tag:blogger.com,1999:blog-58054722914816736692024-03-13T18:51:35.800+07:00Gudang Ilmu Cahaya ImanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-23413993001975217182013-09-02T13:17:00.003+07:002013-09-02T13:17:47.469+07:00Arti Kepemimpinan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqdxfJ0O8FFmKai3ZKGIoj6NZaUq06ARej9DB3zcEcwrJSVdyZSYvGjB3rCClJUDTjMVPnGdruu76eW0B9IQRq56T-huxhqgQJJu4Eph85xpdrVsEyhQtiUtuFSknoGAV2-wE0WucRifHW/s1600/soekarno.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqdxfJ0O8FFmKai3ZKGIoj6NZaUq06ARej9DB3zcEcwrJSVdyZSYvGjB3rCClJUDTjMVPnGdruu76eW0B9IQRq56T-huxhqgQJJu4Eph85xpdrVsEyhQtiUtuFSknoGAV2-wE0WucRifHW/s640/soekarno.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<span style="font-size: large;">Pemimpin adalah bagian dari komunitas itu sendiri. Pemimpin secara formal, namun aku lebih merasakan jiwa pemimpin itu itu lebih baik dan didahulukan sebelum memimpin secara formal. Itulah pemimpin yang utama, yang mampu memimpin dirinya kepada keta'atan dan keridoan Allah. Memimpin juga merupakan bagian dari menjalankan amanah sebagai pemimpin. Ya Allah jadikanlah daku pemimpin dan bimbinglah aku menjalankan amanah dengan selalu berpegang kepada Al Qur'an dan Assunnah. Dan jadikanlah orang yang aku pimpin menjadi orang-orang yang sholeh. amin.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-58779374361660806472013-08-03T08:49:00.000+07:002013-08-03T08:49:58.177+07:00Bukti Ilmiah Kemukjizatan al Qur'an (Fase Penciptaan Manusia)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Qi84QSswECB4MGY_SAEnEaTGv7VVsaoHSIWYcEG2Wad_55FYRhR3Q78YHducEA2nz8WnrartBvAxs1TLfCgJ2-oU3CYC0ErEwUiv0HbNIs4tNAHsDcl_IKmQw8RTKiEZXbgFCzwAvJIg/s1600/al+qur'an.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Qi84QSswECB4MGY_SAEnEaTGv7VVsaoHSIWYcEG2Wad_55FYRhR3Q78YHducEA2nz8WnrartBvAxs1TLfCgJ2-oU3CYC0ErEwUiv0HbNIs4tNAHsDcl_IKmQw8RTKiEZXbgFCzwAvJIg/s1600/al+qur'an.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Allah mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai
rasul untuk seluruh dunia sebagaimana yang difirmankan Allah di dalam al-Quran,
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;"><i>"Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
melainkan untuknya rahmat bagi sernesta alam. " </i>(QS al-Anbiyaa'</span><span style="font-family: Arial;"> </span><span lang="AF" style="font-family: Arial;">:
107)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Dan Nabi Muhammad SAW juga utusan Allah
untuk orang Badui yang tinggal di gurun sebagaimana dia utusan Allah untuk
ilmuwan sekarang ini yang dipenuhi alat-alat laboratorium modern. Dia adalah
utusan Allah untuk semua manusia di setiap saat. Sebelum Nabi Muhammad SAW
setiap rasul diutus semata-mata untuk kaumnya sendiri. . .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;"><i>"Kamu hanyalah seorang pemberi
peringatan, dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. "
</i>(QS ar-Ra'ad : 7)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Akan tetapi, pesan Nabi Muhammad SAW
adalah untuk seluruh umat manusia, dan untuk alasan itulah Allah memberi bukti
yang mendukung pesan Nabi Muhammad SAW Bukti ini berbeda dengan bukti-bukti yang
diberikan kepada nabi-nabi sebelumnya. Bukti kerasulan yang terdahulu hanya
dilihat pada zamannya dan kemungkinan generasi setelah mereka. Kemudian Allah
menurunkan rasul yang baru, yang didukung dengan keajaiban-keajaiban baru, untuk
membangkitkan kepercayaan kaumnya. Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW karena
dipersiapkan sebagai rasul yang terakhir sampai Hari Kebangkitan, Allah
memberinya mukjizat yang abadi sebagai bukti yang mendukung, yaitu
al</span><span style="font-family: Arial;">-</span><span lang="AF" style="font-family: Arial;">Quran.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Jika kita bertanya kepada orang Yahudi
atau Nasrani yang menunjukkan kepada kita mukjizat Nabi Musa AS atau Nabi Isa AS
yang mungkin sebagai berkah dan perjanjian Allah kepada mereka, maka keduanya
akan menyampaikan ini tidak dalam jangkauan manusia untuk mempertunjukkan
kembali beberapa mukjizat sekarang. Nabi Musa memiliki mukjizat tongkat yang
tidak dapat diciptakan atau Nabi Isa AS diminta untuk menghidupkan kembali orang
dari kematian. Untuk kita sekarang, mukjizat-mukjizat ini tidak lebih hanya
menjadi laporan sejarah. Tetapi jika seorang Islam ditanya tentang mukjizat
terbesar Nabi Muhamad SAW dia dapat menunjukkan al-Quran. Al-Quran adalah sebuah
mukjizat yang meninggalkan bekas di tangan kita. Al-Quran adalah buku yang
terbuka untuk semua orang untuk mengujinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Sebagaimana firman Allah di dalam
al-Quran:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<i><span lang="AF" style="font-family: Arial;">"Katakanlah: Apakah keterangan
(saksi) yang paling besar? Katakanlah: Allah, Dia menjadi saksi antara aku dan
kamu. Dan al-Quran ini diwahyukan kepadaku, supaya dengan itu aku dapat memberi
pengertian kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Quran kepadanya. "
</span></i><span lang="AF" style="font-family: Arial;">(QS
al-An'am : 19)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Alam yang menakjubkan dari al-Quran di
mana terletak pengetahuan di dalamnya. Allah Yang Maha Agung
berfirman:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">". . . <i>tetapi Allah mengakui al-Quran
yang diturunkan Nya kepadamu (Muhammad), Allah menurunkannya dengan ilmu Nya. "
</i>(QS anNisa : 166)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Oleh karena itu, para ilmuwan di zaman
kita dan para sarjana, profesor di beberapa universitas yang memimpin pemikiran
manusia, memiliki kesempatan untuk menguji pengetahuan yang ditemukan dalam
firman Allah. Pada zaman sekarang, para ilmuwan telah mengungguli dalam penemuan
alam semesta, akan tetapi al-Quran lebih dulu telah menjelaskan alam semesta dan
sifat alami manusia sebelumnya. Sehingga, apa hasilnya?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Kami menghadirkan <b>Profesor Emeritus
Keith Moore</b>, salah satu dari ilmuwan dunia yang terkemuka dalam bidang Anatomi
dan Embriologi. Kami bertanya kepada Profesor Moore untuk memberikan analisis
ilmiah dari beberapa versi al-Quran secara spesifik kepada kita dan hadis
mengenai lapangannya secara khusus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">ProfesorMoore adalah penulis
buku</span><span style="font-family: Arial;"> </span><span lang="AF" style="font-family: Arial;">yang</span><span style="font-family: Arial;">
</span><span lang="AF" style="font-family: Arial;">berjudul "<i>The</i>
<i>Development Human". </i>Dia adalah Profiesor Emeritus ahli Anatomi dan Sel
Biologi Universitas Toronto, Kanada, di mana dia Ketua Jurusan Basic Sciences,
Fakultas Kesehatan, dan selama 8 tahun Ketua Jurusan Anatomi. Pro</span><span style="font-family: Arial;">f.</span><span lang="AF" style="font-family: Arial;">
Moore sebelumnya juga mengabdi pada Universitas Winndipeg, Kanada, selama
sebelas tahun. Dia mengepalai beberapa Internasional Associations of Anatomist
and the Counalofthe Union of Biological Science. Profesor Moore juga terpilih
anggota Royal Medical Associations of Canada, the Intemational Academy of
Cytology, the Union of American Anatomist dan the Union of North dan South
American Anatomist, dan pada tahun 1984 menerima penghargaan yang terkenal dalam
bidang anatomi di Kanada, JCB Grant Award dari the Canadian Association of
Anatomist. Dia menerbitkan beberapa buku di klinik Anatomi dan Embriologi,
delapan dari buku ini digunakan sebagai referensi di sekolah medis dan talah
diterjemahkaii ke dalam enam bahasa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Ketika kami bertanya kepada Profesor
Moore untuk memberikan analisis kepada kami tentang ayat al</span><span style="font-family: Arial;">-</span><span lang="AF" style="font-family: Arial;">Quran dan sabda nabi, maka dia terkejut. Dia heran
bagaimana Nabi Muhammad SAW pada 14 abad yang lalu dapat mendeskripsikan embrio
dan fase perkembangannya secara detail dan akurat, yang mana para ilmuwan untuk
mengetahui hal itu baru tiga puluh tahun terakhir. Akan tetapi, keterkejutan
Profesor Moore itu berkembang begitu cepat menjadi kekaguman terhadap wahyu dan
petunjuk ini. Dia memperkenalkan sudut pandang ini secara intelektual dan
lingkungan ilmia</span><span style="font-family: Arial;">h</span><span lang="AF" style="font-family: Arial;">. Dia juga memberi sebuah surat pada kesesuaian
embriologi modern dengan al-Quran dan Sunnah, di mana dia menyatakan sebagai
berikut: </span><span lang="AF" style="font-family: Arial;"><span lang="AF"><i>"Ini merupakan kesenangan yang besar
bagi saya untuk membantu mengklarifikasi pernyataan di dalam al-Quran tentang
perkembangan manusia. Telah jelas bagi saya bahwa pernyataan yang datang kepada
Nabi Muhammad pasti dari Allah atau Tuhan sebab hampir semua pengetahuan tidak
ditemukan sampai beberapa abad terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah. "</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Pertimbangan yang terkenal dan dihormati
ilmuwan embriologi ini dinyatakan atas pembelajaran ayat al</span><span style="font-family: Arial;">-</span><span lang="AF" style="font-family: Arial;">Quran sesuai dengan disiplinnya. Dan kesimpulannya
bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Allah berfirman di dalam al-Quran
tentang tingkatan penciptaan manusia:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<i><span lang="AF" style="font-family: Arial;">"Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik. " </span></i><span lang="AF" style="font-family: Arial;">(QS al</span><span style="font-family: Arial;">-</span><span lang="AF" style="font-family: Arial;">Mukminun : 12-14)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Kata <i>alaqah </i>dalam bahasa Arab
memiliki tiga arti. <i>Pertama, </i>berarti pacet atau lintah; <i>kedua,
</i>berarti sesuatu yang tertutup; dan <i>ketiga, </i>berarti segumpal
darah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Dalam perbandingan lintah air tawar
dengan embrio pada tingkat <i>alaqah, </i>Profesor Moore menemukan persamaan
yang besar di antara keduanya. Dia menyimpulkan bahwa embrio selama tingkatan
<i>alaqah </i>kenampakannya mirip dengan lintah itu. Profesor Moore menempatkan
gambar sisi embrio dengan sisi gambar seekor lintah. Dia memperlihatkan gambar
gambar ini kepada para ilmuwan di beberapa konferensi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Arti kedua dari kata <i>alaqah
</i>adalah sesuatu yang tergantung. Hal ini dapat kita lihat dalam penggabungan
embrio dengan uterus dalam rahim ibu selarna masa <i>alaqah. </i>Arti ketiga
kata <i>alaqah </i>adalah segumpal darah. Hal ini berarti, sebagaimana yang
diungkapkan Profesor Moore, bahwa embrio selama selama fase <i>alaqah
</i>melalui kejadian di dalam, seperti formasi darah di dalam pembuluh darah
tertutup, sampai putaran metabolisme yang dilengkapi dengan plasenta. Selama
fase <i>alaqah, </i>darah ditarik di dalam pembuluh darah tertutup dan itulah
mengapa embrio tampak seperti segumpal darah, tampak juga seperti lintah. Kedua
deskripsi itu dijelaskan secara menakjubkan dengan kata <i>alaqah </i>di dalam
al-Quran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Bagaimana Nabi Muhammad SAW kemungkinan
telah mengetahui dirinya. Profesor Moore juga mempelajari<i> </i>embrio saat
fase <i>mudghah </i>(gumpalan seperti zat/ substansi). Dia mengambil lempengan
tanah liat yang kasar dan mengunyahnya ke dalam mulut. Kemudian membandingkan
lempengan itu dengan sebuah gambar embrio saat fase <i>mudghah. </i>Profesor
Moore menyimpullkan bahwa embrio saat fase <i>mudghah </i>tampak jelas seperti
gumpalan zat. Beberapa majalah di Kanada menerbitkan beberapa pernyataan
Profesor Moore. Lagi pula, dia menjelaskan dalam tiga acara TV di mana dia
menyoroti kesesuaian ilmu pengetahuan modern dengan apa yang tersebut di dalam
al-Quran selama 1400 tahun. Akibatnya, Profesor Moore ditanya dengan pertanyaan
seperti berikut: "Apakah hal ini berarti kamu percaya bahwa al-Quran itu firman
Allah?" Kemudian beliau menjawab: "Saya tidak menemukan kesulitan dalam penemuan
hal ini." Profesor Moore juga ditanya: "Bagaimana Anda percaya dengan Nabi
Muhammad SAW jika Anda masih percaya dengan Yesus Kristus?" Dia menjawab: "Saya
percaya keduanya, karena keduanya dari sekolah yang sama."</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Dengan demikian, semua ilmuwan modern
yang ada di dunia sekarang ini datang untuk mengetahui bahwa al-Quran itu adalah
pengetahuan yang diturunkan dari Allah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;"><i>"Akan tetapi Allah mengakui al Quran
yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu Nya. . . . . .. "
</i>(QS an Nisa : 166)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 20pt; margin-right: 20pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="AF" style="font-family: Arial;">Hal ini juga diikuti bahwa ilmuwan
modern tidak menemukan kesulitan dalam mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah
utusan Allah.<br /><br /><b>Dikutip dari:</b> <i>Al Rehaili, Abdullah M.2003.Bukti Kebenaran al Qur'an. Yogyakarta: Tajidu Press</i></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-29768522995003231622013-05-27T08:20:00.001+07:002013-05-27T08:20:41.321+07:00Kedudukan Wanita dalam Islam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpWmz1mMyboI5YrNBVPGJJzJipOFkLRH9Cd3olBUiqAvvc41CZuVKhAEWsDc8Jaje3hRtIbY6M8jTqBEMt9alOLYmZXhsbjhyphenhyphenSY5TAeQTOJeQfX2qDk6_G872JaRloiJ0DufeZZ7a4t9At/s1600/prajuritwanita.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpWmz1mMyboI5YrNBVPGJJzJipOFkLRH9Cd3olBUiqAvvc41CZuVKhAEWsDc8Jaje3hRtIbY6M8jTqBEMt9alOLYmZXhsbjhyphenhyphenSY5TAeQTOJeQfX2qDk6_G872JaRloiJ0DufeZZ7a4t9At/s200/prajuritwanita.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Sering orang yang tidak paham ajaran Islam menganggap Islam merendahkan kaum wanita. Padahal itu tidak benar. Islam justru memuliakan kaum wanita.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Saat seorang lelaki bertanya kepada Nabi Muhammad, kepada siapa dia harus berbakti, Nabi Muhammad menjawab kepada ibunya. Pertanyaan yang sama diajukan 3x, jawaban tetap sama, yaitu: ibu. Baru pada pertanyaan ke 4 Nabi menjawab: kepada ayah.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Itu menandakan posisi seorang ibu (wanita) di atas seorang ayah (lelaki) di dalam Islam:</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span id="more-2740" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span>Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:</strong><br /><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Seseorang datang menghadap Rasulullah saw. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah saw. menjawab:</strong><br /><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian</strong><br /><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab lagi: Kemudian ayahmu. (Shahih Muslim No.4621)</strong></span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Ada lagi hadits yang menyebut Surga di bawah telapak kaki ibu. Meski ada yang bilang itu hadits dhoif, namun pada dasarnya Islam sangat memuliakan ibu. Sehingga durhaka kepadanya adalah satu dosa besar.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Kenapa kita harus memuliakan ibu? Jawabnya ada di Al Qur’an:</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Begitu pula dalam firman-Nya, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15)</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dalam berbagai ayat Al Qur’an, kata pria dan wanita selalu disebut berdampingan. Misalnya “Muslimiin wal Muslimaat” (Muslim lelaki dan Muslim perempuan), “Mu’miniin wal mu’minaat” (Mukmin pria dan Mukmin perempuan), dsb di dalam surat Al Ahzab 35.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa Islam tak adil karena dalam hal warisan, wanita hanya dapat 1 bagian sementara pria dapat 2 bagian. Bagian wanita lebih sedikit. Itu pendapat yang keliru.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dalam Islam, wanita berhak menerima mahar dan juga menerima nafkah dari suaminya. Sedangkan pria, dia berkewajiban memberi mahar dan juga nafkah bagi istrinya. Jadi seandainya pria dapat 2, pria tersebut harus memberi 1-2 bagian yang dia dapat sementara wanita tidak ada kewajiban memberikan hartanya kepada suaminya. Jadi tak ada yang dirugikan di situ. Secara matematis, seorang wanita akhirnya dapat 2 bagian sementara lelaki bisa jadi hanya 1 bahkan tidak ada.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan..” [An Nisaa' 4]</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…” [An Nisaa' 34]</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Tentu saja itu implikasinya adalah seorang suami adalah pemimpin rumah tangganya. Bukan sebaliknya. Janggal rasanya jika istri yang bekerja di kantor mencari nafkah, sementara suaminya di rumah mengurus rumah tangga.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Jangan anggap bahwa dengan diangkatnya pria sebagai pemimpin, maka wanita direndahkan. Bukan itu. Bagaimana pun juga dalam 1 kumpulan itu harus ada 1 pemimpin agar teratur. Entah itu dalam negara, propinsi, kota, kelas, dan juga dalam rumah tangga. Allah sudah menetapkan itu agar tidak ada “perebutan kekuasaan”…</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Meski ibu kita Kartini menyerukan emansipasi atau persamaan hak, bukan berarti wanita harus sama persis dengan pria. Ibarat sepatu, keduanya kiri semua. Tidak ada yang kanan. Akhirnya malah tidak lengkap dan tidak bisa dipakai.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Tetap ada perbedaan antara pria dan wanita, paling tidak dari segi fisiknya. Tidak mungkin saat di rumah ada maling, suami menyuruh istrinya untuk menghadapi maling tersebut. Keduanya harus saling melengkapi.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Seorang istri, hendaknya tinggal di rumah mendidik anak-anaknya dan mengatur rumah tangganya:</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu…”</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Seandainya berbisnis, hendaknya seorang wanita berbisnis dari rumahnya. Banyak para istri yang berbisnis dari rumahnya seperti usaha catering dsb dan justru penghasilannya justru lebih besar dari suaminya dan bisa membantu anak-anaknya bersekolah dan kuliah. Itu lebih baik ketimbang bekerja di kantor atau sebagai buruh dengan gaji yang kecil. Sudah waktu terbuang, keluarga terbengkalai, hasilnya juga tidak seberapa.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Siti Khadijah adalah seorang pebisnis yang tangguh. Beliau melakukan ekspor/impor hingga ke Suriah. Namun yang keluar memimpin dagang adalah Nabi Muhammad yang kemudian jadi suaminya.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Seorang wanita mengandung anaknya. Kemudian menyusui anaknya. Kaum pria tidak mungkin melakukan hal itu. Itulah sunnatullah agar wanita selalu dekat dan mendidik anak-anaknya. Tamu bulanan bagi wanita bisa jadi agar wanita senantiasa tinggal di rumah jika tak ada keperluan penting.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Tentu saja saat semua kewajiban sudah dilaksanakan para wanita, tidak ada halangan bagi mereka untuk melakukan aktivitas lainnya.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Di zaman Nabi bahkan ada beberapa wanita yang ikut berperang meski umumnya adalam membantu memberi makan dan minum serta mengobati prajurit yang terluka. Oleh karena itu saat Barat mengelu-elukan Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820), yang jadi perawat mengobati tentara yang terluka, ternyata Islam telah lebih dulu melakukannya. Islam melakukannya 1100 tahun lebih awal!</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:</strong><br /><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rasulullah saw. pernah berperang bersama Ummu Sulaim serta beberapa orang kaum wanita Ansar. Ketika beliau sedang bertempur, mereka membantu memberi minum serta mengobati para prajurit yang terluka. (Shahih Muslim No.3375)</strong></span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Bahkan ada pula wanita yang terjun langsung berperang melawan musuh seperti Ummu ‘Umarah di dalam perang Uhud. Ummu Hakim bahkan membunuh tujuh orang Romawi dengan tiang kemah di jembatan yang hingga sekarang dinamakan jembatan Ummu Hakim di dalam perang Ajnadin.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Tentu saja Nabi sangat selektif dalam mengizinkan wanita ikut bertempur. Hanya wanita yang sekuat pria saja dan punya keberanian tinggi yang beliau izinkan perang sehingga tidak jadi korban. Ini karena memang dari segi fisik, wanita lebih lemah daripada pria.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Seorang mantan tentara wanita AS, Catherine L Aspy menulis di majalah Reader’s Digest bahwa wanita sebaiknya tidak diizinkan bertempur. Ini karena wanita terkuat di satuannya itu sama dengan pria terlemah. Standar kekuatan dan kecepatan untuk wanita pun diturunkan sehingga tidak sama dengan pria. Di Bosnia banyak tentara wanita yang tidak bisa bergerak cepat dibanding pria karena beban perlengkapan yang berat. Ada pula yang kontra karena terjadinya banyak pelecehan seksual terhadap tentara wanita oleh tentara pria dan juga atasannya.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Nah Nabi Muhammad sangat selektif dalam hal ini. Hanya wanita yang betul-betul kuat saja yang boleh bertempur.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Namun di dalam Islam diusahakan wanita tidak bebas bercampur dengan pria yang bukan muhrimnya sehingga terhindar dari zina. Misalnya dokter perempuan, khusus menangani pasien perempuan. Bukan sebaliknya. Kurang pantas jika ada direktur pria mempekerjakan sekretaris wanita yang terus menemaninya hingga ke luar kota. Model seperti itu jadi bahan bagi cerita/film perselingkuhan tentang direktur dengan sekretarisnya yang cantik.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Jika wanita mengambil-alih pekerjaan pria misalnya jadi buruh-buruh di pabrik, mereka selain gajinya kecil pun akhirnya tidak bisa merawat dan mendidik anak-anak mereka. Anak-anaknya harus dititipkan. Sementara kaum pria akhirnya banyak yang menganggur karena pekerjaan mereka direbut oleh kaum wanita.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Jadi hendaknya dihindari hal itu. Banyak bisnis yang bisa dilakukan oleh kaum ibu di rumah sehingga bukannya merebut pekerjaan pria, mereka justru bisa memberi lapangan kerja bagi yang lainnya. Banyak wanita yang sukses di bisnis katering dan mempekerjakan banyak tetangganya yang juga wanita.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Saat kita membaca biografi ibu Kartini mungkin kita beranggapan seolah-olah Islam melarang wanita menuntut ilmu setinggi mungkin. Toh akhirnya ke dapur juga tempatnya. Itu adalah pandangan adat. Bukan Islam.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dalam Islam, baik lelaki mau pun perempuan mempunyai kewajiban menuntut ilmu.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim (Muslim lelaki dan Muslim perempuan).” (HR. Ibnu Majah)</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dalam Islam, banyak pula wanita yang menjadi alim ulama (Ilmuwan) seperti Siti ‘Aisyah yang meriwayatkan ribuan hadits dan juga Hafshah, Hindun, Maimunah, dsb yang jadi referensi bagi para penyusun kitab Hadits seperti Imam Bukhari dan Muslim.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Namun Raden Ajeng Kartini yang lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah, terpengaruh juga dengan beberapa ayat Al Qur’an. Misalnya kumpulan tulisannya kepada Nyonya JP Abendanon yang diberi judul “Door Duisternis Tot Licht” (Habis Gelap Terbitlah Terang), menurut Ahmad Mansur Suryanegara, terinspirasi oleh Surat Al Baqarah ayat 257 yang berbunyi “Minazh Zhulumaati Ilan Nuur” (Dari Kegelapan kepada Cahaya).</span></div>
<span style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /><br />Baca selengkapnya di: <a href="http://media-islam.or.id/2012/04/14/kedudukan-wanita-di-dalam-islam/" style="border: 0px; color: #4581b9; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;">http://media-islam.or.id/2012/04/14/kedudukan-wanita-di-dalam-islam/</a></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-61843396995664004052013-05-27T08:06:00.000+07:002013-05-27T08:06:20.945+07:00Keadaan Dajjal Pada Akhir Zaman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEithwWgNbJgV-lWz-w_frydX-DBHU_7cJhU0SsG3AMt1TYhEM2dBatd2WgwRRe4N9G0FCvFG7ytVOkvymKYinPa_U7GsAT1DeHB1TD2xY0RhB_p2_V5qUE1rGjeStD9j5aFXbYWFRtn96e2/s1600/Dajjal.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEithwWgNbJgV-lWz-w_frydX-DBHU_7cJhU0SsG3AMt1TYhEM2dBatd2WgwRRe4N9G0FCvFG7ytVOkvymKYinPa_U7GsAT1DeHB1TD2xY0RhB_p2_V5qUE1rGjeStD9j5aFXbYWFRtn96e2/s320/Dajjal.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Menjelang Kiamat, akan muncul Dajjal (bahasa Arab: الدّجّال al-dajjāl). Artinya pembohong besar. Bisa disebut juga sebagai Al Masih Dajjal. Dajjal ini kelak akan diperangi oleh Imam Mahdi dan Nabi Isa.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Ciri-cirinya menurut berbagai hadits adalah sebagai berikut. Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda keturunan Yahudi yang rambutnya sangat keriting, matanya buta sebelah dan menonjol seperti Abul ‘Uzza bin Qathan. Dajjal itu akan keluar di Khallah, suatu jalanan yang terletak antara Syam dan Irak, kemudian dia membuat kerusakan besar. Badannya besar dan berwarna merah. Dajjal ini pandai menipu manusia sehingga orang mengira air adalah api dan api adalah air. Pertama mengaku sebagai Nabi. Kemudian mengaku sebagai Tuhan. Sebelum Dajjal Besar ini muncul, akan ada 30 Dajjal Kecil yang berkeliaran menipu manusia.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Isa Al Masih akan menemukannya di Luddin dan membunuhnya.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;"><span id="more-3913" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span>Dari Annawwas bin Sam’an r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan perihal Dajjal pada suatu pagi. Beliau s.a.w. menguraikan Dajjal itu kadang-kadang suaranya direndahkan dan kadang-kadang diperkeraskan dan Dajjal itu sendiri oleh beliau s.a.w. kadang-kadang dihinanya, tetapi kadang-kadang diperbesarkan hal ihwalnya sebab amat besarnya fitnah yang akan ditimbulkan olehnya itu, sehingga kita semua mengira seolah-olah Dajjal itu sudah ada di kelompok pohon kurma. Setelah pada suatu ketika kita pergi ke tempatnya, beliau s.a.w. kiranya telah mengetahui apa yang ada di dalam perasaan kita, lalu bertanya: “Ada persoalan apakah engkau semua ini?” Kita menjawab: “Ya Rasulullah, Tuan menyebut-nyebutkan Dajjal pada suatu pagi, Tuan merendahkan serta mengeraskan suara dan Dajjal itu Tuan hinakan, juga Tuan perbesarkan peristiwanya karena besarnya fitnah yang akan ditimbulkan olehnya, sehingga kita semua mengira bahwa ia sudah ada di kelompok pohon kurma.” Beliau s.a.w. lalu bersabda: “Kecuali Dajjal, itulah yang paling saya takutkan kalau menimpa atas dirimu semua. Jikalau ia keluar dan saya masih ada di kalangan engkau semua, maka sayalah penantangnya untuk melindungi engkau semua. Tetapi jikalau ia keluar dan saya sudah tidak ada di kalangan engkau semua, maka setiap manusia adalah sebagai penantang guna melindungi dirinya sendiri dan Allah adalah penggantiku dalam melindungi setiap orang Muslim. Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda yang rambutnya sangat keriting, matanya menonjol, seolah-olah saya menyamakannya dengan Abul ‘Uzza bin Qathan. Maka barangsiapa yang dapat bertemu dengannya, maka hendaklah membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi. Dajjal itu akan keluar di Khallah, suatu jalanan yang terletak antara Syam dan Irak, lalu membuat kerusakan di bagian sebelah kanannya dan juga membuat kerusakan di bagian sebelah kirinya. Maka itu hai hamba-hamba Allah, tetapkanlah keimananmu semua.” Kita para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, berapa lama ia menetap di bumi?” Beliau s.a.w. menjawab: “Empat puluh hari, yang sehari -hari pertama- itu lamanya sama dengan setahun, yang sehari lagi -hari kedua- lamanya seperti sebulan, yang sehari sesudah itu -hari ketiga- seperti sejum’at -yakni seminggu, sedang hari-hari yang selain tiga hari itu adalah sebagaimana keadaan hari-hari pada masamu sekarang ini.” Kita bertanya lagi: “Ya Rasulullah, dalam sehari yang panjang waktunya sebagaimana setahun itu, apakah kita cukup mengerjakan seperti shalat sehari saja -yakni lima waktu?” Beliau s.a.w. menjawab: “Tidak cukup, maka itu perkirakanlah menurut kadar jaraknya masing-masing.” Jadi tetap lima kali dalam perkiraan sehari seperti sekarang. Kita bertanya pula: “Ya Rasulullah, bagaimanakah kecepatannya dalam menjelajah bumi?” Beliau s.a.w. bersabda: “Yaitu bagaikan hujan yang didorong oleh angin dari arah belakangnya. Dajjal itu datang kepada sesuatu kaum, lalu ia mengajak mereka, kemudian mereka itu beriman padanya dan mengikuti apa yang dikehendaki olehnya. Ia menyuruh langit supaya menurunkan hujan, lalu turunlah hujan, ia menyuruh bumi supaya menumbuhkan tanaman, lalu tumbuhlah tanamannya. Selanjutnya kembalilah ternak-ternak mereka tergembala di situ dalam keadaan bergumbul -atau berpunuk- sepanjang -atau sebesar- yang pernah ada, juga mempunyai tetek sekenyang yang pernah ada -yakni penuh air susu- dan terpanjang pantatnya -sebab semuanya kenyang. Seterusnya datanglah Dajjal itu pada sesuatu kaum, lalu mereka ini diajaknya mengikuti kehendaknya, tetapi mereka menolak, kemudian kembalilah Dajjal itu meninggalkan mereka. Kaum yang menolak ini -karena ketetapan keimanannya- pada keesokan harinya telah menjadi kering daerahnya -seolah-olah telah lama tidak kehujanan dan kosong sama sekali dari rumput dan tanaman lain-lain, juga tidak lagi mereka memiliki harta benda sedikitpun. Dajjal itu lalu berjalan melalui puing-puing -bekas istana yang rusak-rusak-, kemudian ia berkata: “Keluarkanlah harta-harta simpananmu,” tiba-tiba harta-harta di situ dapat diambil dan mengikuti perjalanan Dajjal itu sebagaimana lebah-lebah mengikuti rajanya. Setelah itu Dajjal memanggil seorang pemuda yang penuh jiwa kepemudaannya -menurut riwayat yang dimaksudkan ialah Al-Hidhr-, lalu ia memukul pemuda ini dengan pedang, sehingga terpotonglah tubuhnya menjadi dua bagian dengan kecepatan bagaikan lemparan anak panah pada sasarannya. Tetapi Dajjal lalu memanggil pemuda yang sudah mati itu, lalu ia hidup kembali dan menghadapnya, sedang wajahnya berseri-seri sambil tertawa. Dalam keadaan sebagaimana di atas itu, tiba-tiba Allah Ta’ala mengutus Isa al-Masih putera Maryam. Ia turun di menara -atau rumah tinggi- putih warnanya, yang terletak di sebelah selatan Damsyik, yaitu mengenakan dua lembar pakaian yang bersumba, dengan meletakkan kedua tapak tangannya atas sayap dua malaikat. Jikalau ia menundukkan kepalanya, maka mencucurlah air dari kepalanya itu, sedang apabila ia mengangkatnya, maka berjatuhanlah daripadanya permata-permata besar bagaikan mutiara. Maka tiada seorang kafirpun yang berdiam di sesuatu tempat yang dapat mencium bau tubuhnya itu, melainkan ia pasti mati dan jiwanya itu terhenti sejauh terhentinya pandangan matanya. Selanjutnya al-Masih mencari Dajjal itu sehingga dapat menemukannya di pintu gerbang negeri Luddin, kemudian ia membunuhnya. Seterusnya Isa a.s. mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari kejahatan Dajjal itu, lalu ia mengusap wajah-wajah mereka -maksudnya melapangkan kesukaran-kesukaran yang mereka alami selama kekuasaan Dajjal tersebut- dan ia memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan memperoleh derajat yang tinggi dalam syurga. Dalam keadaan yang sedemikian itu lalu Allah memberikan wahyu kepada Isa a.s. bahwasanya Aku -Allah- telah mengeluarkan beberapa orang hambaKu yang tiada kekuasaan bagi siapapun untuk menentang serta berlawanan perang dengan mereka itu. Maka itu kumpulkanlah hamba-hambaKu -yang menjadi kaum mu’minin- itu ke gunung Thur. Orang-orang yang dikeluarkan oleh Allah itu ialah bangsa Ya’juj dan Ma’juj. Mereka itu mengalir secara cepat sekali dari setiap tempat yang tinggi. Kemudian berjalanlah barisan pertama dari mereka itu di danau Thabariyah, lalu minum airnya, selanjutnya berjalanlah barisan terakhir dari mereka lalu mereka ini berkata: “Danau ini tentunya tadi masih ada airnya -dan kini sudah habis.” Nabiyullah Isa a.s. serta sekalian sahabat-sahabatnya dikurung -yakni dikepung dari segala jurusan sehingga tidak dapat keluar-, sampai-sampai nilai sebuah kepala lembu bagi seorang diantara mereka itu adalah lebih berharga dari seratus uang dinar emas bagi seorang diantara engkau semua pada hari ini. Nabiyullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu ‘annum semuanya merendahkan diri kepada Allah Ta’ala memohonkan agar kesukaran itu segera dilenyapkan. Allah Ta’ala lalu menurunkan ulat atas bangsa Ya’juj dan Ma’juj tadi di leher-leher mereka, kemudian menjadilah mereka itu sebagai korban yang mati seluruhnya dalam waktu sekaligus, seperti kematian seorang manusia. Nabiyullah Isa a.s. serta sahabat-sahabatnya radhiallahu ‘anhum lalu turun ke bumi. Mereka tidak menemukan sejengkal tanahpun di bumi itu melainkan terpenuhi oleh bau busuk dan bau bacin mayat-mayat bangsa-bangsa Ya’juj dan Ma’juj tadi. Selanjutnya Nabiyullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu ‘annum sama merendahkan diri lagi kepada Allah Ta’ala sambil memohonkan agar mayat-mayat mereka dilenyapkan. Allah Ta’ala menurunkan burung sebesar batang-batang leher unta dan burung inilah yang membawa mereka lalu meletakkan mereka itu di sesuatu tempat yang telah dikehendaki oleh Allah. Seterusnya Allah ‘Azza-wajalla lalu menurunkan hujan yang tidak tertutup daripadanya tempat yang bertanah keras ataupun yang lunak -yakni semuanya pasti terkena siraman hujan itu-, kemudian hujan itu membasuh merata di bumi sehingga menyebabkan bumi itu bersih bagaikan kaca. Kepada bumi itu lalu dikatakan: “Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan luapkanlah keberkahanmu.” Maka pada saat itu sekelompok manusia cukup makan dari sebiji buah delima saja -karena amat besarnya. Merekapun dapat bernaung di bawah kulit tempurung delima tadi dan dikaruniakanlah keberkahan dalam air susu, sehingga sesungguhnya seekor unta yang mengandung air susu sesungguhnya dapat mencukupi segolongan besar dari para manusia, seekor lembu yang mengandung air susu dapat mencukupi sekabilah manusia, sedang seekor kambing yang mengandung susu dapat mencukupi sedesa manusia. Seterusnya di waktu mereka dalam keadaan yang sedemikian itu, tiba-tiba Allah Ta’ala mengirimkan angin yang sejuk nyaman, lalu angin itu mengambil nyawa kaum mu’minin itu dari bawah ketiaknya. Jadi angin itulah yang mencabut jiwa setiap orang mu’min dan setiap orang muslim. Kini yang tertinggal adalah golongan manusia yang jahat-jahat yang saling bercampur-baur -antara lelaki dan perempuan- sebagaimana bercampur baurnya sekelompok keledai. Maka di atas mereka inilah menjelang tibanya hari kiamat.” (Riwayat Muslim)</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dari Hadits di atas ternyata beraksi selama 14 bulan dan 14 hari. Namun kerusakannya luar biasa. Namun di era bom nuklir sekarang ini kita paham bahwa waktu seperti itu cukup lama untuk berbuat kerusakan.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dajjal awalnya cuma mengaku sebagai Nabi. Setelah itu dia mengaku sebagai Tuhan:</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al Bahili, “Di awal kemunculannya, ia berkata: ‘Aku adalah Nabi. Padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian’, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati.” (HR. Ibnu Majjah. II/512-516)</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dajjal buta sebelah matanya. Dan di antara kedua matanya tertulis huruf Kaf, Fa, dan Ro (Kafir).</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada seorang Nabipun yang diutus oleh Allah, melainkan ia benar-benar memberikan peringatan kepada umatnya tentang makhluk yang buta sebelah matanya serta maha pendusta. Ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya dan sesungguhnya Tuhanmu ‘Azzawajalla semua itu tidaklah buta sebelah mata seperti Dajjal. Di antara kedua matanya itu tertulislah huruf-huruf kaf, fa’, ra’ -yakni kafir.” (Muttafaq ‘alaih)</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dajjal juga membawa air (surga) dan api (neraka). Apa yang kita lihat sebagai api, ternyata air. Sedang yang kita lihat seperti air, ternyata api:</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari Buraidah r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidakkah engkau semua suka saya beritahu perihal Dajjal, yaitu yang belum pernah diberitahukan oleh seorang Nabipun kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya dan sesungguhnya ia datang dengan sesuatu sebagai perumpamaan syurga dan neraka. Maka yang ia katakan bahwa itu adalah syurga, sebenarnya adalah neraka.” (Muttafaq ‘alaih)</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari Rib’iy bin Hirasy, katanya: “Saya berangkat dengan Abu Mas’ud al-Anshari ke tempat Hudzaifah al-Yaman ra, lalu Abu Mas’ud berkata kepadanya: “Beritahukanlah kepadaku apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah s.a.w. perihal Dajjal.” Hudzaifah lalu berkata: “Nabi s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Dajjal itu keluar dan sesungguhnya beserta Dajjal itu ada air dan api. Adapun yang dilihat oleh para manusia sebagai air, maka sebenarnya itu adalah api yang membakar, sedang apa yang dilihat oleh para manusia sebagai api, maka sebenarnya itu adalah air yang dingin dan tawar. Maka barangsiapa yang menemui Dajjal diantara engkau semua, hendaklah masuk dalam benda yang dilihatnya sebagai api, karena sesungguhnya ini adalah air tawar dan nyaman sekali.” Setelah itu Abu Mas’ud berkata: “Sayapun benar-benar pernah mendengar yang seperti itu.” (Muttafaq ‘alaih)</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Ini artinya Dajjal (Zionis Yahudi) ini pintar memutar-balikkan fakta. Ahli Fitnah. Pandai berbohong/berdusta. Sehingga bisa meyakinkan orang-orang banyak bahwa air adalah api dan api adalah air.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Saat ini juga begitu. Bagaimana Media yang dikira “Media Islam”, ternyata malah mengkafirkan Ulama seperti KH Quraisy Syihab, KH Said Aqil Siradj, Syekh Al Buthi, dsb. Sementara para perampok dan teroris seperti Abu Robban malah disebut sebagai Mujahid/Syuhada. Aneh bukan?</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari Ibnu Umar ra bahwasanya Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan Dajjal di hadapan orang banyak, lalu berkata: “Sesungguhnya Allah itu tidak buta sebelah matanya. Ingatlah bahwa sesungguhnya al-Masih Dajjal itu buta sebelah matanya yang sebagian kanan, seolah-olah matanya itu adalah sebuah biji anggur yang menonjol.” (Muttafaq ‘alaih)</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash ra, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Dajjal itu akan keluar kepada umatku kemudian menetap selama empat puluh lamanya, tetapi saya tidak mengerti apakah itu empat puluh hari atau empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah mengutus Isa putera Maryam a.s. lalu ia mencari Dajjal kemudian merusakkannya -yakni membunuhnya. Kemudian para manusia itu menetap selama tujuh tahun di saat itu tidak ada permusuhan sama sekali antara dua orang manusiapun. Selanjutnya Allah ‘Azzawajalla mengutus angin yang dingin dari arah Syam (Palestina). Maka tidak ada seorangpun yang menetap di atas permukaan bumi yang dalam hati orang itu ada timbangan seberat semut kecil dari kebaikan atau keimanan, melainkan pasti akan dicabut nyawanya sehingga andaikata salah seorang dari engkau semua ada yang masuk di dalam perut gunung, juga pasti akan dimasuki oleh angin tadi, sampai dapat tercabut nyawanya. Akhirnya yang ketinggalan adalah manusia-manusia yang buruk kelakuannya yang suka cepat-cepat melakukan keburukan dan kezaliman sampai dapat diumpamakan sebagai keringanan burung yang sedang terbang atau angan-angan binatang buas yang hendak memangsa. Orang-orang tersebut tidak mengerti apa-apa yang baik dan tidak mengingkari apa-apa yang buruk -yakni kemungkaran dibiarkan belaka. Seterusnya lalu muncullah syaitan yang menjelma sebagai manusia lalu berkata: “Alangkah baiknya kalau engkau semua suka mengikuti perintahku?” Orang-orang sama berkata: “Apakah yang engkau perintahkan kepada kita?” Kemudian syaitan tersebut mengajak mereka menyembah berhala-berhala. Keadaan para manusia di saat itu adalah sangat luas rezekinya, senang hidupnya. Selanjutnya ditiupkanlah dalam sangkakala, maka tiada seorangpun yang mendengarnya melainkan ia menurunkan lehernya yang sebelah dan mengangkat yang sebelah lainnya. Pertama-tama orang yang mendengarnya itu ialah seorang yang sedang memperbaiki pelur kolam untanya, lalu ia tidak sadarkan diri dan semua manusia di sekitarnyapun tidak sadarkan diri -terus mati. Kemudian Allah mengirimkan atau sabdanya: Menurunkan hujan bagaikan rintik-rintik atau bagaikan bayangan, lalu dari air itu tumbuhlah seluruh tubuh para manusia, terus ditiupkanlah pula sekali lagi sangkakala tersebut tiba-tiba orang-orang itu sama berdiri bangun sambil memperhatikan keadaan di waktu itu, kemudian ada yang mengucapkan: “Hai sekalian manusia, marilah sama mendekat di hadapan Tuhanmu semua,” dan kepada semua malaikat diperintahkan: “Hentikan dulu orang-orang itu, sebab sesungguhnya mereka akan ditanya lebih dulu.” Kemudian dikatakan pula: “Keluarkan olehmu semua orang-orang itu perlu dikirim ke neraka.” Selanjutnya ditanyakan: “Dari berapa?” Lalu dijawab: “Dari setiap seribu -orang- sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang.” Sabdanya: “Itulah hari yang dapat membuat anak-anak kecil menjadi beruban dan itulah hari dibukanya betis manusia, karena amat kebingungan sekali.” (Riwayat Muslim) Alliitu ialah batang leher, artinya ialah merendahkan lehernya yang sebelah dan mengangkat sebelah yang lainnya.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dajjal tidak akan bisa memasuki kota Mekkah dan Madinah:</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada suatu negeripun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinah yang tidak. Tiada suatu lorongpun dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turunlah di suatu tanah yang berpasir -di luar Madinah- lalu kota Madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dan dari goncangan-goncangan itu Allah akan mengeluarkan akan setiap orang kafir dan munafik.” (Riwayat Muslim)</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Meski Dajjal tidak bisa memasuki kota Madinah, namun para pengikutnya yang terdiri dari orang2 kafir dan munafik bisa. Saat guncangan 3x, pengikut Dajjal ini akan keluar dari Madinah.</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dajjal kemudian akan muncul di Khurasan diikuti oleh orang-orang yang wajahnya seperti tameng yang ditempa palu (Bangsa Mongol / Cina?):</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Tirmidzi, Ibn Majah, Hakim, Ahmad, dan Dhiya’ dalam al-Mukhtar, dari Abu Bakar Shiddiq yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhya Dajjal muncul disebuah daerah di timur bernama Khurasan. Ia diikuti oleh orang-orang yang wajahnya seperti tameng yang ditempa palu.”</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dajjal juga akan diikuti 70 ribu kaum Yahudi Isfahan yang memakai pakaian pendeta:</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dari Anas r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Yang mengikuti Dajjal dari golongan kaum Yahudi Isfahan itu ada sebanyak tujuh puluh ribu orang. Mereka itu mengenakan pakaian kependetaan.” (Riwayat Muslim)</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dari Ummu Syarik ra bahwasanya ia mendengar Nabi s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya sekalian manusia itu sama melarikan diri dari gangguan Dajjal yaitu ke gunung-gunung.” (Riwayat Muslim)</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dari Imran bin Hushain ra, katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada suatu peristiwapun antara jarak waktu semenjak Allah menciptakan Adam sampai datangnya hari kiamat nanti, yang lebih besar daripada perkara Dajjal.” (Riwayat Muslim)</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: “Dajjal keluar lalu ada seorang dari golongan kaum mu’minin, ia ditemui oleh beberapa orang penyelidik yakni para penyelidik dari Dajjal. Mereka berkata kepada orang itu: “Kemana engkau bersengaja pergi?” Ia menjawab: “Saya sengaja akan pergi ke tempat orang yang keluar -yakni yang baru muncul dan yang dimaksudkan ialah Dajjal.” Mereka berkata: “Adakah engkau tidak beriman dengan Tuhan kita -yakni Dajjal-?” Ia menjawab: “Tuhan kita tidak samar-samar lagi sifat-sifat keagungannya sedangkan Dajjal itu tampaknya saja menunjukkan kedustaannya.” Orang-orang itu sama berkata: “Bunuhlah ia.” Sebagian orang berkata kepada yang lainnya: “Bukankah engkau semua telah dilarang oleh Tuhanmu kalau membunuh seorang tanpa memperoleh persetujuannya -yakni Dajjal-?” Merekapun pergilah dengan membawa orang itu ke Dajjal. Setelah Dajjal dilihat oleh orang mu’min itu, lalu orang mu’min tadi berkata: “Hai sekalian manusia, sesungguhnya inilah Dajjal yang disebut-sebutkan oleh Rasulullah s.a.w. Dajjal memerintah pengikut-pengikutnya menangkap orang mu’min itu lalu ia ditelentangkan pada perutnya. Dajjal berkata: “Ambillah ia lalu lukailah kepala dan mukanya.” Seterusnya ia diberi pukulan bertubi-tubi pada punggung serta perutnya. Dajjal berkata: “Adakah engkau tidak suka beriman kepadaku?” Orang mu’min itu berkata: “Engkau adalah al-Masih maha pendusta.” Ia diperintah menghadap kemudian digergajilah ia dengan gergaji dari pertengahan tubuhnya, yaitu antara kedua kakinya -maksudnya dibelah dua. Dajjal lalu berjalan antara dua potongan tubuh itu, kemudian berkata: “Berdirilah.” Orang mu’min tadi terus berdiri lurus-lurus, kemudian Dajjal berkata padanya. “Adakah engkau tidak suka beriman kepadaku?” Ia berkata: “Saya tidak bertambah melainkan kewaspadaan dalam menilai siapa sebenarnya engkau itu.” Selanjutnya orang mu’min itu berkata: “Hai sekalian manusia, janganlah ia sampai dapat berbuat sedemikian tadi kepada seorangpun dari para manusia, setelah saya sendiri mengalaminya.” Ia diambil lagi oleh Dajjal untuk disembelih. Kemudian Allah membuat tabir tembaga yang terletak antara leher sampai ke tengkuknya, maka tidak ada jalan bagi Dajjal untuk dapat membunuhnya. Seterusnya Dajjal lalu mengambil orang tadi, yaitu kedua tangan serta kedua kakinya, lalu melemparkannya. Orang-orang sama mengira bahwa sesungguhnya orang itu dilemparkan olehnya ke neraka, tetapi sebenarnya ia dimasukkan dalam syurga.” Setelah itu Rasulullah s.a.w. bersabda: “Orang itulah sebesar-besar para manusia dalam hal kesyahidannya -yakni kematian syahidnya- di sisi Allah yang menguasai semesta alam ini.” Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Imam Bukhari juga meriwayatkan sebagiannya dengan uraian yang semakna dengan di atas itu. Almasalihu yaitu para pengintai atau penyelidik.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dari al-Mughirah bin Syu’bah r.a., katanya: “Tiada seorangpun yang lebih banyak pertanyaannya mengenai hal Dajjal daripada saya sendiri. Sesungguhnya Dajjal itu tidak akan membahayakan dirimu.” Saya berkata: “Orang-orang sama berkata bahwa Dajjal itu mempunyai segunung tumpukan roti dan sungai air.” Beliau s.a.w. bersabda: “Hal itu adalah lebih mudah bagi Allah daripada yang dapat dilakukan oleh Dajjal.” (Muttafaq ‘alaih)</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Walhasil Dajjal itu adalah Yahudi. Dan pengikutnya adalah Zionis Yahudi yang akan diperangi oleh ummat Islam di akhir zaman:</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” [HR Muslim no. 2922, Imam Ahmad no. 27502 dan 10476, Bukhari no. 2926]</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!. (Shahih Muslim No.5200)</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Baca selengkapnya di: <a href="http://media-islam.or.id/2012/09/18/yahudi-dan-nasrani-adalah-musuh-islam-yang-utama/" style="border: 0px; color: #4581b9; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;">http://media-islam.or.id/2012/09/18/yahudi-dan-nasrani-adalah-musuh-islam-yang-utama/</a></span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dajjal ini akan dibantu oleh kaum Munafik. Ummat Islam mengira mereka adalah Islam. Padahal mereka adalah pembantu Yahudi dan Nasrani yang memerangi ummat Islam:</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” [Al Maa-idah 52]</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Dalam Peta Dunia saat ini, negara Yahudi itu adalah Israel yang merampas tanah Palestina dan membunuh ummat Islam di Palestina. AS yang mayoritas Nasrani dikuasai oleh lobby Zionis Yahudi. Inilah Yahudi dan Nasrani yang memerangi ummat Islam di Palestina, Afghanistan, Iraq, Pakistan, Yaman, serta mendukung bughot di Libya dan Suriah.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Ada pun kaum munafiknya adalah yang bekerjasama dengan AS dan Israel dan memerangi sesama Muslim. Saat ini Kedubes AS dan Israel ada di Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Sementara pangkalan militer AS/NATO ada di Turki, Arab Saudi, dan Qatar.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Saat ini yang berani menentang Yahudi/Israel saya lihat adalah Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, Suriah dan Iran yang mendukung Hamas dan Hizbullah dengan dana dan senjata, Qaddafi di Libya, dan Saddam Hussein di Iraq yang menjelang jatuh meroketkan rudal2nya ke Israel.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Saddam Hussein jatuh akibat diserang oleh AS dan NATO yang dibantu Arab Saudi, Kuwait, Qatar, dsb. Qaddafi jatuh diserang pemberontak Wahabi dan “Modernis” Islam dengan bantuan AS dan NATO. Suriah pun sekarang sedang dijatuhkan oleh pemberontak Wahabi dan “Modernis” Islam dengan bantuan AS dan NATO.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Itulah Peta pengikut Dajjal di masa kini. Meski Dajjal Kubro / Dajjal Besar belum tiba, namun akan ada 30 Dajjal kecil yang menipu ummat Islam. Mengira mereka berjuang demi Allah. Padahal mereka berjuang demi Dajjal membunuh sesama Muslim dengan bantuan Yahudi dan Nasrani. Mengira dengan bom bunuh diri membunuh sesama Muslim di negara-negara yang mayoritasnya Islam masuk surga. Padahal Malaikat Zabaniyyah sudah menanti mereka di neraka.</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Kiamat tidak datang sehingga ada dua kelompok besar yang saling memerangi. Korban dari kedua belah pihak berjumlah besar, seruan mereka satu. Dan Kiamat tidak datang sehingga muncul para dajjal pendusta, mendekati 30 semuanya mengaku bahwa dirinya adalah nabi… “ Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.</strong></div>
<span style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.78333282470703px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /><br />Baca selengkapnya di: <a href="http://media-islam.or.id/2013/05/19/dajjal-sang-penipu/" style="border: 0px; color: #4581b9; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;">http://media-islam.or.id/2013/05/19/dajjal-sang-penipu/</a></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-78244003648248833632013-05-27T07:42:00.000+07:002013-05-27T07:42:10.350+07:00Mufti Mesir : Keberadaan Islam di Eropa Tak Akan Terhapuskan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnQCN4_BzRCH5G_e8sbcX6FRiOQDMFLJYn015hb4oYFMceXCdraUZRe-cKWV8BwN56peOfXsuh7TTH0iY46-m24fFH3P89UjK-5LU-D5PWUfLWyVXgqnG3F1RQ-Kp7MUIMMpX7sY0Ha5An/s1600/mufti-mesir.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnQCN4_BzRCH5G_e8sbcX6FRiOQDMFLJYn015hb4oYFMceXCdraUZRe-cKWV8BwN56peOfXsuh7TTH0iY46-m24fFH3P89UjK-5LU-D5PWUfLWyVXgqnG3F1RQ-Kp7MUIMMpX7sY0Ha5An/s1600/mufti-mesir.jpg" /></a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Swiss, Media-Muslim.com</strong> – Mufti Mesir DR. Ali Gumaah menilai keberadaan Islam di Eropa tak akan terhapuskan, sehingga diharapkan bagi semua pihak berpikir bagaimana eksistensi Islam di Eropa dapat dijaga, bukan malah meningkatkan fobia dan rasa benci terhadap Islam, karena menurut beliau masa depan Islam tidak hanya terkait dengan problematika niqob dan menara masjid semata. Hal ini mengemuka dalam wawancara Gumah dengan media televisi dan cetak di Swiss. Demikian dilansir OnIslam Senin, (1/11).</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Terkait masalah cadar dan pembangunan menara masjid di Barat, Gumah juga mengingatkan pemahaman sempit sebagian minoritas muslim Eropa yang meyakini bahwa masa depan Islam hanya “berkutat” dalam masalah itu saja.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Islam berkembang berkat kandungan spiritualnya yang terbukti mampu menarik mereka yang hanya hidup dalam dimensi materialistis, disamping sejarah Islam yang bersih dari masalah inkuisisi, pembersihan etnis dan pemaksaan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Al-Quran sebagai kitab hokum Islam yang terdiri dari lebih 6000 ayat, hanya 300 ayat yang berbicara seputar masalah hokum, selebihnya berbicara mengenai pembentukan karakter muslim yang beretika tinggi. Demikian halnya hadits Nabi yang jumlahnya melebihi 60.000 hadits, hanya sekitar 2000 hadits yang membahas masalah hukum, selebihnya membahas masalah akhlak dan moral.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Minoritas muslim Eropa diharapkan lebih mampu berbaur dan terbuka dengan masyarakat sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang damai, namun tentu dengan tidak meninggalkan identitas sebagai muslim.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Gomaa juga menghimbau pusat-pusat budaya, intelektual dan politik di Eropa agar memperbaharui pemahaman mereka terhadap Islam dan Arab.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Himbauan serupa juga ditujukan pada pemimpin-pemimpin muslim dunia yang bertanggung jawab menampilkan nilai-nilai Islam yang benar, tidak hanya mementingkan “tampilan” serta mampu menghilangkan pemberitaan, pemahaman dan potret esensi Islam yang keliru di mata masyarakat Eropa. (Frtn/OI)<br /><br />[<a href="http://www.media-muslim.com/">www.Media-muslim.com</a>]</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-17782029857117114492013-05-27T07:38:00.003+07:002013-05-27T07:38:37.689+07:00Jatuh Cinta Ala Remaja<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVUMekZiSj5EgqL_jjqeGZ9w-C4CtRSHZjgUUPD2tOdI3ApU9V2s849fcF774lD9HenKouJtCNM1m-SzccrN12XXhDRJqkWofZa5yU6j9ohJnm67cBe7sWkqChRH1wPUrB5c1q9xkH2j5-/s1600/jatuh-cinta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVUMekZiSj5EgqL_jjqeGZ9w-C4CtRSHZjgUUPD2tOdI3ApU9V2s849fcF774lD9HenKouJtCNM1m-SzccrN12XXhDRJqkWofZa5yU6j9ohJnm67cBe7sWkqChRH1wPUrB5c1q9xkH2j5-/s320/jatuh-cinta.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jatuh cinta??? Kata-kata itu tidak asing lagi bagi para remaja saat ini. Mereka yang baru <i style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">baligh, </i>memliki rasa ingin tahu yang amat tinggi. Terlebih dengan lawan jenis yang hakikatnya bebeda fisiknya dengan dirinya sendiri. Gelora syahwat yang mulai muncul akibat rangsangan dari luar, akan berbahaya jika dikeluarkan di tempat yang tidak semestinya.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Awalnya hanya bertemu dan kemudian saling berpandangan. Sesampainya di rumah, hati pun gelisah. Rasa ingin tahu tidak bisa dikendalikan lagi dan ingin mencari tahu siapa sebenanrnya sosok orang yang menarik perhatian tadi. Berta’ruf pun menjadi jalan yang di tempuh dalam meluapkan rasa keingintahuan tadi. Setelah dekat, akhirnya pun saling berucap janji untuk menjadi pasangan kekasih yang setia. Dan ketika ditanya mengapa pacaran? Kan tidak sesuai dengan Islam? Mereka dengan polosnya menjawab, “kita sudah saling cinta, dan akan berpacaran secara sehat kok. <i style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nggak</i> akan macam-macam.” Jawaban seperti ini banyak dilontarkan para remaja kita. Dan sebagian besar dari mereka, hanya ucapan belaka. Sesehat-sehatnya orang yang berpacaran, tetap saja akan berbuat “kelewatan” dan tentunya melanggar hukum syara’.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Inilah gambaran kecil perilaku para remaja muslim saat ini. Anggapan mereka bahwa pacaran boleh-boleh saja asal tidak melanggar peraturan. Memang aktivitas seperti apakah dahulu yang disebut sebagai pacaran itu. Jika pacaran diartikan ta’aruf untuk mencari seorang istri, tidak masalah. Tetapi jika pacaran itu diartikan hubungan dekat dengan lawan jenis dan bukan mahromnya, itulah yang melanggar aturan islam. Ada yang mengelak lagi,”kita pacarannya cuma <i style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sms</i>an kok. <i style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nggak</i> pernah ketemu.” Mungkin sekilas benar, tetapi dengan <i style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sms</i>an seseorang akan membayangkan orang yang di ajak smsan itu, dan lama-kelaman ingin bertemu. Padahal Rosul telah bessabda: “<i style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Janganlah ada di antara kalian yang berkhalwat dengan seorang wanita kecuali dengan mahram.” (HR. Bukhari dan Muslim).</i>Walaupun kenyataannya tidak berduaan, tetapi dengan dibantu teknolgi, <i style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sms</i>an atau telfon tidak berbeda jauh dengan bertemu tatap muka. Jika berkomunikasinya berkempentingan dan tidak melanggar hukum syara, itu yang di perbolehkan dalam islam.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Yang lebih menyedihkan lagi adalah mereka yang menganggap pacaran seperti apapun boleh-boleh saja. “Kalau tidak pacaran, maka tidak gaul.” Banyak yang melontarkan kata-kata itu. Walaupun mereka sudah diberi tahu akibat dari hubungan dekat dengan lawan jenis yang bukan mahromnya, mereka malah menyangkal “hidup-hidup <i style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">guwe</i>, terserah <i style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">guwe dong.</i>” Inilah paham kebebasan yang telah merasuki pikiran umat muslim yang disebarkan oleh kaum barat. Kaum kafir yang dari zaman Rosul sudah tidak senang terhadap umat muslim, saat ini sudah berhasil menaklukan umat muslim. Bukan dengan cara peperangan. Karena umat islam jika diperangi mereka malah bertambah kuat. Tetapi dengan cara halus yaitu membuat umat muslim benci dengan kemusliman mereka sendiri. Kaum kafir yang saat ini menguasai sebagian besar centra kehidupan di seluruh dunia, bisa dengan mudah mengntrol pergerakan yang tidak sesuai dengan tujuan mereka. Salah satunya dengan menyebarkan paham liberalisme dan kapitalisme. Kaum kafir yang juga menguasai media, membuat standar kehidupan yang sesuai dengan keinginan mereka. Terlebih lagi mereka bertujuan untuk menghancurkan umat islam. Allah berfirman: <em style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Dan orang-orang Yahudi dan Nasharani tidak akan rela terhadap dirimu sampai dirimu mengikuti agama mereka.” </em>[Al Baqarah: 120].</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kaum kafir juga membuat standar yang namanya “cinta.” Mereka mencekoki umat muslim arti cinta menurut mereka. Mereka membuat standar bahwa cinta adalah jika hati bergejolak penuh syahwat dengan lawan jenisnya. Dan mereka mencontohkan dengan aktivitas pacaran. Pacaran yang dicontohkannya ialah aktiviatas yang berbau seksual dan pacaran ini untuk memenuhi kebutuhan syahwat. Sehingga anak remaja muslim saat ini tidak sedikit yang meniru dan terjerumus jebakan kaum kafir, sehingga masa depan mereka pun hancur oleh kenikmatan semua dunia.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kalau di telaah lagi, makna cinta yang sebenanya adalah bagaimana seseorang itu berkorban dengan apa yang dia punya untuk sesuatu yang dicintainya. Jika kita mencintai ibu kita, maka kita akan menuruti segala hal apa yang diperintahkan oleh ibu kita. Ini sama halnya dengan cinta kita terhadap Allah dan Rosul kita. Apa yang dipertintahkan oleh Allah, apa yang dilarangNya, apa yang di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW, maka kita harus melakukannya. Kerana cinta kepada Allah adalah cinta yang tertinggi. Jika kita benar-benar mencintai Allah, maka hendaknya kita harus memberi segala sesuatu yang kita punya untuk dikorbankan kepada Allah SWT. lantas apakah keuntungan buat kita, jika kita cinta mati terhadap Allah SWT.? Tentunya kita akan mendapat ganjaran tertinggi, yaitu surganya Allah SWT.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imraan: 31)</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Muhamad Nur Irfan <ir_ervan@ymail.com><br /><br />[<a href="http://www.eramuslim.com/">www.eramuslim.com</a>]</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-36896045025102833532013-05-27T07:16:00.001+07:002013-05-27T07:16:35.105+07:00Kekaguman Wanita Barat Terhadap Wanita Muslimah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwzBDW860RZjy0pJou6YToLp_4QxWzSkmVI6zm1qk0qDHROcD-9RbO5M37lYGYz53ycXoi1QGNzoR6PHPxlfIP7PAoIqWYnucWSgjvxiEX-hsbfbdcnCqbbs6-j52Hym5MOCTL37InXWdy/s1600/inggris-muslim.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwzBDW860RZjy0pJou6YToLp_4QxWzSkmVI6zm1qk0qDHROcD-9RbO5M37lYGYz53ycXoi1QGNzoR6PHPxlfIP7PAoIqWYnucWSgjvxiEX-hsbfbdcnCqbbs6-j52Hym5MOCTL37InXWdy/s320/inggris-muslim.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jeritan wanita barat dan kekagumannya kepada wanita Muslimah…</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Joana Francis adalah seorang penulis dan wartawan asal AS. Dalam situs Crescent and the Cross, perempuan yang menganut agama Kristen itu menuliskan ungkapan hatinya tentang kekagumannya pada perempuan-perempuan Muslim di Libanon .</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Apa yang ditulis Francis, meski ditujukan pada para Muslimah di Libanon, bisa menjadi cermin dan semangat bagi para Muslimah dimanapun untuk bangga akan identitasnya menjadi seorang perempuan Muslim, apalagi di tengah kehidupan modern dan derasnya pengaruh budaya Barat yang bisa melemahkan keyakinan dan keteguhan seorang Muslimah untuk tetap mengikuti cara-cara hidup yang diajarkan Islam.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Karena di luar sana, banyak kaum perempuan lain yang iri melihat kehidupan dan kepribadian para perempuan Muslim yang masih teguh memegang ajaran-ajaran agamanya. Inilah ungkapan kekaguman Francis sekaligus pesan yang disampaikannya untuk perempuan-perempuan Muslim dalam tulisannya bertajuk</div>
<blockquote class="tr_bq">
“Kepada Saudariku Para Muslimah”;.</blockquote>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Aku menyaksikan perempuan-perempuan yang membawa bayi atau anak-anak yang mengelilingi mereka. Aku menyaksikan bahwa meski mereka mengenakan pakaian yang sederhana, kecantikan mereka tetap terpancar dan kecantikan itu bukan sekedar kecantikan fisik semata.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tapi aku tidak bisa memungkiri kekagumanku melihat ketegaran, kecantikan, kesopanan dan yang paling penting kebahagiaan yang tetap terpancar dari wajah kalian.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kelihatannya aneh, tapi itulah yang terjadi padaku, kalian tetap terlihat lebih bahagia dari kami ( perempuan AS) di sini karena kalian menjalani kehidupan yang alamiah sebagai perempuan. Di Barat, kaum perempuan juga menjalami kehidupan seperti itu sampai era tahun 1960-an, lalu kami juga dibombardir dengan musuh yang sama. Hanya saja, kami tidak dibombardir dengan amunisi, tapi oleh tipu muslihat dan korupsi moral.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Perangkap Setan</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mereka membombardir kami, rakyat Amerika dari Hollywood dan bukan dari jet-jet tempur atau tank-tank buatan Amerika.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mereka juga ingin membombardir kalian dengan cara yang sama, setelah mereka menghancurkan infrastruktur negara kalian. Aku tidak ingin ini terjadi pada kalian. Kalian akan direndahkan seperti yang kami alami. Kalian dapat menghinda dari bombardir semacam itu jika kalian mau mendengarkan sebagian dari kami yang telah menjadi korban serius dari pengaruh jahat mereka.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Apa yang kalian lihat dan keluar dari Hollywood adalah sebuah paket kebohongan dan penyimpangan realitas.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Hollywood menampilkan seks bebas sebagai sebuah bentuk rekreasi yang tidak berbahaya karena tujuan mereka sebenarnya adalah menghancurkan nilai-nilai moral di masyarakat melalui program-program beracun mereka. Aku mohon kalian untuk tidak minum racun mereka.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Karena begitu kalian mengkonsumsi racun-racun itu, tidak ada obat penawarnya. Kalian mungkin bisa sembuh sebagian, tapi kalian tidak akan pernah menjadi orang yang sama. Jadi, lebih baik kalian menghindarinya sama sekali daripada nanti harus menyembuhkan kerusakan yang diakibatkan oleh racun-racun itu.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mereka akan menggoda kalian dengan film dan video-video musik yang merangsang, memberi gambaran palsu bahwa kaum perempuan di AS senang, puas dan bangga berpakaian seperti pelacur serta nyaman hidup tanpa keluarga.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Percayalah, sebagian besar dari kami tidak bahagia.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jutaan kaum perempuan Barat bergantung pada obat-obatan anti-depresi, membenci pekerjaan mereka dan menangis sepanjang malam karena perilaku kaum lelaki yang mengungkapkan cinta, tapi kemudian dengan rakus memanfaatkan mereka lalu pergi begitu saja.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Orang-orang seperti di Hollywood hanya ingin menghancurkan keluarga dan</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
meyakinkan kaum perempuan agar mau tidak punya banyak anak.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mereka mempengaruhi dengan cara menampilkan perkawinan sebagai bentuk perbudakan, menjadi seorang ibu adalah sebuah kutukan, menjalani kehidupan yang fitri dan sederhana adalah sesuatu yang usang. Orang-orang seperti itu menginginkan kalian merendahkan diri kalian sendiri dan kehilangan imam. Ibarat ular yang menggoda Adam dan Hawa agar memakan buah terlarang. Mereka tidak menggigit tapi mempengaruhi pikiran kalian.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Aku melihat para Muslimah seperti batu permata yang berharga, emas murni dan mutiara yang tak ternilai harganya. Alkitab juga sebenarnya mengajarkan agar kaum perempuan menjaga kesuciannya, tapi banyak kaum perempuan di Barat yang telah tertipu.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Model pakaian yang dibuat para perancang Barat dibuat untuk mencoba meyakinkan kalian bahwa asset kalian yang paling berharga adalah seksualitas. Tapi gaun dan kerudung yang dikenakan para perempuan Muslim lebih “seksi” daripada model pakaian Barat, karena busana itu menyelubungi kalian sehingga terlihat seperti sebuah “misteri” dan menunjukkan harga diri serta kepercayaan diri para muslimah.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Seksualiatas seorang perempuan harus dijaga dari mata orang-orang yang tidak layak, karena hal itu hanya akan diberikan pada laki-laki yang mencintai dan menghormati perempuan, dan cukup pantas untuk menikah dengan kalian. Dan karena lelaki di kalangan Muslim adalah lelaki yang bersikap jantan, mereka berhak mendapatkan yang terbaik dari kaum perempuannya.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tidak seperti lelaki kami di Barat, mereka tidak kenal nilai sebuah mutiara yang berharga, mereka lebih memilih kilau berlian imitasi sebagai gantinya dan pada akhirnya bertujuan untuk membuangnya juga.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Modal yang paling berharga dari para muslimah adalah kecantikan batin kalian, keluguan dan segala sesuatu yang membentuk diri kalian. Tapi saya perhatikan banyak juga muslimah yang mencoba mendobrak batas dan berusaha menjadi seperti kaum perempuan di Barat, meski mereka mengenakan kerudung.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mengapa kalian ingin meniru perempuan-perempuan yang telah menyesal atau akan menyesal, yang telah kehilangan hal-hal paling berharga dalam hidupnya? Tidak ada kompensasi atas kehilangan itu. Perempuan-perempuan Muslim adalah berlian tanpa cacat. Jangan biarkan hal demikian menipu kalian, untuk menjadi berlian imitasi. Karena semua yang kalian lihat di majalah mode dan televisi Barat adalah dusta, perangkap setan, emas palsu.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kami Butuh Kalian, Wahai Para Muslimah !</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Aku akan memberitahukan sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian masih penasaran; bahwa seks sebelum menikah sama sekali tidak ada hebatnya.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kami menyerahkan tubuh kami pada orang kami cintai, percaya bahwa itu adalah cara untuk membuat orang itu mencintai kami dan akan menikah dengan kami, seperti yang sering kalian lihat di televisi</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
. Tapi sesungguhnya hal itu sangat tidak menyenangkan, karena tidak ada jaminan akan adanya perkawinan atau orang itu akan selalu bersama kita.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Itu adalah sebuah Ironi! Sampah dan hanya akan membuat kita menyesal.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Karena hanya perempuan yang mampu memahami hati perempuan. Sesungguhnya perempuan dimana saja sama, tidak peduli apa latar belakang ras, kebangsaan atau agamanya.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Perasaan seorang perempuan dimana-mana sama. Ingin memiliki sebuah keluarga dan memberikan kenyamanan serta kekuatan pada orang-orang yang mereka cintai.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tapi kami, perempuan Amerika, sudah tertipu dan percaya bahwa kebahagiaan itu ketika kami memiliki karir dalam pekerjaan, memiliki rumah sendiri dan hidup sendirian, bebas bercinta dengan siapa saja yang disukai.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sejatinya, itu bukanlah kebebasan, bukan cinta. Hanya dalam sebuah ikatan perkawinan yang bahagialah, hati dan tubuh seorang perempuan merasa aman untuk mencintai.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dosa tidak akan memberikan kenikmatan, tapi akan selalu menipu kalian. Meski saya sudah memulihkan kehormatan saya, tetap tidak tergantikan seperti kehormatan saya semula.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kami, perempuan di Barat telah dicuci otak dan masuk dalam pemikiran bahwa kalian, perempuan Muslim adalah kaum perempuan yang tertindas. Padahal kamilah yang benar-benar tertindas, menjadi budak mode yang merendahkan diri kami, terlalu resah dengan berat badan kami, mengemis cinta dari orang-orang yang tidak bersikap dewasa.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jauh di dalam lubuk hati kami, kami sadar telah tertipu dan diam-diam kami mengagumi para perempuan Muslim meski sebagian dari kami tidak mau mengakuinya. Tolong, jangan memandang rendah kami atau berpikir bahwa kami menyukai semua itu. Karena hal itu tidak sepenuhnya kesalahan kami.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sebagian besar anak-anak di Barat, hidup tanpa orang tua atau hanya satu punya orang tua saja ketika mereka masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Keuarga-keluarga di Barat banyak yang hancur dan kalian tahu siapa dibalik semua kehancuran ini. Oleh sebab itu, jangan sampai tertipu saudari muslimahku, jangan biarkan budaya semacam itu mempengaruhi kalian.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tetaplah menjaga kesucian dan kemurnian. Kami kaum perempuan Kristiani perlu melihat bagaimana kehidupan seorang perempuan seharusnya. Kami membutuhkan kalian, para Muslimah, sebagai contoh bagi kehidupan kami, karena kami telah tersesat. Berpegang teguhlah pada kemurnian kalian sebagai Muslimah dan berhati-hatilah !.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
sumber :</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
note seorang sahabat</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ahmad Come- Mahlili Yusup</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font: inherit; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
[<a href="http://www.eramuslim.com/">www.eramuslim.com</a>]</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-56033851203130062312013-05-27T07:12:00.000+07:002013-05-27T07:12:39.350+07:00KPK Rilis Tiga Jenis Baju Baru Tahanan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: justify;">
Jakarta, (tvOne)</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: justify;">
Komisi Pemberantasan Korupsi meluncurkan baju baru tahanan.<br /><br />"Sejak beberapa bulan lalu, pimpinan telah menyetujui pemakaian baju tahanan yang baru, mulai Senin (27/5) baju ini dipergunakan," kata Wakil Ketua Bambang Widjojanto dalam Lokakarya "Jurnalis Antikorupsi" di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (24/5).<br /><br />Baju tahanan baru tersebut terdiri atas tiga pasang, pertama adalah baju bagi mereka terkena operasi tangkap tangan KPK berupa jaket oranye dengan tiga garis hitam bertuliskan "Tahanan KPK".<br /><br />Baju kedua adalah baju sehari-hari tahanan berupa rompi warna oranye dengan tiga garis hitam bertuliskan "Tahanan KPK" dan celana hitam, serta terakhir adalah baju olahraga berwarna biru gelap dengan kerah kuning.<br /><br />"Tujuan pemakaian warna oranye adalah agar baju terlihat lebih menyolok, mungkin bila yang melarikan diri dapat segera diketahui dan juga dapat menimbulkan efek jera," tambah bambang.<br /><br />Tahanan pria dan wanita menurut Bambang akan mengenakan baju yang sama.<br /><br />Saat persidangan tahanan KPK juga diwajibkan memakai baju sehari-hari, yaitu rompi warna oranye.<br /><br />Baju tahanan KPK sebelumnya adalah jaket warna putih dengan tulisan "Tahanan KPK", namun tahanan tidak diwajibkan memakai jaket putih tersebut di persidangan.<br /><br />Penggunaan jaket tahanan model lama kadang dimodifikasi sehingga sang tahanan tampak lebih modis seperti yang dilakukan oleh mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom yang menjadi terdakwa kasus suap terhadap sejumlah anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004.<br /><br />Miranda pernah menambahkan ikat pinggang besar saat saat menggunakan jaket tersebut. (Ant)<br /><br />[<a href="http://www.tvonenews.tv/">www.tvonenews.tv</a>]</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-68790118533724872142013-05-16T14:02:00.001+07:002013-05-16T14:02:50.719+07:00Amalan-amalan Ahli Surga<div style="text-align: center;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Al-Arba’un an-Nawawiyah</em>, Hadis ke-29)</span></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 21px; font-weight: normal; line-height: 31px;">عَنْ مُعَاذٍ قال: قُلتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَخْبِرْ نِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِيْ مِنَ النَّارِ، قَالَ: لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيْمٍ وإنَّهُ لَيَسِيْرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللهُ عَلَيْهِ: تَعْبُدُ اللهَ لاَ تُشْرِكُ بهِ شيئاً، وَتُقِيْمُ الصَّلاةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وتَصُوْمُ رَمَضَانَ، وتَحُجُّ البَيْتَ ثمَّ قَالَ: أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنةَّ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ، الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ، وصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ، ثمَّ تَلاَ: تَتَجَافَى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ حَتَّى بَلَغَ: يَعْمَلُوْنَ ثُمَّ قالَ: أَلاَ أُخْبِرُكُ برَأْسِ اْلأمْرِ وعَمُوْدِهِ وذِرْوَةِ سَنَامِهِ؟ قُلْت: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: رَأْسُ اْلأمْرِ اْلإِسْلاَمُ، وعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ، ثُمَّ قَالَ أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ، قَالَ، كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا، قُلْتُ: يَا نَبيَّ اللهِ، وإنَّا لَمُؤَاخَذُوْنَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ؟ فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ، وهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِيْ النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ، أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلسِنَتِهِم</span></span></strong></div>
<div style="text-align: center;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Muadz bin Jabal ra. menuturkan: Aku berkata, “Ya Rasulullah, beritahu aku amal yang bisa memasukkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka.”<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Rasul saw. bersabda, “Sungguh engkau bertanya tentang perkara yang agung dan sungguh hal itu mudah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah: engkau menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan Dia dengan apapun; mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah.” Kemudian beliau bersabda, “Maukah engkau, aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan? Puasa itu adalah perisai dan sedekah itu menghapus kesalahan seperti air memadamkan api dan shalat seseorang di tengah malam.” Kemudian beliau membaca ayat (yang artinya): “</span></em><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap; mereka pun menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (TQS as-Sajdah [32]: 16-17). <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kemudian beliau bersabda, “Maukah engkau, aku beritahu kepala, pilar dan puncaknya perkara?” Aku katakana, “Tentu, ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Kepala perkara adalah Islam. Pilar-pilarnya adalah shalat. Puncaknya adalah jihad.”<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Kemudian beliau bersabda, “Maukah engkau, aku beritahu kunci semua perkara itu?” Aku katakan, “Tentu,<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>ya Rasulullah.” Beliau lalu memegang lisan beliau dan bersabda, “Jagalah oleh kamu ini.” Aku katakan, “Ya Nabi Allah, apakah kita akan dituntut (disiksa) karena apa yang kita katakan?” Beliau bersabda, “Semoga kamu selamat! Adakah yang menjerumuskan manusia ke neraka di atas wajah-wajah mereka atau di atas batang hidung mereka kecuali buah ucapan lisan mereka.” </em>(HR at-Tirmidzi; ia berkata: hasan-shahih).</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 21px; line-height: 31px;"><br /></span></div>
<span style="border: 0px; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hadis ini juga dikeluarkan oleh Imam Ahmad, an-Nasai dan Ibn Majah. Muadz bin Jabal bertanya tentang amal yang bisa memasukkan dirinya ke dalam surga dan menjauhkan dirinya dari neraka.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span>Hal itu merupakan perkara agung yang berat dan susah untuk dilakukan. Namun, hal itu akan mudah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah (lihat: QS al-Lail [96]: 5-7). Pemberian kemuda-han oleh Allah itu harus didahului oleh upaya dari manusia. Itulah taufik yang ditegaskan oleh hadis ini hanya datang dari Allah. Karena itu Rasul saw. di antaranya berdoa:</span><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; direction: rtl; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0in 0in 9pt 21.3pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: center; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 31px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">وَاهْدِنِيْ وَيَسِّرْ الْهُدَى لِيْ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0in 0in 9pt 21.3pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berilah aku petunjuk dan mudahkanlah petunjuk itu untuk diriku </span></em><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan al-Bukhari dalam <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Adab al-Mufrad</em>).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 31px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hadis ini juga menunjukkan bahwa amal itu jadi sebab orang masuk surga. Hal itu seperti yang dinyatakan di dalam al-Quran surat az-Zukhruf [43]: 72. Amal yang memasukkan pelakunya ke dalam surga dan menjauhkan dirinya dari neraka itu adalah menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan Dia dengan apa pun (tauhid), menegakkan shalat, berpuasa Ramadhan, menunaikan zakat dan berhaji ke Baitullah. Itulah rukun Islam dan semuanya adalah amal wajib. Artinya, amal-amal wajib itu bisa menjadi sebab seorang Muslim masuk surga.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lalu Rasul saw. menunjukkan pintu-pintu kebaikan, maksudnya adalah amalan-amalan sunnah. Sebab, kebaikan setelah amal-amal wajib itu adalah amal-amal sunnah. Pintu-pintu kebaikan itu adalah puasa, sedekah dan shalat malam.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Puasa akan menjadi perisai, yaitu tameng yang melindungi pelakunya dari kemaksiatan di dunia dan dari siksa neraka di akhirat. Sedekah bisa menghapus <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">al-khathî’ah</em> (kesalahan), yaitu dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar harus disertai degan tobat <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">nashuha</em>.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Shalat malam juga menghapus <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">al-khathî’ah</em>. Rasul membaca ayat di atas untuk menunjukkan keutamaan shalat malam.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Rasul juga pernah bersabda:</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; direction: rtl; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0in 0in 9pt 21.3pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: center; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 31px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْمَكْتُوْبَةِ الصَّلاَةُ فِىْ جَوْفِ اللّيْلِ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0in 0in 9pt 21.3pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Shalat paling utama setelah shalat wajib adalah shalat di tengah malam </span></em><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasai, Ibn Majah, ad-Darimi dan al-Baihaqi)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 31px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berikutnya Rasul saw. memberitahukan kepala, pilar dan puncak perkara (agama Islam).<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ra’s al-amri</em> (kepala atau pokok agama) adalah Islam—atau <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">syahadatayn </em>dalam riwayat lainnya. Ungkapan <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ra’su</em> (kepala) itu menunjuk-kan, Islam (<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">syahadatayn</em>) menjadi pokok yang membuat semua hal (amal) menjadi “hidup” di sisi Allah. Seperti makhuk jika dipotong kepalanya akan mati, begitu juga tanpa <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">syahadatayn</em> (Islam), semua amal akan mati, yaitu tiada berguna, sia-sia, di sisi Allah tidak diterima.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Adapun pilar perkara (agama Islam) itu adalah shalat. Jika shalat tidak ditegakkan, agama ini runtuh, seperti bangunan tanpa pilar. Sementara itu, puncak (<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">dzirwah as-sanâm</em>) dari agama ini adalah jihad. Ini mengindikasikan dua hal. <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pertama</em>: jihad adalah salah satu amal yang paling tinggi, tentu setelah keimanan.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kedua</em>: jihadlah yang bisa menjulangkan Islam menjadi yang tertinggi di antara agama-agama dan ideologi di dunia.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Jihad menjadi <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">thariqah</em> untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Dengan jihad, halangan fisik yang menghalangi dakwah Islam bisa dihancurkan sehingga Islam bisa masuk dan tersebar di suatu negeri. Dengan jihad pula, perlawanan terhadap penyerang dan penjajah serta pembebasan negeri dan penduduknya dari penjajahan dan perbudakan bisa dilakukan. Karena itu Rasul saw. pernah bersabda:</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0in 0in 9pt 21.3pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 31px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">أَفْضَلُ اْلأَعْمَالِ إِيْمَانٌ بِاللهِ، ثُمَّ جِهَادٌ فِيْ سَبِيْلِ الله</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0in 0in 9pt 21.3pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Amal yang paling utama adalah mengimani Allah, kemudian jihad di jalan Allah </span></em><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(HR al-Bukhari dan Muslim).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 31px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Selanjutnya Rasul saw. menunjukkan kunci dari semua perkara itu, yaitu menjaga lisan.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Artinya, menjaga dan mengontrol lisan merupakan pokok semua kebaikan. Hadis ini menunjukkan, di antara yang paling banyak menjerumuskan manusia ke neraka adalah buah dari lisannya.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Rasul saw. juga bersabda:</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; direction: rtl; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0in 0in 9pt 21.3pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: center; unicode-bidi: embed; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 31px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النارَ اَلْأَجْوَفَانِ: اَلْفَمُ وَالْفَرْجُ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0in 0in 9pt 21.3pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Yang paling banyak memasukkan manusia ke neraka adalah dua rongga: mulut dan kemaluan</span></em><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">HR Ahmad dan at-Tirmidzi</strong>).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: 31px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Buah lisan itu maksudnya adalah balasan dan sanksi bagi perkataan yang haram.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Manusia itu menanam kebaikan atau keburukan dengan perkataan dan amalnya, kemudian dia akan menuai hasilnya pada Hari Kiamat kelak.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Siapa saja yang menanam kebaikan berupa perkataan atau amal, ia akan memanen kemuliaan. Sebaliknya, siapa saja yang menanam keburukan berupa perkataan atau amal, ia akan menuai penyesalan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kemaksiatan ucapan itu banyak sekali, mulai yang paling besar berupa syirik dan kafir, dosa besar dan dosa kecil, berbicara tentang Allah tanpa pengetahuan, bersaksi palsu, sihir, <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">qadzaf</em>, berbohong, <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ghibah</em>, <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">namimah</em>, berkata jorok, dsb.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Buah lisan juga bisa memisahkan suami-istri, membuat saudara saling benci, dan adu domba yang membuat masyarakat saling bermusuhan.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span>Lisan pula yang bisa memutarbalikkan yang benar jadi terkesan batil dan yang batil jadi seolah benar, bisa mempercantik keburukan dan kebatilan, bahkan mengajak pada syirik dan kekafiran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sebelum berbicara harus benar-benar dipikirkan dan direnungkan bahwa ucapan itu merupakan kebenaran dan kebaikan.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>Jika ucapan itu sekadar mubah saja, tidak bermanfaat, hendaknya ditinggalkan atau diminimalkan seminimal mungkin sebab jika sibuk dengannya bisa menyia-nyiakan waktu dan itu merupakan kerugian. Apalagi pembicaraan yang jelas merupakan keburukan, maksiat atau <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">dharar</em> dan tidak bermanfaat. Karena itu setiap Muslim harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengatur dan mengontrol lisannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">WalLâh a’lam bi ash-shawâb</span></em><span style="border: 0px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; font-style: inherit; font-variant: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">. [<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Yahya Abdurrahman</strong>]</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 9pt; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">[<a href="http://www.hizbut-tahrir.or.id/">www.hizbut-tahrir.or.id</a>]</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-36164838007038897582013-05-16T13:49:00.002+07:002013-05-16T13:51:42.734+07:00Ulama NU Kultural: “Yang Bilang NU Moderat itu Siapa?”<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixazjYD7wdpwtsR_w9Moc5GfAe9zgWq3C9rcFhNJoeFgpx-RhbRelJMFUenYE9eDfSOHD7HxKh0saobLf5V3ijN9KYeafeQjsKeqbVjePD_CS7MgwNtSecfy_-lV8eR4aWbVMYpLBZDbKI/s1600/KH-Ali-Bayanullah-232x300.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixazjYD7wdpwtsR_w9Moc5GfAe9zgWq3C9rcFhNJoeFgpx-RhbRelJMFUenYE9eDfSOHD7HxKh0saobLf5V3ijN9KYeafeQjsKeqbVjePD_CS7MgwNtSecfy_-lV8eR4aWbVMYpLBZDbKI/s1600/KH-Ali-Bayanullah-232x300.jpg" height="200" width="154" /></a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Seorang ulama Nahdlatul Ulama kultural tidak terima bila warga NU dituduh moderat oleh pentolan liberal Azyumardy Azra. “Yang bilang NU moderat itu siapa? Itu asal ngomong saja Azyumardi itu!” tegasnya seperti dilansir Tabloid <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Media Umat </em>Edisi 105, 17 Mei – 6 Juni. <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </em></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Pimpinan Ponpes dan Majlis Taklim wal Tahfidzil Quran Darul Bayan, Citeureup, Sumedang, Jawa Barat, tersebut menyatakan bahwa dirinya lahir dari keluarga NU, nyantri di pesantren NU dan sekarang mendirikan dan mengelola pesantren NU.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Menurutnya, orang NU itu justru berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As Sunnah. Nah, yang moderat itu hanya orang-orang NU yang sudah dirasuki pemikiran liberal. </div>
<a name='more'></a>“NU murni yang betul-betul ulama, tidak seperti yang dikatakan Azyumardi itu,” tegas alumni Ponpes Tahfidz Alquran Darul Furqah Pimpinan KH Abdul Qadir Urnar Basyir, Janggalan, Kudus; Jawa Tengah.<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Alumnus Pondok-Pesantren Al Anwar Pimpinan KH Maimun Zubair, Sarang, Rembang, Jawa Tengah tersebut juga menyatakan hanya orang yang tidak beriman saja yang tidak mau dengan syariat Islam. “Dan mereka berkata: ‘Kami telah beriman kepada Allah dan Rasul, dan kami mentaati (keduanya).’ Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka bukanlah orang-orang yang beriman,” ujarnya membacakan Al-Qur’an Surat An Nur ayat 47.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Liberal dan Kafir Menggigil</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Seperti dilansir <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">The Jakarta Post </em>(2/5)<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">, </em>mantan Rektor UIN Jakarta Azyumardi Azra mempertanyakan sejauh mana hasil survei PEW Research Study yang menyatakan 72 persen Muslim Indonesia menginginkan syariah sebagai landasan hukum.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Mengingat sebagian besar umat Islam Indonesia bergabung dengan organisasi utama seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang “mendukung” ideologi negara Pancasila dan mempromosikan <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">moderasi</span> dalam penerapan ajaran Islam.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Sehingga seolah hendak menunjukkan angka itu terlalu besar Azumardy pun menyatakan: “72 persen angka yang tidak masuk akal.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Tapi menurut Ali Bayanullah, seharusnya seratus persen, 72 persen terlalu sedikit. Namun kalau dilihat betapa rusaknya masyarakat karena teracuni sistem kufur demokrasi, HAM, liberalisme, sekularisme dan lainnya, ya angka 72 persen itu merupakan keberhasilan dakwah yang gencar dijalani para aktivis Islam.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: MyriadProRegular, 'Myriad Pro Regular', 'Myriad Pro', Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
“Makanya Azyumardi Azra saja sampai kaget. Orang-orang liberal khususnya, orang-orang kafir umumnya memang akan menggigil melihat hasil survei tersebut. Insya Allah, nasrullah akan segera turun dengan berdirinya khilafah.” pungkas alumnus Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.<br /><b><br /></b><br />
<b>[<a href="http://www.hizbut-tahrir.or.id/">www.hizbut-tahrir.or.id</a>]</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-14618146981419066832013-05-16T12:53:00.001+07:002013-05-16T13:03:45.074+07:00KPAI Buka Pendaftaran Calon Anggota KPAI Periode 2013-2016<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVNBzPLMnXETQOe_mhxf4Hg8YWBLodp9e9I_WAqijJPoHm6UWiemCDOn1U5AkRjdd46VbquewijduKPjRGXAODbm2nazMjO_5b5PQ-DELJTmRLe4Oh0l-Qq1kIEmctMqd0gr5wqeNsxa-2/s1600/Logo-KPAI.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVNBzPLMnXETQOe_mhxf4Hg8YWBLodp9e9I_WAqijJPoHm6UWiemCDOn1U5AkRjdd46VbquewijduKPjRGXAODbm2nazMjO_5b5PQ-DELJTmRLe4Oh0l-Qq1kIEmctMqd0gr5wqeNsxa-2/s1600/Logo-KPAI.jpg" height="165" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membuka pendaftaran calon anggota periode 2013-2016. KPAI telah membentuk tim seleksi yang terdiri dari lima orang. Mereka adalah Aisyah Hamid Baidlowi, Erna Sofwan Sjukrie, Hadi Supeno, M. Ichwan Syam, dan Seto Mulyadi.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Sebagai koordinator disepakati Bu Erna. Pengambilan formulir pendaftaran dapat dilakukan mulai Senin 6 Mei,” kata Ketua KPAI Badriyah Fayumi di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2013).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ada sembilan posisi yang disediakan untuk kepengurusan KPAI periode 2013-2016, yakni posisi ketua, dua orang Wakil Ketua, sekretaris, kadiv pengawasan evaluasi moniotoring, kadiv pengaduan, kadiv telaah dan kajian, kadiv sosialisasi, serta kadiv data dan informasi.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Badriyah menambahkan, mayoritas anggota KPAI saat ini tidak akan kembali maju dalam pemilihan nanti. Dia berharap, siapapun yang berniat menjadi anggota KPAI hendaknya memang memiliki perhatian serta keteladanan terhadap nasib dan masa depan anak.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Kami sangat berharap ini bisa disampaikan ke masyarakat luas. Semakin banyak yang mendaftar semakin baik, mudah-mudahan bisa disaring calon-calon anggota yang terbaik. Kita sebagian besar enggak akan maju lagi,” tandasnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Persyaratan, kriteria calon, dan formulir pendaftaran bisa diunduh di situs www.kpai.go.id atau datang langsung ke kantor KPAI Jalan Teuku Umar nomor 10-12, Menteng, Jakarta Pusat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Formulir yang telah diisi kemudian dikembalikan kepada tim seleksi paling lambat Sabtu 18 Mei pukul 17.00 WIB di kantor KPAI.<br />
<br />
Untuk Ketentuan dan syarat <a href="http://kpai.go.id/index.php/pengumuman/126-pembukaan-pendaftaran-untuk-seleksi-calon-wakil-indonesia-pada-acwc">Klik ini</a><br />
Formulir Pendaftaran <a href="http://kpai.go.id/images/pengumuman/formulir.doc">Klik ini</a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br />
[<a href="http://www.ancahpost.com/">www.ancahpost.com</a>]</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-71407812575055365222013-05-13T08:41:00.000+07:002013-05-13T08:50:08.354+07:00Potret dan Nasib Dua Golongan Manusia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<div align="center" style="color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<strong><em style="background-color: white;">Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.</em></strong></div>
<div align="center" style="color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<strong><em style="background-color: white;"><br /></em></strong></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9_o9CZsqnNUpiuNNpcmV0RJby8KNaaoj-HuwDu5qsmWSzPiXLgch6JSNPeFBOYeDk3GjGTZ593OpNQIqOcBryX7oggpkpi2r9zxhzElkb0wLdGo9QoMtLIU-dCkmYBP6Fj7X0mK2o03KO/s1600/quran-nafsiyah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white;"></span></a></div>
<div align="center" style="color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9_o9CZsqnNUpiuNNpcmV0RJby8KNaaoj-HuwDu5qsmWSzPiXLgch6JSNPeFBOYeDk3GjGTZ593OpNQIqOcBryX7oggpkpi2r9zxhzElkb0wLdGo9QoMtLIU-dCkmYBP6Fj7X0mK2o03KO/s1600/quran-nafsiyah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9_o9CZsqnNUpiuNNpcmV0RJby8KNaaoj-HuwDu5qsmWSzPiXLgch6JSNPeFBOYeDk3GjGTZ593OpNQIqOcBryX7oggpkpi2r9zxhzElkb0wLdGo9QoMtLIU-dCkmYBP6Fj7X0mK2o03KO/s200/quran-nafsiyah.jpg" width="200" /></a><span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div align="center" style="color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><em>Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka. Dan betapa banyaknya negeri-negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka; maka tidak ada seorang penolong pun bagi mereka</em> (TQS Muhammad [47]: 12-13).</span></div>
<div align="center" style="color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">
<div style="margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white;">Dalam pandangan Allah SWT, manusia terbelah menjadi dua golongan besar, yakni: Mukmin dan kafir. Keduanya memiliki sifat yang kontradiktif. Balasan untuk mereka pun bertolak belakang. Orang Mukmin diberikan balasan surga, sedangkan orang kafir dimasukkan ke dalam neraka. Bahkan, tidak jarang pula yang sudah ditimpa azab semasa di dunia. Ayat-ayat ini adalah di antara yang menjelaskan perkara ini.</span></div>
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<strong style="background-color: white; text-align: justify;">Perbedaan Antara Mukmin dan Kafir</strong><br />
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">Allah SWT berfirman: </span><em style="text-align: justify;">Innal-Lâh yudkhilu al-ladzîna âmanû wa amilû al-shâli<span style="text-decoration: underline;">h</span>ât jannât </em><span style="text-align: justify;">(sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh ke dalam surga). Dalam ayat sebelumnya terdapat perintah untuk memperhatikan kesudahan orang-orang terdahulu. </span></span><br />
<a name='more'></a><span style="background-color: white; text-align: justify;">Orang-orang yang kafir ditimpa azab Allah yang membinasakan. Tidak ada yang menjadi pelindung atas mereka. Nasib mereka tentu berbeda halnya dengan orang Mukmin. Allah SWT menjadi pelindung mereka. Realitas inilah yang seharusnya diperhatikan untuk dijadikan sebagai pelajaran bagi siapa pun yang berjalan di muka bumi.</span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">Ayat ini memberikan penjelasan lebih lanjut tentang dua kelompok manusia itu. Ditegaskan ayat ini bahwa orang-oran beriman dan beramal shalih itu akan dimasukkan ke dalam surga. Sebagaimana diberitakan dalam banyak ayat, surga itu pun: </span><em style="text-align: justify;">Tajrî min ta<span style="text-decoration: underline;">h</span>tihâ al-anhâr </em><span style="text-align: justify;">(yang mengalir di bawahnya sungai-sungai). Inilah balasan yang akan diterima orang Mukmin di akhirat kelak. Menurut al-Syaukani, kalimat ini merupakan penjelasan tentang </span><em style="text-align: justify;">wilâyatul-Lâh </em><span style="text-align: justify;">(perlindungan Allah) terhadap kaum Mukmin.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">Setelah itu diterangkan tentang gambaran kehidupan dan perilaku kaum kafir selama di dunia. Allah SWT berfirman: </span><em style="text-align: justify;">Wal-ladzîna kafarû yatamatta’ûna </em><span style="text-align: justify;">(dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang [di dunia]). Selama di dunia, mereka menghabiskan hidupnya hanya untuk bersenang-senang. Artinya, mereka benar-benar mengambil semua kenikmatan dan kesenangan duniawi.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">Juga: </span><em style="text-align: justify;">Wa ya`kulûna kamâ ta’kulu al-an’âm </em><span style="text-align: justify;">(dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang). Perilaku yang digambarkan ayat ini kebalikan dari perilaku kaum Mukmin. Jika orang Mukmin mereka mengerjakan amal shalih, yang berarti seluruh tindakannya berpatokan dengan syara’, orang-orang kafir justri sebaliknya. Mereka sama sekali tidak mengindahkan itu. Tidak ada batasan halal atau haram yang mengikat perbuatan mereka. Asal menyenangkan mereka, semuanya boleh. Perilaku ini persis seperti halnya binatang ternak. Bahkan mereka bisa lebih sesat sebagaiamana ditegaskan dalam beberapa ayat seperti firman Allah SWT: </span><em style="text-align: justify;">Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya</em><span style="text-align: justify;"> (TQS al-Furqan [25]: 44). Dinyatakan al-Qurthubi, mereka tidak memiliki </span><em style="text-align: justify;">himmah </em><span style="text-align: justify;">(cita-cita, orientasi) kecuali perut dan kemaluan mereka. Mereka lalai terhadap hari esok mereka.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">Fakhruddin al-Razi juga menjelaskan beberapa aspek keserupaan antara orang kafir dan binatang ternak dalam soal makanan. </span><em style="text-align: justify;">Pertama</em><span style="text-align: justify;">, yang amat diinginkan dan dipentingkan binatang adalah makan. Tidak ada yang lain. Demikian pula dengan orang kafir. Ini berbeda dengan orang Mukmin yang menjadikan makan untuk mengerjakan dan memperkuat amal shalih mereka. </span><em style="text-align: justify;">Kedua</em><span style="text-align: justify;">, binatang tidak meminta petunjuk kepada al-Khaliq tentang makanan yang dimakan. Orang kafir juga begitu. Ketiga, binatang diberi makanan yang banyak supaya bisa gemuk. Binatang tersebut pun lalai terhadap urusan lain; dan tidak tahu bahwa ketika menjadi gemuk berarti semakin dekat dengan penyembelihan dan kebinasaan. Pun demikian dengan orang kafir. Ini relevan dengan kelanjutan ayat ini: </span><em style="text-align: justify;">wa al-nâr matswâ[n] lahum </em><span style="text-align: justify;">(dan neraka adalah tempat tinggal mereka).</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white; text-align: justify;">Inilah kesudahan nasib orang kafir. Neraka yang dipenuhi dengan aneka siksa yang amat dahsyat dan mengerikan merupakan tempat tinggal mereka di akhirat. Mereka menanggung kerugian yang amat besar. Kenikmatan amat sedikit dan sebentar yang mereka rasakan harus ditukar dengan siksa neraka.</span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<strong style="background-color: white; text-align: justify;">Azab bagi Kaum Kafir di Dunia </strong><br />
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">Dalam ayat selanjutnya Allah SWT berfirman: </span><em style="text-align: justify;">Wak kaayyin min qaryat[in] asyaddu quwwah min qaryatika al-latî akhrajatka </em><span style="text-align: justify;">(dan betapa banyaknya negeri-negeri yang [penduduknya] lebih kuat dari [penduduk] negerimu [Muhammad] yang telah mengusirmu itu). </span><em style="text-align: justify;">Khithâb </em><span style="text-align: justify;">atau seruan ayat ini ditujukan kepada Rasulullah SAW. Sehingga </span><em style="text-align: justify;">qaryataka </em><span style="text-align: justify;">yang dimaksudkan adalah Makkah. Kaum kafir di negeri itulah yang telah mengusir Rasulullah SAW dari kota tersebut. Ketika Rasulullah SAW keluar dari Makkah untuk hijrah ke Madinah, beliau menoleh ke Makkah seraya bersabda: </span><em style="text-align: justify;">Engkau adalah negeri Allah yang paling dicintai Allah. Engkau juga negeri Allah yang paling aku cintai. Seandainya orang-orang musyrik itu tidak mengusirku, niscaya aku tidak keluar darimu. </em></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">Dengan demikian, penduduk negeri yang memliki kekuatan melebihi mereka adalah penduduk negeri selain penduduk Makkah. Dalam ayat lain diberitakan beberapa kaum yang memiliki kekuatan yang besar, seperti kaum ‘Ad, Tsamud, Fir’aun, dan lain-lain. Semua kaum yang lebih kuat dari penduduk Makkah itu pun binasa ditimpa oleh azab-Nya. Allah SWT berfirman: </span><em style="text-align: justify;">Ahlaknâhum </em><span style="text-align: justify;">(Kami telah membinasakan mereka). Kaum ‘Ad, misalnya, mereka ditimpa azab berupa serbuan angin yang sangat dingin dan kencang selama tujuh malam dan delapan hari. Akhirnya mereka jatuh bergelimpangan dan tidak ada seorang pun di antara merek ayang tersisa (lihat QS al-Haqqah [69]: 6-8).</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white;"><em style="text-align: justify;"></em><span style="text-align: justify;">Kemudian ditegaskan pula: </span><em style="text-align: justify;">Falâ nâshira lahum </em><span style="text-align: justify;">(maka tidak ada seorang penolong pun bagi mereka). Dijelaskan al-Thabari, ada dua penafsiran tentang frasa ini. </span><em style="text-align: justify;">Pertama</em><span style="text-align: justify;">, sekalipun ada penolong yang diangkat itu berlepas diri. Maka mereka tidak memiliki penolong. </span><em style="text-align: justify;">Kedua,</em><span style="text-align: justify;"> sekarang mereka tidak memiliki penolong yang menolong mereka dari azab Allah.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">Ibnu Katsir menyatakan bahwa ini merupakan ancaman yang amat keras dan tegas bagi penduduk Makkah yang mendustakan Rasulullah SAW, </span><em style="text-align: justify;">sayyid al-mursalîn </em><span style="text-align: justify;">dan penutup para nabi. Jika Allah SWT telah menghancurkan umat-umat terdahulu yang mendustakan para rasul, sementara umat itu lebih kuat dari mereka, maka apa yang terbayang oleh mereka dengan hukuman Allah SWT atas mereka di dunia dan akhirat? Apabila sebagian besar mereka tidak dijatuhi hukuman di dunia, itu lantaran berkah adanya Rasulullah SAW, </span><em style="text-align: justify;">nabiyy al-ra<span style="text-decoration: underline;">h</span>mah </em><span style="text-align: justify;">(nabi yang enuh kasih sayang)</span><em style="text-align: justify;">. </em><span style="text-align: justify;">Maka siksa atas mereka pun dilipatgandakan sebagaimana ditegaskan Allah SWT QS Hud [11]: 20.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white; text-align: justify;">Demikianlah potret sifat dan kesudahan dua golongan manusia. Orang-orang Mukmin yang hidupnya dipenuhi dengan amal shalih, senantiasa berpedoman kepada syariah dalam perbuatannya, diberikan balasan surga yang penuh dengan kenikmatan. Sebaliknya, orang-orang kafir yang menghabiskan hidupnya hanya untuk bersenang-senang, mengejar kesenangan duniawi, dan hanya berorientasi pada materi, diganjar dengan siksa neraka yang amat dahsyat. Bahkan sebagian di antara mereka ada yang telah ditimpa azab di dunia. Betapa meruginya mereka.</span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">Sungguh aneh jika kaum Muslim yang telah mendapatkan petunjuk-Nya itu tertarik dengan pola hidup mereka. Mereka memang bisa merasakan kenikmatan duniawi itu. Namun kenikmatan dan kesenangan itu amat kecil, </span><em style="text-align: justify;">matâ’[un] qalîl </em><span style="text-align: justify;">(kenikmatan yang sedikit). Namun itu harus dibayar siksa neraka yang amat dahsyat.</span><em style="text-align: justify;">Wal-Lâh a’lam bi al-shawâb. </em></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="text-align: justify;" /></span>
<strong style="background-color: white; text-align: justify;">Ikhtisar:</strong><br />
<ol style="list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 20px 0px 20px 30px; padding: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white;">Manusia terbagi menjadi dua: Mukmin dan kafir.</span></li>
<li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white;">Perilaku orang Mukmin terikat dengan syariah, sementara perilaku orang kafir seperti binatang, bahkan lebih sesat</span></li>
<li style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white;">Balasan bagi orang Mukmin adalah surga, sedangkan bagi oran kafir adalah neraka. Bahkan ada sebagian di antara mereka yang telah merasakan azab-Nya di dunia.</span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;">[</span><a href="http://www.al-khilafah.org/" style="color: #004276; text-align: justify; text-decoration: initial;">www.al-khilafah.org</a><span style="text-align: justify;">]</span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-40289239628221107772013-05-13T08:32:00.001+07:002013-05-13T08:32:41.840+07:00Lebih 2500 Muslim Dibantai Rezim Bangladesh Dalam Aksi Mengecam Blogger Atheis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLwadXCGQciqMe4VBXX-EIYxpOjdubUvBkMWxIaYBlzEQzf0OzXHjCEctlH8Vk-fQi4avNLj7DoIZYLFyaWa96PRZ-fsslCbAoFDuF08C_GdqODcgz7teEdJJlnR7bKqK72cdEZp9h9x6n/s1600/rezim-bangladesh-membantai-muslim.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLwadXCGQciqMe4VBXX-EIYxpOjdubUvBkMWxIaYBlzEQzf0OzXHjCEctlH8Vk-fQi4avNLj7DoIZYLFyaWa96PRZ-fsslCbAoFDuF08C_GdqODcgz7teEdJJlnR7bKqK72cdEZp9h9x6n/s1600/rezim-bangladesh-membantai-muslim.jpg" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;">Rezim Sekuler Bangladesh kembali menunjukkan kebenciannya terhadap umat Islam, diperkirakan lebih 2500 demontran yang menuntut hukum terhadap blogger atheis dibantai. Situs</span><i style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;">www.humanrights.asia</i><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;"> (6/5) menyatakan bahwa telah terjadi serangkaian serangan terhadap para demonstran pada sekitar pukul 03:00 hari ini, tanggal 6 Mei 2013. Banyaknya orang yang terluka dan orang yang tewas sulit untuk dipastikan pada saat ini.</span><br />
<a href="" name="more" style="background-color: white; color: #004276; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;"></a><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;">The Daily Star, surat kabar Bangladesh, menyatakan 5 orang telah tewas. Namun, beberapa laporan internet menyebutkan bahwa jumlah yang tewas bisa sebanyak 2.500 atau lebih. Gambar-gambar mayat korban pembantaian juga telah tesebar melalui internet. Saluran berita utama di Bangladesh telah dibungkam. Dua saluran televisi swasta yang menampilkan film dari serangan terhadap para demonstran itu segera ditutup.</span><br />
<a name='more'></a><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;">Pihak berwenang kemudian pada pagi hari, mengenakan Pasal 144 KUHP Bangladesh, tahun 1898,(ketentuan yang serupa dengan UU darurat dalam negeri) di kota Dhaka. Berdasarkan UU ini lebih dari empat orang tidak diizinkan berkumpul di tempat umum dan pernyataan yang benar-benar melarang protes umum. Lebih buruk lagi, otoritas eksekutif bisa menggunakan kekuatan militer yang mematikan terhadap warga sipil di bawah ketentuan ini. Semua bentuk pertemuan umum, demonstrasi dan protes telah dilarang hingga tengah malam pada hari ini, 6 Mei 2013.</span><br /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;">Komisi HAM ASIA (AHRC) menyatakan bahwa pasukan keamanan, termasuk para penjaga perbatasan Bangladesh, Batalyon Gerak Cepat dan Polisi, mulai menindak keras terhadap para demonstran Hefazat-E-Islam pada hari Senin pagi. Menurut informasi yang belum diverifikasi yang diteriman oleh AHRC, sejumlah besar orang telah tewas. Banyak korban yang telah ditembak dari jarak dekat oleh lembaga-lembaga negara. Tampaknya masyarakat internasional yang berada di Dhaka sepenuhnya menyadari penumpasan brutal dan eksekusi di luar hukum telah terjadi di Dhaka dan di pinggiran kota.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;">Dilaporkan bahwa pasukan keamanan menggunakan artileri berat, yang biasanya digunakan dalam perang.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;">Bangladesh, menjadi negara yang sangat kejam. Kekerasan muncul mengenai penolakan terhadap posting blog mengenai Nabi Muhammad (SAW). Dilaporkan bahwa sejumlah besar pengunjuk rasa berkumpul di Dhaka sejak pagi kemarin, 5 Mei 2013, di bawah payung kelompok bernama Hefazat-E-Islam yang menuntut hukuman terhadap orang yang disebut ‘blogger atheis’, yang diduga berada di bawah perlindungan aparat negara, karena menulis materi yang menghujat. Hefazat-E-Islam telah menuntut 13 poin termasuk undang-undang tentang penghujatan, reformasi negara terrhadap ‘kebijakan atas kaum wanita’ pemakaian nama Allah dalam konstitusi.(RZ) [htipress/</span><a href="http://www.al-khilafah.org/" style="background-color: white; color: #004276; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify; text-decoration: initial;">www.al-khilafah.org</a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;">]</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt2hImwXbbRG2JLx4JLdg4hauDZD_AjTI3OlhwxO0WLLpCFNj8MZAOrdQEkzIgRaxNnrC7tDGhJssHKLF5PTeOTWbGusiIBk1CEfwavjhTHnZeD95hM8_Wt4SLqkONVI33RvV8UXOTUIls/s1600/rezim-bangladesh-membantai-muslim-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt2hImwXbbRG2JLx4JLdg4hauDZD_AjTI3OlhwxO0WLLpCFNj8MZAOrdQEkzIgRaxNnrC7tDGhJssHKLF5PTeOTWbGusiIBk1CEfwavjhTHnZeD95hM8_Wt4SLqkONVI33RvV8UXOTUIls/s1600/rezim-bangladesh-membantai-muslim-2.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-size: x-small;">Na'audzubillahi min dzalik!!!</span></i></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-81687738457451070342013-01-06T17:19:00.001+07:002013-01-06T17:19:56.251+07:00Mari me-warta!!!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>Pengertian Jurnalistik</b><br />Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang: harfiyah, konseptual, dan praktis.</span></div>
<div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<ol>
<li><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">Secara harfiyah</b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">, jurnalistik (</span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">journalistic</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (</span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">journal</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">), artinya laporan atau catatan, atau </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">“jour”</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;"> dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (</span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">day</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">“du jour”</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;"> yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;"> </span></li>
<li><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">Secara konseptual</b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 15.555556297302246px;">, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.</span></li>
<ol>
<li><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;"><span style="font-size: small;"><b>Sebagai proses</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;">, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).<a name='more'></a></span></li>
<li><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;"><span style="font-size: small;"><b>Sebagai teknik</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;">, jurnalistik adalah “keahlian” (</span><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;"><span style="font-size: small;"><i>expertise</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;">) atau “keterampilan” (</span><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;"><span style="font-size: small;"><i>skill</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;">) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.</span></li>
<li><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;"><span style="font-size: small;"><b>Sebagai ilmu</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif; line-height: 15.555556297302246px;">, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa.</span></li>
</ol>
</ol>
<br />
<div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Jurnalistik termasuk ilmu terapan (</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>applied science</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.</span></div>
<div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).<br /><br />Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara (2005), mempunyai ciri-ciri yang penting untuk kita perhatikan.<br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>a. Skeptis </b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif<br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>b. Bertindak (action)</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan<br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>c. Berubah</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi<br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>d. Seni dan Profesi</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.<br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>e. Peran Pers</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.<br /><br />Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>news processing</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">) dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa.<br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>Berita </b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akan langsung tertuju pada kata “berita” atau “news”. Lalu apa itu berita? Berita (news) berdasarkan batasan dari Kris Budiman adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. “News” sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata “new” yang artinya adalah “baru”. Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas.<br /><br />Dari kata “news” sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan “north”, “east”, “west”, dan “south”. Bahwa si pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber arah mata angin tersebut.</span></div>
<div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Selanjutnya berdasarkan jenisnya, Kris Budiman membedakannya menjadi “straight news” yang berisi laporan peristiwa politik, ekonomi, masalah sosial, dan kriminalitas, sering disebut sebagai berita keras (hard news). Sementara “straight news” tentang hal-hal semisal olahraga, kesenian, hiburan, hobi, elektronika, dsb., dikategorikan sebagai berita ringan atau lunak (soft news).<br /><br />Di samping itu, dikenal juga jenis berita yang dinamakan “feature” atau berita kisah. Jenis ini lebih bersifat naratif, berkisah mengenai aspek-aspek insani (human interest). Sebuah “feature” tidak terlalu terikat pada nilai-nilai berita dan faktualitas. Ada lagi yang dinamakan berita investigatif (investigative news), berupa hasil penyelidikan seorang atau satu tim wartawan secara lengkap dan mendalam dalam pelaporannya.<br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>Nilai Berita </b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa hal, seperti berikut.<br />1. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.<br />2. Aktual: terbaru, belum “basi”.<br />3. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.<br />4. Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.<br />5. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).<br /><br />Lima nilai berita di atas menurut Kris Budiman sudah dianggap cukup dalam menyusun berita. Namun, Masri Sareb Putra dalam bukunya “Teknik Menulis Berita dan Feature”, malah memberikan dua belas nilai berita dalam menulis berita (2006: 33). Dua belas hal tersebut di antaranya adalah:<br />1. sesuatu yang unik,<br />2. sesuatu yang luar biasa,<br />3. sesuatu yang langka,<br />4. sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,<br />5. menyangkut keinginan publik,<br />6. yang tersembunyi,<br />7. sesuatu yang sulit untuk dimasuki,<br />8. sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,<br />9. pemikiran dari tokoh penting,<br />10. komentar/ucapan dari tokoh penting,<br />11. kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan<br />12. hal lain yang luar biasa.<br /><br />Dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai dalam sebuah penulisan berita. Hal terpenting adalah adanya aktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalam isi tersebut.<br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>Anatomi Berita dan Unsur-Unsur </b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.<br />1. Judul atau kepala berita (headline).<br />2. Baris tanggal (dateline).<br />3. Teras berita (lead atau intro).<br />4. Tubuh berita (body).<br /><br />Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus. Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita (Budiman 2005).<br /><br />Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh berita. Dengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderuangan akan menjadi sebuah opini.<br />Untuk itu, sebuah berita harus memuat “fakta” yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H. Hal ini senada dengan apa yang dimaksudkan oleh Lasswell, salah seorang pakar komunikasi (Masri Sareb 2006: 38).</span></div>
<ol>
<li></li>
</ol>
<ul>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>Who </b>- siapa yang terlibat di dalamnya?</span></div>
</li>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>What</b> - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?</span></div>
</li>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>Where</b> - di mana terjadinya peristiwa itu?</span></div>
</li>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>Why</b> - mengapa peristiwa itu terjadi?</span></div>
</li>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>When</b> - kapan terjadinya?</span></div>
</li>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>How</b> - bagaimana terjadinya?</span></div>
</li>
</ul>
<div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain, khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column), pojok dan surat pembaca.<br /><br /><b>Sumber Berita </b><br />Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005: 67) berikut ini.</span></div>
<ul>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.</span></div>
</li>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Proses wawancara.</span></div>
</li>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.</span></div>
</li>
<li><div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0.18cm; margin-top: 0.18cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Partisipasi dalam peristiwa.</span></div>
</li>
</ul>
<div style="line-height: 15.555556297302246px; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Kiranya tulisan singkat tentang dasar-dasar jurnalistik di atas akan lebih membantu kita saat mengerjakan proses kreatif kita dalam penulisan jurnalistik.<br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>Sumber bacaan: </b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Budiman, Kris. 2005. “Dasar-Dasar Jurnalistik: Makalah yang disampaikan dalam Pelatihan Jurnalistik — Info Jawa 12-15 Desember 2005. Dalam www.infojawa.org.<br />Ishwara, Luwi. 2005. “Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar”. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.<br />Putra, R. Masri Sareb. 2006. “Teknik Menulis Berita dan Feature”. Jakarta: Indeks</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-46918695465970701792013-01-06T16:51:00.003+07:002013-01-06T16:51:57.778+07:00LEAD BERITA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">LEAD BERITA</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Banyak pilihan lead; sebagian dipakai
untuk menyentak pembaca, sebagian untuk menggelitik rasa ingin tahu
pembaca, dan yang lain untuk mengaduk imajinasi pembaca. Dan masih
ada lagi, yaitu lead untuk memberitahu pembaca tentang isi berita
secara ringkas.<br /><br />Beberapa contoh lead yang baik :<br /><br />1.
Lead Ringkasan<br />Lead semacam ini paling sering dipakai dalam
penulisan “berita keras” (hard news). Yang ditulis hanya inti
cerita, kemudian terserah pembaca apakah masih cukup berminat untuk
mengikuti kelanjutannya.<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Lead ringkasan sering dipakai bila
reporter mempunyai persoalan yang kuat dan menarik, yang akan laku
dijual dengan sendirinya, misal (berita peristiwa tenggelamnya KM
Acita 03, ledakan bom dan sebagainya).</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Karena lead ini sangat
mudah ditulis, banyak reporter yang memilihnya apalagi jika sedang
dikejar deadline, atau bila ia bingung untuk mencari lead yang lebih
baik.<br /><br />Contoh :<br />Hardi, seorang petugas patroli terpaksa
harus dirawat karena luka-luka ringan. Ia mengalami tiga kali insiden
kecelakaan terpisah pada jumat malam. Polisi itu juga mengalami
kecelakaan mobil ringan.<br />Hardi, 31 tahun, digigit anjing pukul
17.15 wita, kepalanya juga terluka kena hantaman botol wiski saat
melerai keributan di sebuah bar pukul 21.50 wita, kakinya juga luka
terkena pecahan kaca saat sedang mengejar penjahat pukul 23.27 wita.
Hardi dirawat di Puskesmas dan kemudian dibolehkan pulang.</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam
perjalanan pulang ke kantornya, mobil patroli yang dikendarai Hardi
ditabrak dari belakang oleh seorang pengendara motor yang ngebut.
Kali ini, Hardi beruntung, ia tak luka sedikit pun.<br /><br />2. Lead
Bercerita<br />Lead ini kebanyakan digemari penulis fiksi (novel atau
cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah
menciptakan satu suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama,
entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan
diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca
mengidentifikasikan diri di tengah-tengah kejadian yang
berlangsung.<br /><br />Wartawan rubrik kriminalitas biasanya sering
memakai lead ini dalam cerita feature untuk melaporkan peristiwa
kejahatan. Keuntungan lead ini lebih mudah menarik minat pembaca.
Kerugiannya, tak semua berita bisa cocok diberi lead ini. Reporter
yang mencoba memaksakan lead ini akan menghasilkan lead yang tidak
wajar atau malah lead itu bisa merusak isi jalinan cerita dalam
berita.<br /><br />Contoh :<br />Hardi, seorang petugas patroli, punya
pengalaman paling sial Jumat malam lalu. Pukul 16.30 wita, ia lapor
ke kantornya. 10 menit kemudian, saat sedang berpatroli denga pakaian
seragam, lampu senternya jatuh. Saat membungkuk untuk memungutnya
kembali, celananya robek di bagian pantat.<br />Pukul 17.15 wita, ia
mencoba menolong seekor anjing yang terjepit di pintu pagar. Sejam
kemudian, kaki Hardi digigit anjing yang baru saja
ditolongnya.<br />Segera setelah pukul 19.00 wita, ia kesenggol mobil
ngebut. Pengemudinya ternyata seorang detektif narkotik yang sedang
mengejar pedagang heroin.</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Pukul 21.50 wita, Hardi dipanggil oleh
warga ke bar Teratai untuk melerai pertengkaran antara dua orang
pengunjung. Setengah jam kemudian, ia dirawat karena luka-luka di
kepalanya akibat pukulan botol wiski. Perawatan dilakukan di
Puskesmas setempat.</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Hardi balik ke Puskesmas itu lagi sekitar
pukul 23.40 wita setelah mengejar tersangka perampokan. Kaki kanannya
terkena pecahan kaca ketika ia jatuh.</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Setelah meninggalkan
Puskesmas, pukul 00.05 dinihari Hardi kembali ke kantornya untuk
mengakhiri tugasnya. Dalam perjalanan, seorang pengendara motor yang
ngebut menabrak mobil patroli Hardi di </div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
lampu lalu lintas. Kali ini,
Hardi tidak terluka.<br />Akhirnya pukul 00.30 wita Hardi pulang ke
rumahnya. Ketika ia sampai di tempat parkir kantornya, ia menerima
satu laporan polisi lagi.<br />Dicuri: sebuah sepeda motor Honda, plat
nomor polisi DT 1995 GK. <br />Pemiliknya: Hardi, 31 tahun, warga jalan
Malik Raya, lorong Kenari 27.<br /><br />3. Lead Deskriptif<br />Lead
semacam ini biasanya paling sering dipakai oleh jurnalis kawakan saat
membuat feature. Lead ini bisa memberikan gambaran dalam pikiran
pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok
untuk berbagai tulisan feature.<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Lead bercerita meletakkan pembaca
di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan lead
deskriptif menempatkam pembaca beberapa meter di luarnya, dalam
posisi menonton, mendengar dan mencium baunya.<br /><br />Pemakaian
ajektif (kata sifat) yang tepat adalah kunci untuk lead deskriptif.
Seorang reporter yang baik bisa membuat tokohnya “hidup”,
seolah-olah muncul di tengah-tengah barang cetakan yang dipegang
pembaca.<br /><br />Contoh :<i><br />Wajah La Boti sama sekali tak
mengesankan kesedihan apalagi penyesalan mendalam. Senyum ramah dan
wajah riang selalu ia perlihatkan. Bahkan dengan santai ia menyedot
rokok kreteknya dalam-dalam. Padahal, akibat perbuatannya, 31 orang
penumpang kapal yang dinakhodainya tewas tenggelam.</i> <br /><br />Untuk
kebanyakan pembaca, lead semacam ini mendebarkan. Pembaca seolah-olah
terpaksa menerima kehadiran seseorang yang berperangai periang dan
murah senyum, padahal ia penyebab tewasnya 31 orang penumpang KM
Acita 03.<br /><br />Tokoh untuk lead semacam ini juga tidak harus
manusia. Objek tidak berjiwa pun bisa mempunya “personalitas”
yang bisa ditangkap secara efektif oleh pembaca dari sebuah lead
deskriptif yang baik.<br /><br />Contoh:<i><br />Laksana tarian peri
langit, asap membubung di atas pasar Mandonga Kendari yang membara
terpanggang api. </i><br /><br />4. Lead Kutipan<br />Kutipan yang dalam
dan ringkas bisa membuat lead menarik, terutama bila yang dikutip
orang terkenal. Kutipan harus bisa memberikan tinjauan ke dalam watak
si pembaca.<br />Ingat, lead semacam ini harus menyiapkan pentas atau
ruang bagi bagian berikutnya dari cerita kita, sehingga kutipannya
punharus memusatkan diri pada sifat cerita itu.<br /><br />Contoh :<br /><i>“Suka
atau tidak, Kontu harus dikosongkan”</i> <br /><br />Kutipan keras itu
diucapkan oleh Bupati Muna, Ridwan BAE saat sedang gencar-gencarnya
upaya pengosongan kawasan Hutan Kontu di Kabupaten Muna.<br /><br />Dengan
lead semacam ini, umumnya pembaca akan langsung tertarik, ingin tahu
bagaimana nasib para petani yang dipaksa meninggalkan lahan
pertaniannya di Kontu. Kerugian lead semacam ini adalah bahwa kutipan
yang dipilih bisa keluar dari isi cerita, bila tekanan pokok
diletakan kepada kutipan itu saja.<br /><br />5. Lead Pertanyaan<br />Lead
ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu
pembaca. Sering, lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil
menemukan lead yang imajinatif. Lead ini gampang ditulis, tapi jarang
membuahkan hasil terbaik.<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik.
Wartawan yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang sudah
tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead
ini, rasa ingin tahu pembaca; yang belum tahu mestinya terus ingin
membacanya sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu-ragu apakah
pengetahuannya sama atau cocok dengan informasi si bung
wartawan.<br /><br />Banyak editor yang enggan memakai lead ini karena
pembaca sering kesal dibuatnya. Lead bercerita atau deskriptif
biasanya lebih disukai.<br /><br />6. Lead Menuding Langsung<br />Bila
reporter ingin berkomunikasi langsung dengan pembaca, ia bisa
menggunakan lead menuding langsung. Ciri-ciri lead ini adalah
ditemukannya kata “Anda” yang disipkan pada paragraf pertama atau
di tempat lain.<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seorang reporter yang ditugaskan di kantor
Imigrasi dan menemukan kesalahan penerapan cekal terhadap seseorang
yang tak bersalah, bisa menggunakan lead ini.<br /><br />Contoh :<br /><i>Bila
anda punya nama pasaran, harap hati-hati. Salah-salah Anda kena cekal
tak boleh keluar negeri.</i><br />7. Lead Penggoda<br />Lead semacam
ini adalah cara untuk “mengelabui” pembaca dengan cara bergurau.
Tujuan utamanya menarik perhatian pembaca dan menuntunnya supaya
membaca seluruh cerita.<br /><br />Contoh :<br /><i>Angka yang
ditunggu-tunggu itu akhirnya keluar juga: Sekitar 197 </i><br /><br />Dari
kalimat ini pembaca belum tahu pasti inti cerita tentang angka 197
itu. Justru, karena itu keingintahuannya dibangkitkan dan untuk itu
mau tak mau ia harus membaca kelanjutan kalimat tersebut sampai tahu
apa yang dimaksudkan dengan angka 197 (Jumlah penumpang KM Acita 03
sebelum tenggelam).<br /><br />8. Lead Nyentrik<br /><i>Naik-naik ke puncak
gunung<br />Harga makin melambung</i><br />Reporter yang imajinatif –
meski tidak puitis – bisa mencoba menggunakan lead semacam ini pada
saat menulis soal kenaikan harga. Lead ini memikat dan informative.
Gayanya yang khas dan tak kenal kompromi itu bisa menarik perhatian
pembaca, hingga ceritanya laku dibaca orang.<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tapi ada bahayanya.
Beberapa Koran enggan memakai lead ini. Wartawan hidup dalam dunia
kata-kata. Lead nyentrik membuka peluang wartawan untuk mengobral
permainan kata hingga bisa membuat pembaca mual dan mules. Hanya
kebijaksanaan editor yang tegas yang bisa mencegah banjirnya
permainan kata itu.<br /><br />9. Lead Gabungan<br />Di surat kabar sering
ditemukan lead yang merupakan gabungan dari dua atau tiga lead,
dengan mengambil unsur terbaik dari masing-masing lead. Yang paling
sering terjadi, Lead Kutipan digabung dengan Lead
Deskriptif.<br /><br />Contoh:<br /><i>“Bukan salahku bahwa aku belum
mati sekarang,” kata Fidel Castro dengan senyum lucu (TEMPO, 7 Mei
1994, Castro, Revelosioner yang Belum Pensiun).</i></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-10352577565204769762013-01-06T04:52:00.000+07:002013-01-06T04:53:12.086+07:00Arti Kader Dan Pengkaderan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="CENTER" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div align="CENTER" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif; font-size: large;"><b>Arti
Kader Dan Pengkaderan</b></span></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Kader
berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai
secara lebih luas berarti :</span></span></div>
</li>
</ul>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Orang
yang mampu menjalankan amanat.</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Orang
yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian.</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Pemegang
tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan
suatu organisasi</span></span></div>
</li>
</ul>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.54cm;">
<br /></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Kader
adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah
organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam
mengikuti seluruh pengkaderan formal, terujidalam pengkaderan
informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari
mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap
terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetapakan membawa misi
gerakan organisasi hingga paripurna.</span></span></div>
<a name='more'></a><br />
</li>
</ul>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">P</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">engakaderan
</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">berarti
proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi
dankebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat
mengembangkan potensi akal,kemampuan fisik, dan moral sosialnya.
Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk
memperbaiki keadaan sekarang dan mewujudkan masa depan y</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">ang
lebih baik </span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">sesuai
dengan cita-cita yang diidealkan, nilai-nilai y</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">ang
di </span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">yakini
serta misi perjuangan yangdiemban.</span></span></div>
</li>
</ul>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Sistem
</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">P</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">engkaderan
Imadiklus </span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">adalah
totalitas upaya pembelajaran yang dilakukan secaraterarah,
terencana, sistemik, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan untuk
mengembangkan potensi, mengasah kepekaan, melatih sikap,
memperkuat karakter, mempertinggi harkat danmartabat, memperluas
wawasan, dan meningkatkan kecakapan insane-insan PLS agar
menjadimanusia yang beradab, berani, santun, berkarakter, terampil,
loyal, peka, mampu dan gigihmenjalankan roda organisasi dalam segala
upaya pencapaian cita-cita dan tujuan perjuangannya. </span></span></div>
</li>
</ul>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Sistem
Pengkaderan Imadiklus mengenal tiga bentuk pengkaderan yang bersifat
substansial dan komplementasi serta terikat satu dengan yang lainnya
yaitu Pengkaderan Formal,PengkaderanInformal dan Pengkaderan Non
Formal. Secara bersama-sama, ketiganya terpadu dengan suasanadan
kebiasaan sehari-hari di lingkuangan imadiklus yang memiliki andil
menentukan dalam proses pengkaderan.</span></span></div>
</li>
</ul>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Karena
diorientasikan untuk membentuk serta mengembangkan karakter, sikap,
etika, produktivitas dan kreatifitas para kader, maka
pengkaderan bisa dikategorikan sebagai aktivitasasasi. Terutama
dalam upayanya mewujudkan misi, peran, dan fungsi dalam kehidupan
pribadidan organisasi serta kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Melalui pengkaderan,insane-insan PLS diperluas
pengetahuan dan wawasann ya, ditempa keberanian dan karakterya,
dikembangkan potensi dan kemampuan dirinya, dipupuk kemandiriannya,
sertadiasah keaasadaran, kepekaan, kehendak dan kecakapan sosialnya
</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Sistem
</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">P</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">engkaderan
Imadiklus </span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;"> Sebuah
gerakanyang rapi dan massif harus mengandalkan terbentuknya
factor-faktor produksi,distribusi dan wilayah perebutan.
Tanpa menggunakan logika ini maka gerakan akan selalu terjebak pada
heroism sesaat dan kemudian mati tanpa meninggalkan apa-apa selain
kemasyuran dan kebanggaan diri belaka. Katakanlah kita sedang akan
membangun sebuahgerakan maka dimana wilayah perebutan yang akan kita
temui dan oleh karena itu apa yang harus kita produksi dan
menggunakan jalur distribusi seperti apa agar produk-produk kita
tidak disabotase di tengah jalan. Rangkaian
produksi-distribusi-perebutan ini adalah sebuah matarantaiyang tidak
boleh putus, karena putusnya sebuah mata rantai ini berarti matinya
dinamikasebuah gerakan atau setidaknya hanya akan menjadi tempat
kader-kadernya heroism-ria. Danyang lebih penting bahwa keadaaan
semacam ini akan lebih mudah untuk di aborsi</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Skema
kaderisasi di bawah ini mensyaratkan tidak boleh adanya keterputusan
antara satu prosesdengan proses yang lainnya, karena antara satu
denganyang satunya saling terkait, dan prosestersebut akan berjalan
secara terus menerus. Skema ini juga mengisyaratkan paling
tidak memberikan gambaran kepada kita bahwa system pengkaderan
Imadiklus jangan hanya terfokus pada sisi internal saja,
artinya mencetak kader sebanyak-banyaknya tetapi tidak tahu mau
dibawakemana kader tersebut. Untuk itu, sudah saatnya kita berfikir
secara realistis, bahwa tanggung jawab Imadiklus secara
organisasional juga terletak pada sisi pendistribusian kader pada
medan-medan distribusi.</span></span></div>
</li>
</ul>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Melalui
strategi pengkaderanyang berorientasi jangka panjang ini,diharapkan
dalam bebrapatahun ke depan Imadiklus dapat menjadi salah satu
organisasi yang mempunyai jaringan disemua lini gerakan dan
perubahan serta diharapkan mampu menjadi salah satu factor perubahan
yang signifikan. Tetapi yang perlu diingat, bahwa dalam system
pengkaderan jangka panjang ini,merupakan pekerjaan generasi,
sehingga kita akan kesulitan untuk melihat indicator
perubahanImadiklus dalam ukuran hari dan bulan.Pada dasarnya system
pengkaderan Imadiklus merupakan system terpadu yang
menekankan pengembangan kader dalam segi kognitif, afektif dan
psikomotorik serta menanamkan nilai-nilaike-PLS-an dalam setiap
langkah yang ditempuh. </span></span>
</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">Dengan
kata lain, pengkaderan imadiklushendak mencetak sosok kader yang
memiliki pengetahuan luas dan mendalam serta mempunyai jiwa
ke-PLS-an dengan landasan pijak loyalitas yang kuat. Kader semacam
ini dibutuhkan agar </span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">misi</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">
Long</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">
Life Educat</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">ion
baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek dapat
direalisasikan.Oleh karena itu Imadiklus menggunakan 3 jenis
pengkaderan dalam sy</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">stem</span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;"> pengkaderannya.
Disadari bahwa kualitas ketiganya dipengaruhi secara penuh dan
sekaligusmempengaruhi lingkungan sehari-hari organisasi. Mengingat
factor lingkungan tersebut makaImadiklus harus mulai berbenah
menciptakan kualitaas keorganisasian yang lebih relevan dan </span></span><span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">sambung
dengan misi PLS.</span></span></div>
</li>
</ul>
<ol type="A">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Pendekatan</div>
</li>
</ol>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Pendekatan
pemberdayaan</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Yang
dimaksud dengan pendekatan pemberdayaan adalah pendekatan yang lebih
pada pemanfaatan sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh Fatayat
NU untuk menciptakan perubahan yang lebih baik sesuai dengan
kebutuhan, dalam konteks organisasional maupun personal. Pendekatan
ini diperlukan karena dapat memacu kemandirian para kader dalam
berkreasi dan melakukan inovasi serta bersih dari intervensi
pihak-pihak luar organisasi demi kepentingannya, baik berupa
kepentingan politik maupun ekonomi.</div>
<ol start="2">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Pendekatan
partisipatoris</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Pendekatan
partisipatoris adalah suatu pendekatan yang mengedepankan
pengembangan aspek kepemimpinan yang secara fitrah telah dimiliki
seorang kader. Pendekatan ini menjunjung tinggi prinsip toleransi dan
kegalitaran (persamaan), para peserta dapat menuangkan berbagai
pengalamannya secara bebas dengan prinsip “pengalaman adalah guru
yang terbaik”, kemudian menganalisa daftar pengalaman mereka hingga
sampai pada tahap kesimpulan berupa penemuan cara yang tepat dalam
menerapkannya kembali.</div>
<ol start="3">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Pendekatan kritis</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Pendekatan
ini penting karena peserta bisa melakukan refleksi kritis terhadap
dominasi ideologi ke arah transformasi sosial. Karena tujuan utama
pendidikan adalah menciptakan ruang agar mampu bersikap kritis
terhadap sistem dan struktur ketidakadilan serta melakukan
dekontruksi dan advokasi menuju sistem sosial yang lebih adil.</div>
<ol start="2" type="A">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Metode</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Metode yang digunakan
dalam mengantar proses pelatihan ini adalah :</div>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Ceramah</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Penyajian
pokok bahasan secara lisan untuk memberikan informasi yang sifatnya
searah. Sesuai dengan materi yang dipersiapkan oleh seorang nara
sumber /pakar.</div>
<ol start="2">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Diskusi/tanya jawab</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Diskusi
adalah pertukaran pengetahuan dan pengalaman berupa gagasan atau
pendapat mengenai suatu topik tertentu secara bebas antara peserta
dan fasilitator yang sifatnya saling koreksi.</div>
<ol start="3">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Diskusi kelompok</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Terdiri
dari beberapa peserta yang bertemu bersama-sama untuk membahas secara
bebas tentang suatu topik yang disepakati bersama-sama (5-10 orang).</div>
<ol start="4">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Diskusi panel</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Adalah
diskusi yang dilakukan oleh beberapa kelompok peserta yang mempunyai
pengetahuan tertentu melalui perwakilan kelompok yang diikuti oleh
semua kelompok peserta (20-50 orang).</div>
<ol start="5">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Brainstorming (curah
pendapat)</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Curah
pendapat adalah teknik untuk merangsang dan menggali
pemikiran-pemikiran baru. Curah pendapat ini adalah bagian dari
metode tanya jawab/dialog, akan tetapi dalam metode ini gagasan
digali melalui analisis dan hal-hal yang menjadi latar belakang
pendapat peserta pengkaderan. Metode ini dilakukan melalui lisan
secara bebas dan spontan, metode ini dapat melatih peserta untuk
berani berpendapat, memecahkan masalah dan mengambil keputusan.</div>
<ol start="6">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Role-playing
(bermain peran)</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Peserta
diberikan tugas untuk memainkan peran tertentu sesuai dengan materi
yang dilakukan berdasarkan skenario yang telah disiapkan. Skenario
ini boleh berasal dari usulan peserta ataupun fasilitator, hendaknya
permainan peran ini disiapkan secara matang dan tidak memaksakan
peran kepada peserta.</div>
<ol start="7">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Game (permainan)</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Game
adalah suatu teknik permainan yang bertujuan untuk merangsang ide dan
pendapat peserta melalui kegiatan bermain. Teknik ini di samping
untuk menciptakan suasana belajar juga dapat di adopsi dari kehidupan
sehari-hari.</div>
<ol start="8">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Simulasi</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Simulasi
adalah teknik untuk mendiskusikan suatu kegiatan yang melibatkan
beberapa peserta kader untuk mencapai suatu tujuan tertentu sesuai
dengan materi yang ada, terlihat sepertiterjadi peristiwa atau
kejadian yang diperagakan seolah sungguh terjadi.</div>
<ol start="9">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Assignment
(penugasan)</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Penugasan
adalah meminta peserta untuk melaksanakan suatu tugas menurut materi
dan cara-cara tertentu. Pada penugasan ini fasilitator memberikan
kesempatan kepada peserta untuk berinisiatif melalui gagasan yang
kontruktif.</div>
<ol start="10">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Demonstrasi
(peragaan)</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Peragaan
adalah menyajikan materi dengan mempertunjukkan bagaimana cara
mengerjakan suatu tugas yang diikuti dengan diskusi dan tanya jawab.</div>
<ol start="11">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Study kasus</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Adalah
diskusi tentang kasus nyata yang pernah terjadi untuk dianalisa dan
dicari solusi alternatifnya, jika belum ditemukan solusinya atau
solusi yang pernah diambil belum memuaskan.</div>
<ol start="12">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Lokakarya</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Adalah
diskusi sampai membuahkan hasil berupa karya nyata.</div>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
EVALUASI PELATIHAN</div>
</li>
</ol>
<ol type="A">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Prinsip-prinsip
evaluasi</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam setiap pelatihan
diperlukan adanya evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dan
memperbaikinya jika ditemukan adanya kekurangan-kekuarangan baik itu
yang berkaitan dengan sarana maupun prasarana.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk mengetahui arti
penting dari dilakukannya evaluasi maka diperlukan pengetahuan
tentang prinsip-prinsip evaluasi, antara lain :</div>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Evaluasi dalam
latihan yang bersifat partisipasi merupakan bagian integral dari
proses saling belajar, baik itu bagi peserta pelatihan, fasilitator,
dan penyelenggara pelatihan.</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Evaluasi merupakan
bagian integral dari sebuah pelatihan karena di dalamnya terdapat
arahan demi perbaikan selain bisa menjadi media pertanggungjawaban,
jadi evaluasihendaknya jangan disalah tafsirkan untuk mencari siapa
yang benar dan yang salah ataupun yang pandai dan yang bodoh.</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Evaluasi dalam
pelaksanaannya dapat dilakukan dengan :</div>
</li>
</ol>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Saling melakukan
evaluasi</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Melakukan evaluasi
diri atau melakukan refleksi</div>
</li>
</ul>
<ol start="4">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Evaluasi dapat
dilakukan dengan cara berkala atau saat proses pelatihan masih
berlangsung. Hal ini diperlukan karena jika ditemukan adanya
kesalahan atau ketidak efektifan saat berlangsungnya acara maka
dapat segera dikoreksi dan diperbaiki.</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Evaluasi selain
dapat dilakukan pada saat berlangsungnya pelatihan juga dapat
dilakukan pada tahap-tahap tertentu yang berbeda antara satu dan
yang lainnya, karenanya persoalan yang dievaluasi dan tujuannya juga
bisa berbeda antara tahap satu dengan tahap berikutnya.</div>
</li>
</ol>
<ol start="2" type="A">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Manfaat evaluasi</div>
</li>
</ol>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sebagai masukan bagi
proses pelatihan yang sedang berlangsung</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sebagai masukan bagi
pelaksanaan pelatihan untuk tahap berikutnya</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Bisa menjadi fakta
tentang tingkat keberhasilan pelatihan yang pernah dicapai</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Dapat menjadi
pertanggung jawaban, baik kepada institusi atau pihak yang lain</div>
</li>
</ol>
<ol start="3" type="A">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Tujuan evaluasi</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Selama berlangsungnya
pelatihan, evaluasi dapat dilakukan beberapa kali, hal ini dapa
dilakukan berdasarkan tingkat kebutuhan dan berbagai macam tujuan.
Jadi setiap diadakannya evaluasi pada dasarnya memiliki tujuan
sendiri. Secara umum evaluasi memiliki tujuan :</div>
<ol type="a">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk mengetahui
tingkat perubahan peserta pelatihan mulai dari wawasan, sikap dan
tingkah laku</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk mengetahui
efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan pelatihan.</div>
</li>
</ol>
<ol start="4" type="A">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sasaran evaluasi</div>
</li>
</ol>
<ol type="a">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Peserta</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Yaitu
untuk mengetahui prestasi belajar dengan melihat tingkat
keberhasilannya baik itu berupa wawasan, sikap dan tingkah laku.</div>
<ol start="2" type="a">
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Penyelenggara
pelatihan</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.91cm;">
Yaitu
untuk mengetahui tingkat efektifitas dan efesiensinya selama proses
pelatihan dan sesudahnya.</div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">JENJANG
PENGKADERAN YAITU:</span></span></div>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">LATIHAN
KADER DASAR seperti:</span></span></div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">pemberdayaan
perempuan</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">pemberdayaan
anggota organisasi</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">pemberdayaan
masyarakat</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">materi
pokok: yaitu visi,misi cita- cita , harapan organisasi.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">materi
penunjang: cara berkomunikasi, studi pembangunan, upaya advokasi,
negosiasi dll.</span></span></div>
<ol start="2">
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">LATIHAN
KADER LANJUTAN seperti: </span></span>
</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">bakat
kepemimpinan</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Candara, serif;"><span style="font-size: medium;">wawasan
kebangsaan.</span></span></div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-83206278111824638012013-01-06T04:43:00.003+07:002013-01-06T04:43:57.912+07:00Metode Memimpin Organisasi Massa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="CENTER" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span style="font-size: small;"><b>Metode
Memimpin Organisasi Massa</b></span></span></div>
<div align="CENTER" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"><i>Brosur
</i></span></span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span style="font-size: x-small;"><span lang="sv-SE"><i>AGRA</i></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><b>Pengantar
</b></span>
</div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Dari
keseluruhan aspek</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">
organisasional, ketepatan dalam menjalankan kepemimpinan pada
organisasi massa, akan membawa dampak yang menentukan bagi arah
perkembangan dan hari depan sebuah organisasi massa. Meski, aspek ini
merupakan aspek yang penting, akan tetapi dalam praktiknya, banyak
dari kalangan pimpinan organisasi massa seringkali justru bersikap
abai dan kurang mau belajar atas kelemahan serta kesalahannya,
apalagi menjalankan kritik oto kritik guna perbaikan-perbaikan pada
aspek kepemimpinan lebih lanjut dari organisasi yang bersangkutan.
Ini sungguh petaka yang paling sempurna bagi organisasi massa yang
ada. </span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;">Tentu saja, sikap abai dan tidak mau peduli tentang bagaimana
menjalankan kepemimpinan yang tepat dan benar dari kalangan pimpinan
ini, bukanlah sesuatu yang timbul secara kebetulan, namun karena
memiliki akarnya yang mendalam yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat kita, yaitu masyarakat yang ber-klas. Oleh karenanya,
berbagai kelemahan yang melekat pada aspek kepemimpinan organisasi
sesungguhnya merupakan cerminan dari masyarakat yang ber-klas,
masyarakat yang masih dicirikan adanya relasi penindasan dan
penghisapan pada keseluruhan lapangan kehidupan. Inilah, hal pertama
dan utama yang harus disadari dan dinsyafi oleh seluruh pimpinan
organisasi massa. Tanpa terlebih dahulu menyadari, memahami dan
mengerti hubungan antara keduanya, yaitu hubungan antara organisasi
massa dan masyarakat yang ber-klas, berarti pimpinan organisasi massa
telah berlaku layaknya seorang pimpinan “sekte sesat” yang
mengajak murid-muridnya melakukan bunuh diri secara bersama-sama demi
tujuan yang abstrak, tahyul dan mistik. Dengan demikian, masih adanya
klas-klas dalam masyarakat kita, dimana ada klas bermilik (borjuasi)
dan klas tidak bermilik (buruh) merupakan sumber pemasok bahan-bahan
terpenting bagi suburnya penyakit yang menjangkiti pimpinan dan
organisasi massa.</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Dikarenakan,
masyarakat Indonesia masih merupakan masyarakat setengah jajahan dan
setengah feudal, dimana klas bermilik perseorangan, terutama klas
bermilik kecil perseorangan </span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">(borjuasi
kecil) merupakan golongan terbesar, termasuk didalamnya adalah kaum
tani dengan ciri cara produksi individual, maka organisasi massa tani
akan dihadapkan pada tantangan dan problem-problem kepemimpinan yang
didominasi oleh karakter dari klas ini. </span></span>
</div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Secara
khusus, akibat karakter masyarakat yang demikian, alam berfikir dan
cara bekerja yang sepotong-potong akan merupakan segi yang dominan.
Dalam menilai dan menyimpulkan persoalan tidak mendasarkan penilaian
secara komprehensif dan menyeluruh. Oleh karenanya kecenderungan
empirisisme ataupun dogmatisme akan </span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">merupakan
hal yang sangat mempengaruhi dalam langgam kepemimpinan dari
organisasi massa. Kepemimpinan yang semacam ini kurang menyadari
bahwa hanya dengan menyandarkan pada pengalamannya sendiri tanpa
menjadikan pengalaman kepemimpinan yang positif dari orang lain
sebagai sumber inspirasi/pengetahuan maka kepemimpinannya itu
mengandung kelemahan. Demikian pula sebaliknya, pimpinan yang hanya
mendasarkan pengetahuan orang lain tanpa memadukannya dengan
pengalaman prateknya sendiri--sebagai sumber pengetahuan-- juga akan
mengandung kelemahan. Sehingga, menjadi keharusan bagi pimpinan untuk
mengkombinasikan pengetahuan sendiri dan pengetahuan orang lain dalam
menyelenggarakan kepemimpinan organisasi massa. Dengan kalimat lain
ingin ditegaskan bahwa diperlukan kesatuan antara teori dan praktek.
Dimana, kedua-duanya pada dasarnya bersumber pada praktek secara
kongkrit. </span></span>
</div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Terlebih,
dalam organisasi massa tani, dimana cara produksi individual
merupakan cara produksi yang dominan dan luas. Cara produksi demikian
akan mempengaruhi tumbuhnya kesadaran yang sulit menerima hal</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">-hal
baru, meski hal baru tersebut dapat dikatakan hal yang positif.
Sehingga, pada prakteknya akan cenderung konservatif dan anti
perubahan serta anti kemajuan. Namun sebaliknya akan tetap
mempertahankan hal-hal lama, meskipun hal-hal lama tersebut berdampak
negative dan merugikan organisasi. Inilah, sebagian tantangan yang
patut untuk diperhatikan oleh seluruh pimpinan organisasi massa di
tengah karakter masyarakat setengah jajahan dan setengah feudal.
Selain itu, ketidak mauan dan adanya kesulitan dalam membagi
pekerjaan juga merupakan akibat lain dari kesadasaran sempit yang
timbul dalam karakter masyarakat demikian. </span></span>
</div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><b>Masalah-Masalah
Dalam Kepemimpinan Organisasi Massa</b></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Tidak
berkembangnya organisasi massa serta tidak terlaksananya
pekerjaan-pekerjaan organisasi, pertama-tama justru dikarenakan
adanya hambatan dari pimpinan organisasi. </span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Masalah-masalah
yang menghambat justru berasal dari kalangan pimpinan organisasi.
Sementara, massa dan anggota pada kenyataannya, sebenarnya tidak
memiliki hambatan dan masalah dengan pekerjaan organisasi.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Oleh
karenanya, jika terjad</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">i
kemacetan dan kemandegan pada sebagian atau seluruh pekerjaan
organisasi massa, yang pertama-tama harus diperiksa adalah pada level
pimpinan. </span></span>
</div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Macetnya
pekerjaan organisasi tersebut sangat mungkin terjadi, hal ini
dikarenakan sebagian besar pimpinan masih berfikir dan bertindak
spontaniteit. Tanpa penilaian dan perencanaan yang matang. Namun
bertindak “sekedarnya” dalam menjalankan seluruh pekerjaan
organisasi. Dengan demikian, perspektif atas pekerjaan yang dilakukan
tidak memiliki arah dan tujuan yang berguna bagi kemajuan organisasi.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;">Fikiran
dan tindakan spontaniteit yang demikian pasti akan merusak dan
merugikan organisasi dan perjuangannya. Karena sesungguhnya fikiran
dan tindakan tersebut merupakan cerminan kesadaran dari massa yang
paling terbelakang.</span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Beberapa
masalah lainnya yang timbul dalam kepemimpinan organisasi massa
diantaranya adalah sebagai berikut :</span></span></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;">Pandangan
dan tindakan individualisme masih merupakan cara yang dominan dalam
menilai masalah dan menentukan sikap serta tindakan politik dan
organisasi. Selain itu, inisitaif dan prakarsa masih bersandar pada
perseorangan dalam organisasi massa.</span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Sudah</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">
merasa cukup jika soal-soal politik dan organisasi telah memiliki
garis umum dan merasa cukup dengan hanya mengeluarkan resolusi dan
seruan-seruan politik dan organisasi. </span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;">Tidak
menyadari bahwa garis umum (politik dan organisasi) dan resolusi
hanyalah merupakan tingkat permulaan dari tujuan dan target dari
organisasi. Tanpa adanya usaha untuk memperjuangkan garis umum, maka
kesuksesan organisasi tidak mungkin akan dapat diraih. Sehingga,
yang esensial dari garis umum yang telah ditetapkan tersebut adalah
bagaimana menjalankannya dan memperjuangkannya. Wujud kongkrit dari
perjuangan atas garis umum adalah dengan mengorganisasikan pekerjaan
dan secara terus-menerus memeriksa pekerjaan agar tetap sesuai
dengan garis umum.</span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;">Masih
berkembangnya fikiran formalis dan birokratis yang dipadukan dengan
kesenangan akan rutinitas dalam memimpin organisasi massa.
Akibatnya, berbagai pekerjaan politik dan organisasi terhambat dan
mengalami penundaan. Tidak menyadari bahwa kesuksesan tujuan politik
dan organisasi hanya bisa diraih karena adanya bantuan langsung dan
dukungan dari massa dan anggota. Pimpinan dan kepemimpinan
organisasi yang demikian akan berlaku congkak/sombong, tidak
menghargai massa dan anggota, serta menjauhkan diri dari massa dan
anggota. </span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Merasa
bahwa tanpa bantuan dan dukungan massa dan anggota akan dapat
menjalankan pekerjaan sendiri. Pimpinan yang semacam ini juga akan
cenderung takut akan kritik oto kritik, kurang memiliki
tanggungjawab kerja, cenderung akan bersikap “komandoisme” dan
lebih senang dibelakang meja dan berlama-lama dalam rapat. Selain
itu, juga akan menyuburkan langgam kerja dan langgam organisasi
jatuh dalam system struktur-fungsional . Yang belakangan ini adalah
langgam kerja dan langgam organisasi borjuasi. Dimana akan
memisahkan secara mutlak fungsi-fungsi dalam organisasi dan tidak
menempatkannya sebagai satu-kesatuan yang utuh dan integral. </span></span>
</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">Masih
berkembangnya pikiran untuk memisahkan antara kepemimpinan politik
dan kepemimpinan organisasional. Banyak dari kal</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">angan
pimpinan organisasi massa hanya mau memenuhi dan meningkatkan
kemampuan-kemampuan atau kapasitas teknis organisasi dan mengabaikan
kemampuan kepemimpinan politik dan sebaliknya juga ada sementara
pimpinan yang hanya mau memenuhi aspek kepemimpinan politik dan
mengabaikan aspek kepemimpinan organisasi semata. Hanya menitik
beratkan pada salah satu aspek, jelas sebuah kekeliruan. Oleh
karenanya, memadukan antara keduanya menjadi penting. Dan jauh lebih
penting adalah meningkatkan kepemimpinan organisasi menjadi
kepemimpinan politik. Dengan demikian, pemahaman secara jelas atas
soal-soal politik merupakan syarat sekaligus hal yang harus dikuasai
secara baik agar tujuan dan garis umum organisasi dapat diraih.</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">Di
dalam pengalaman banyak organisasi massa, ada juga sebagian pimpinan
yang sekedar membahas dan membuat keputusan organisasi dan kemudian
“menyimpannya secara rapat dalam almari kantor”. S</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">ering
pula dijumpai, mereka seolah-olah bersikap patuh dan disiplin pada
keputusan-keputusan organisasi. Pada contoh yang lain, sering
dijumpai mereka-mereka ini juga suka membuat laporan yang baik-baik
dan seolah-olah tidak ada masalah ataupun kesulitan kepada
organisasi di atasnya. Dan kalaupun ditemukan kesulitan dalam
organisasinya seolah-olah mereka telah mampu mengatasinya. </span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Namun
dalam praktiknya mereka ini tidak bekerja dan tidak menjalankan
keputusan organisasi. Bahkan, dalam kenyataannya, tidak ada
perubahan-perubahan serta kemajuan yang dapat diraih oleh
organisasinya. Maka, tipe pimpinan semacam ini sesungguhnya adalah
tipe pimpinan yang hanya menerima dalam kata-kata saja dan suka
dengan bualan dan omong besar. Jelas tipe pimpinan semacam ini
merupakan penghambat kemajuan organisasi dan pendukung yang paling
nyata bagi berkembangnya liberalisme dalam tubuh organisasi,
sekaligus anti disiplin. </span></span>
</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Ada
juga sementara pimpinan organisasi massa yang dapat dikatakan sangat
loyal dan setia pada organisasi dan perjuangannya. Hanya saja
mereka-mereka ini memil</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">iki
keterbatasan dalam mengorganisasikan pekerjaan. Mereka-mereka ini
tidak mengerti dan tidak bisa menjalankan pekerjaan organisasi.
Mulai dari menilai masalah, merumuskan jalan keluar, mengatur dan
membagi pekerjaan hingga memilih dan menentukan personil yang tepat
yang mampu menjalankan pekerjaan organisasi. Tentu saja, loyalitas
dan pengabdian saja tidak cukup bagi organisasi massa. yang jauh
lebih penting adalah bagaimana garis politik dan pekerjaan
organisasi dapat diperjuangkan dan dilaksanakan. </span></span>
</div>
</li>
</ul>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE"><b>Bagaimana</b></span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE"><b>
Cara Memimpin Organisasi Massa</b></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Mengingat
pimpinan adalah perasan dan merupakan kualitas termaju dari massa.
artinya, pimpinan itu berasal dari massa, maka tentu saja pada
seluruh pekerjaan dan kehidupan organisasi</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">,
pimpinan juga merupakan cerminan dan sekaligus pedoman, panduan dan
penuntun bagi massa. pimpinan harus bisa menjadi tauladan dalam
keseluruhan kehidupan organisasi bagi massa. </span></span>
</div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Pimpinan
tidak akan berguna dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa massa. Dapat
dipastikan bahwa seluruh pekerjaan organisasi tidak akan bisa
dijalankan tanpa massa, tanpa keterlibatan aktif dari anggota
organisasi. Namun juga sebaliknya, massa dan anggota yang tanpa
pimpinan sebagai penuntun, maka seluruh pekerjaan organisasi akan
berjalan tanpa arah, bahkan bisa berkembang pada hal-hal yang
merugikan massa dan hari depan perjuangan. Dua-duanya memiliki
kedudukan dan peranan yang saling bertautan dan saling menopang. Oleh
karenanya, hubungan diantara keduanya harus bertalian secara erat.
Layaknya hubungan antara ide dan materi, atau hubungan antara teori
dan praktek. Tidak dibenarkan untuk memisahkan, karena akan berakibat
fatal bagi organisasi massa dan perjuanganya. </span></span>
</div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Dengan
demikian, penting bagi pimpinan untuk secara tepat menjalankan
prinsip-prinsip garis massa serta selalu mengembangkan dan mendorong
kehidupan demokatis dalam organisasi. </span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">Tentu
saja kehidupan demokratis ini harus tetap diletakkan dalam disiplin
dan kepemimpinan organisasi. </span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Karena
bila tidak, demokrasi yang dikembangkan bisa mengarah pada ultra
demokrasi. Dan ini adalah demokrasinya kaum borjuasi. Yaitu,
demokrasi yang liberal tanpa batas, yang menempatkan kebebasan
individu di atas segala-galanya melampaui kepentingan organisasi.
Sehingga, organisasi massa yang tepat harus menghindari kekeliruan
ini.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Selain
hal-hal tersebut di atas, agar tujuan organisasi massa dapat diraih
dan tidak menyimpang dari garis politik dan garis organisasi yang
telah ditetapkan, maka hal-hal tersebut di bawah ini patut untuk
diperhatikan dan secara sungguh-sungguh mengusahakan pelaksanaannya
oleh pimpinan organisasi massa, yaitu :</span></span></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Massa
dan anggota menentukan segalanya</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">.
Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa pimpinan bersama dari massa
dan seluruh pekerjaan dan kesuksesan organisasi pada dasarnya karena
adanya peranan dan kerja langsung dari massa.</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;">Pentingnya
memadukan antara seruan umum dengan hal-hal kongkrit dan praktis
dari kepentingan massa.</span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Setelah
ada ketetapan garis umum politik dan garis umum organisasi,
selanjutnya menyusun pekerjaan dan mengorganisasikan pekerjaan.
Termasuk didalamnya menyusun target</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">,
menentukan waktu, membagi pekerjaan serta memilih orang yang tepat</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">Selalu
berhu</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="sv-SE">bungan
secara erat dengan massa dalam berbagai pekerjaan organisasi dan
kehidupan organisasi.</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;">Belajar
dari pengalaman sendiri dan memadukannya dengan pengalaman orang
lain </span>
</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;">Memadukan
tanggungjawab kolektif dengan tanggungjawab perseorangan</span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">Secara
terus-menerus melakukan pemeriksaan atas pelaksanaan putusan politik
dan organisasi</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">.
Memberikan bimbingan kepada unsur maju dan anggota, meningkatkan
taraf pengetahuannya, membantu memecahkan kesulitan hidup kader dan
anggota.</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">Melakukan
kritik dan oto kritik dan mendidik diri serta mendidik massa dan
angota dari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya. Hanya melalui
belajar dari kesalahan, semua hal dapat dikembangkan dan dimajukan.</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">Mem</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">perhatikan
unsur-unsur maju ditengah massa dan berusaha menariknya dalam
pekerjaan organisasi untuk selanjutnya mempromosikan unsur-unsur
maju tersebut dalam pekerjaan organisasi lainnya sebagai latihan
langsung untuk mempertinggi kualitas unsur-unsur maju dan anggota.</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">Selalu
mendorong partisipasi dan keterlibatan aktif dari massa dan anggota
dalam seluruh pekerjaan organisasi. </span></span>
</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">Ulet
dan tekun dalam belajar serta dalam m</span></span><span style="font-family: Century Schoolbook, serif;"><span lang="fi-FI">engatasi
kesulitan-kesulitan kerja organisasi dan kesulitan-kesulitan hidup.
Menghindarkan diri dari berbagai penyakit yang ditentang oleh massa
kaum tani dan rakyat tertindas lainnya, seperti merendahkan kaum
perempuan dan melakukan perbuatan-perbuatan asusila lainnya.
Demikian pula harus secara teguh memegang garis politik dan garis
organisasi sekaligus menghindarkan diri dari penyakit liberalisme
organisasi dan oportunisme politik. Tidak kalah penting adalah
mempraktekkan cara hidup sederhana layaknya kehidupan umum kaum tani
dan rakyat tertindas lainnya.</span></span></div>
</li>
</ul>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div align="CENTER" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Century Schoolbook, serif;">&&&&&</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-56151190625369163262013-01-06T04:39:00.007+07:002013-01-06T17:32:50.607+07:00Teknik Persidangan, Diskusi, dan Rapat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm; text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: medium;"><b>TEKNIK
PERSIDANGAN </b></span></span>
</div>
<div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm; text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: medium;"><b><br /></b></span></span></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Sidang
yaitu untuk memutuskan suatu perkara atau masalah. </span></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Sidang di bagi
kedalam beberapa bagian yaitu :</span></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 100%;">Sidang Paripurna / pleno yaitu
sidang yang diikuti oleh seluruh peserta persidangan</span></li>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 100%;">Sidang
Komisi yaitu sidang yang diikuti hanya oleh beberapa pihak atau
bagian persidangan</span></li>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 100%;">Sidang sub komisi</span></li>
</ol>
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Perangkat sidang :</span><br />
<ol><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
<li><span style="line-height: 100%;">Peserta sidang</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Presidium atau pimpinan sidang</span></li>
<ul>
<li><span style="line-height: 100%;">Ketua</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Anggota</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Anggota</span></li>
</ul>
<li><span style="line-height: 100%;">Agenda acara persidangan / materi
persidangan</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Ruangan sidang</span></li>
<ul>
<li><span style="line-height: 100%;">Meja</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Kursi<a name='more'></a></span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Palu
sidang</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Pengeras suara</span></li>
</ul>
<li><span style="line-height: 100%;">Tata tertib persidangan</span></li>
</span></ol>
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">
Syarat –
syarat pimpinan sidang (normative):<br /><ol>
<li><span style="line-height: 100%;">Mempunyai pengetahuan yang
luas (cerdas)</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Memahami atau mengetahui masalah yang akan
dibahas</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Bijaksana/netral/demokratis</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Terampil memimpin
sidang</span></li>
</ol>
Tugas Pimpinan sidang :<br /><ol>
<li><span style="line-height: 100%;">Membuka dan menutup sidang</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Menjelaskan dan mengatur serta mengarahkan permasalahan agar focus</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Membuat keputusan-keputusan</span></li>
</ol>
Aturan persidangan :<br /><ol>
<li><span style="line-height: 100%;">Disiplin</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Berbicara setelah adanya izin dari pimpinan sidang</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Kerjasama
antara pihak-pihak yang terkait dengan persidangan</span></li>
</ol>
Etika
Persidangan :<br /><ol style="text-align: left;">
<li><span style="line-height: 100%;">Interupsi / penyelaan / pemotongan pembicaraan</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Skorsing / pemberhentian acara waktu persidangan </span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Digunakan
untuk lobi atau komunikasi nonformal diluar persidangan</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Untuk
menghadapi keadaan darurat (chaos)</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Refreshing </span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Ketukan palu
sidang </span><span style="line-height: 100%;">1 (satu) kali ketukan</span></li>
<ul>
<li><span style="line-height: 100%;">Digunakan untuk perpindahan
atau pergantian pimpinan sidang</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Digunakan untuk pengesahan
putusan biasa point per point dan atau bab per bab</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">Digunakan
untuk skorsing kurang dari 15 menit (1x15 menit)</span></li>
</ul>
<li><span style="line-height: 100%;">2 (dua) kali
ketukan</span><span style="line-height: 100%;">Digunakan untuk skorsing lebih dari 15 menit (2x15
menit)</span></li>
<li><span style="line-height: 100%;">3 (tiga) kali ketukan</span></li>
<ul>
<li>Membuka dan menutup
acara</li>
<li>Pengesahan keputusan yang bersifat prinsipil atau
pengesahan keputusan dari semua hasil persidangan
(konsideran)</li>
</ul>
</ol>
Macam-macam interupsi :<br /><ol style="text-align: left;">
<li>Interupsi point of order
(digunakan apabila interupsi yang bersifat prinsipil)</li>
<li>Interupsi
point of information (digunakan apabila ada informasi yang
berhubungan dengan acara persidangan)</li>
<li>Interupsi point of
clarification (digunakan apabila ada klarifikasi yang berhubungan
dengan acara persidangan)</li>
<li>Interupsi point of personal privilege
(digunakan untuk melakukan pembelaan yang bersifat personal/privacy).</li>
</ol>
</span><br />
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
<b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13pt; line-height: 100%;"><br /></b></div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
<b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13pt; line-height: 100%;">Teknik
Persidangan, Diskusi, dan Rapat</b></div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
<b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13pt; line-height: 100%;"><br /></b></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">1.
DASAR PEMIKIRAN<br />Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER sebagai
tempat pengambilan keputusan yang demokratis membutuhkan
persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang
untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada
akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan
didalam sebuah persidangan.</span></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Persidangan didefinisikan sebagai
pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam
upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai
acuan/Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini bersifat mengikat
kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas
ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku
bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika
persidangan berlangsung<br /><br />2.JENIS PERSIDANGAN<br />1) Sidang
Pleno<br />a.Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan<br />b.Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium
Sidang<br />c.Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee<br />d.Sidang
Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhbngn dengan permusyawaratan<br /><br />2). Sidang Paripurna<br />a.Sidang Paripurna
diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan<br />b.Sidang
Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang<br />c.Sidang Paripurna
mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan
Permusyawaratan<br /><br />3).Sidang Komisi<br />a.Sidang Komisi diikuti
oleh anggota masing-masing Komisi<br />b.Anggota masing-masing Komisi
adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang
Pleno<br />c.Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu
seorang Sekretaris Sidang Komisi<br />d.Pimpinan Sidang Komisi dipilih
dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut<br />e. Sidang
Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan<br /><br />3. ATURAN PERSONALIA SIDANG<br />1.Peserta<br />Hak
peserta:<br />a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara<br />lisan
maupun tertulis<br />b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian
dalam pengambilan keputusan<br />c.Hak Memilih, adalah hak untuk
menentukan pilihan dalam proses pemilihan<br />d.Hak Dipilih, adalah
hak untuk dipilih dalam proses pemilihan<br />Kewajiban
peserta:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br /><br />2.Peninjau<br />Hak Peninjau:<br />-.Hak Bicara,
adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan
kepada pimpinan baik secara<br />lisan maupun tertulis<br />Kewajiban
Peninjau:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br />3.Presidium Sidang<br />a.Presidium Sidang dipilih dari
dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu
oleh Panitia<br />Pengarah<br />b.Presidium Sidang bertugas untuk
memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang
disepakati<br />peserta<br />c.Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin
dan menjalankan tata tertib persidangan<br /><br />4. ATURAN KETUKAN PALU
dan kondisi-kondisi lain :<br />1 kali ketukan <br />a.Menerima dan
menyerahkan pimpinan sidang.<br />b.Mengesahkan keputusan/kesepakatan
peserta sidang poin perpoin (keputusan sementara).<br />c.Memberi
peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.<br />d.Menskors dan
mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama
sehingga peserta sidang tidak perlu<br />meninggalkan tempat
sidang.<br />e.Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru.<br /><br />2 kali ketukan : <br />Untuk menskorsing atau
mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya istirahat,
lobying,<br />sembahyang,makan. <br />Skorsing ialah penundaan
persidangan untuk sementara waktu.<br />Lobying ialah suatu bentuk
kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan
keputusan<br /><br />3 kali ketukan : <br />a.Membuka/menutup sidang atau
acara resmi.<br />b.Mengesahkan keputusan final /akhir hasil
sidang.<br /><br />Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium
Sidang<br />1.Membuka sidang <br />“Dengan mengucap
Bismilahirahmanirahim, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. “
tok…….tok…….tok<br /><br />2Menutup sidang <br />“Dengan mengucap
Alhamdulillahriabilalamin, sidang pleno I saya nyatakan ditutup.”
Tok……..tok……..tok <br /><br />3. Mengalihkan pimpinan sidang
<br />“Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang
berikutnya” tok. <br /><br />4Mengambil alih pimpinan sidang <br />“Dengan
ini pimpinan sidang saya ambil alih “ tok <br /><br />5 Menskorsing
sidang <br />“Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit”
tok……….tok.<br /><br />6Mencabut skorsing <br />“Dengan ini
skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan“
tok…….tok<br />. <br />7Memberi peringatan kepada peserta sidang
<br />Tok………. “Peserta sidang harap tenang !” <br /><br />Syarat-syarat
Presidium Sidang : <br />Pimpinan Sidang/presidium Pimpinan sidang
berperan sebagai pengatur jalannya sidang agar menghasilkan keputusan
yang disepakati bersama. Pimpinan sidang tidak boleh berpihak pada
salah satu pihak peserta dan hanya boleh memutuskan sesuatu atas
persetujuan peserta sidang. Kriteria yang harus dimiliki oleh
pimpinan sidang sbb : <br />• cerdas <br />• bijaksana <br />• tegas
<br />• berwawasan luas <br />• humoris <br />• kharisma <br />Pimpinan
sidang dipilih oleh peserta sidang dan biasanya berjumlah ganjil.
Satu sebagai notulen dan dua orang pimpinan sidang yang lain secara
bergantian memimpin sidang sesuai kesepakatan.
<br /><br />Syarat-syarat<br />a.Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan
bertanggung jawab<br />b.Memiliki pengetahuan yang cukup tentang
persidangan <br />c.Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif
dalam situasi kritis <br />d.Mampu mengontrol emosi sehingga tidak
terpengaruh kondisi persidangan <br /><br /><br />Sikap Presidium Sidang :
<br /><br />a.Simpatik, menarik, tegas dan disiplin <br />b.Sopan dan
hormat dalam kata dan perbuatan <br />c.Adil, bijaksanan dan menghargai
pendapat peserta <br /><br />4. QUORUM DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN<br />1.Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta yang terdaftar<br />pada
Panitia (OC)<br />2.Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk
mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak<br />(½
+ 1) dari peserta yang hadir di persidangan<br />3.Bila dalam
pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang,
maka dilakukan lobbying sebelum<br />dilakukan pemungutan suara
ulang<br /><br /><br />5. INTERUPSI<br />Ialah suatu bentuk selaan atau
memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu
diperhatikan<br />untuk pelaksanaan sidang tersebut.<br />Macam macam
interupsi antara lain.<br />1.Interuption of order, Bentuk interupsi
yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan
yang<br />berkaitan dengan jalannya persidangan. Mis. saat pembicaraan
sudah melebar dari pokok masalah maka seseorang<br />berhak mengajukan
interuption of order agar persidangan dikembalikan lagi pada pokok
masalahnya sehingga tidak<br />melebar dan semakin bias.
<br />2.Interruption of information, Bentuk interupsi berupa informasi
yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang<br />termasuk
pimpinan sidang. Informasi bisa internal (mis. informasi atau data
tentang topik yang dibahas) ataupun<br />eksternal (mis. situasi
kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh terhadap
jalannya persidangan). <br />3.Interruption of clarification, Bentuk
interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta
sidang<br />lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika
seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap<br />suatu
pernyataan. <br /><br />4.Interruption of explanation, Bentuk interupsi
untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar
tidak<br />ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan
terhadap pernyataan kita. <br />5. Interruption of personal, Bentuk
interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh
peserta lain sudah<br />diluar pokok masalah dan cenderung menyerang
secara pribadi. <br /><br />Pelaksanaan Interupsi :<br />1. Interupsi
dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara
setelah mendapat ijin dari Presidium<br />Sidang<br />2. Interupsi diatas
interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan<br />3.
Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan
mengendalikan jalannya persidangan,<br />maka Steering Comite (SC)
diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas
permintaan<br />Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang<br /><br />6.
Draft Materi<br />Draft Materi Sidang Meliputi bahan-bahan yang akan
dibahas dalam persidangan. Biasanya terdiri dari draft Tatib, AD/ART,
GBHK, dll yang disusun sebelumnya oleh tim perumus sidang atau
panitia khusus.<br /><br />7. Tata Tertib<br />Tata tertib persidangan
merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan
dengan memperhatikan<br />aturan umum organisasi dan nilai-nilai
universal dimasyarakat.<br /><br />8. Sanksi-sanksi<br />Peserta yang tidak
memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib
persidangan akan dikenakan<br />sanksi dengan mempertimbangkan saran,
dan usulan peserta.<br /><br />6. TEKNIK RAPAT <br />Pengertian<br />Rapat
mempunyai beberapa pengertian. Dalam pengertian yang luas rapat dapat
menjadi sebuah permusyawaratan,<br />yang melibatkan banyak peserta dan
membahas banyak permasalahan penting. Sedangkan dalam pengertian
yang<br />lebih kecil, rapat dapat berupa diskusi yang hanya melibatkan
beberapa peserta dengan pembahasan yang lebih<br />sederhana. Dalam Sub
bab ini hal-hal yang berkaitan dengan permusyawaratan tidak lagi
diuraikan, dan lebih kepada<br />rapat dalam pengertian umum/sederhana
secara teknis.<br />Jenis Rapat<br />1.Rapat Anggota <br />2.Rapat Pengurus
(Rapat Kerja,Rapat Koordinasi, Rapat
Pimpinan,dsb).<br />3.Diskusi.<br /><br />Fungsi Rapat<br />1.Penyampaian
informasi<br />2.Pemecahan masalah<br />3.Mengidentifikasi
masalah.<br />4.Menentukan alternatif.<br />5.Menguji alternatif.<br />6.Rapat
implementasi.<br /><br />Prosedur Penyelenggaraan
Rapat<br />1.Persiapan<br />a.Menyiapkan rencana.<br />b.Menyiapkan agenda
rapat.<br />c.Menyiapkan kertas kerja.<br />d.Menyiapkan
pembicara/peserta.<br />e.waktu.<br />e.Pengambilan
keputusan.<br />f.Penutupan rapat.<br />3.Pelaporan dan
Evaluasi<br />a.Pelaporan<br />-Jelas, lengkap dan singkat.<br />-Pembuat
laporan harus mengikuti rapat secara penuh.<br />-Isi : tanggal/jam,
jumlah peserta, pembicara, pokok pembicaraan,
keputusan.<br />b.Evaluasi<br />-Dilakukan bersama
panitia/pengurus.<br />-Yang dievaluasi adalah semua kegiatan rapat
dari persiapan, pelaksanaan, dan hasil.<br /><br />Yang berperan dalam
Rapat<br />1.Pemimpin Rapat.<br />2.Peserta Rapat.<br />3.Undangan dan nara
sumber.<br />4.Materi/bahan rapat.<br />5.Tata ruang dan tempat
duduk.<br /><br />Persyaratan Pemimpin Rapat<br />1.Memiliki sikap, tingkah
laku, karakter, dan penampilan yang baik.<br />2.Menguasai
permasalahan, dapat mencari jalan keluar.<br />3.Memberi kepercayaan
dan netral terhadap peserta.<br />4.Pandai menerapkan gaya
kepemimpinan<br /><br />Upaya mensukseskan Rapat<br />1.Penyelenggaraan
yang efektif dan efisien.<br />2.Pemimpin Rapat harus :<br />a.Aktif,
tegas, mampu membimbing, mengarahkan, dan mencegah pembicaraan yang
menyimpang.<br />b.Diterima sebagai pemimpin, punya integritas dan
konsekuen<br />c.Bicara jelas, tidak mendominasi, terbuka dan dapat
menumbuhkan keberanian berbicara / mengemukakan pendapat.<br /><br />3.Hal-hal
lain yang perlu :<br />a.Peserta rapat jangan berdebat tentang hal-hal
yang tidak relevan dengan agenda rapat.<br />b.Hindarkan adanya
gangguan dari luar.<br />c.Jika ada pertanyaan seyogyanya tidak dijawab
sendiri oleh pimpinan rapat.<br />d.Rapat jangan buru-buru selesai dan
juga terlalu lama.<br /><br />Indikator Rapat yang berhasil<br />1.Semua
undangan/peserta hadir.<br />2.Prasarana dan sarana memenuhi kebutuhan
rapat.<br />3.Peserta aktif dan banyak masukan.<br />4.Masalah yang
dirapatkan dapat dipecahkan.<br />5.Sasaran yang direncanakan
tercapai.<br />6.Keputusan rapat dapat dilaksanakan.<br /><br />7.TEKNIK
DISKUSI <br /><br />Pengertian Diskusi <br />Diskusi adalah sebuah proses
tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara
teratur dengan<br />maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang
lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk
mempersiapkan<br />dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di
dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu<br />argumentasi,
adu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pemikiran/paham
seseorang. <br /><br />Manfaat Diskusi <br />1.Ditinjau dari aspek
kepemimpinan, salah satu cara yang baik untuk mengadakan komunikasi
dan konsultasi <br />2.Ditinjau dari segi bahan yang dihadapi, dapat
memperdalan wacana/ pengetahuan seseorang mengenai sesuatu.
<br /><br />Pola-Pola Diskusi <br />1. Prasaran <br />f.Penyajian bahan pokok
oleh satu atau beberapa orang pembicara dengan prasaran tertulis
(makalah, kertas kerja).<br />g.Tanggapan terhadap bahan pokok oleh
pembicara lain (penyanggah / pembahas). <br />h.Tanggapan peserta
diskusi (forum) terhadap bahan pokok. <br /><br />2. Ceramah <br />a.Seorang
/ lebih penceramah menguraikan bahan pokok. <br />b.Tanggapan,
sanggahan atau pertanyaan dari forum untuk meminta penjelasan yang
lebih teliti. <br />-Diskusi Panel <br />c.Bahan pokok disajikan oleh
beberapa panelis. Panelis meninjau masalah dari segi tertentu.
<br />d.Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum untuk meminta
penjelasan dari panelis.<br /><br /><br />-Brainstorming <br />c.Bahan pokok
yang dipersiapkan ditawarkan kepada peserta diskusi oleh pimpinan.
<br />d.Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya. Sebanyak mungkin
orang diajak bicara dan setiap ide dicatat. <br />e.Berbagai ide
disimpulkan dan ditarik benang merahnya. Kesimpulan ini kemudian
dijadikan kerangkan pembicaraan<br />dan pembahasan lebih lanjut.
<br /><br />Persyaratan Diskusi<br />1.Berkomunikasi dalam kelompok dengan
catatan :<br />a.Tata tertib tidak ketat.<br />b.Setiap orang diberi
kesempatan berbicara.<br />c.Kesediaan untuk berkompromi.<br />2.Bagi
peserta diskusi :<br />a.Pengertian yang menyeluruh tentang pokok
pembicaraan.<br />b.Sanggup berpikir bebas dan lugas.<br />c.Pandai
mendengar, menjabarkan dan menganalisa.<br />d.Mau menerima pendapat
orang lain yang benar.<br />e.Pandai bertanya dan menolak secara halus
pendapat lain.<br /><br />3.Bagi pemimpin diskusi :<br />a.Sikap
hati-hati,cerdas,tanggap.<br />b.Pandai menyimpulkan.<br />c.Sikap tidak
memihak. </span>
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: medium;"><b>TEKNIK
PERSIDANGAN </b></span></span>
</div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Sidang
yaitu untuk memutuskan suatu perkara atau masalah. <br />Sidang di bagi
kedalam beberapa bagian yaitu :<br />1. Sidang Paripurna / pleno yaitu
sidang yang diikuti oleh seluruh peserta persidangan<br />2. Sidang
Komisi yaitu sidang yang diikuti hanya oleh beberapa pihak atau
bagian persidangan<br />3. Sidang sub komisi<br />Perangkat sidang :<br />1.
Peserta sidang<br />2. Presidium atau pimpinan sidang<br />- Ketua<br />-
Anggota<br />- Anggota<br />3. Agenda acara persidangan / materi
persidangan<br />4. Ruangan sidang<br />- Meja<br />- Kursi<br />- Palu
sidang<br />- Pengeras suara<br />5. Tata tertib persidangan<br />Syarat –
syarat pimpinan sidang (normative):<br />1. Mempunyai pengetahuan yang
luas (cerdas)<br />2. Memahami atau mengetahui masalah yang akan
dibahas<br />3. Bijaksana/netral/demokratis<br />4. Terampil memimpin
sidang<br />Tugas Pimpinan sidang :<br />1. Membuka dan menutup sidang<br />2.
Menjelaskan dan mengatur serta mengarahkan permasalahan agar focus<br />3.
Membuat keputusan-keputusan<br />Aturan persidangan :<br />- Disiplin<br />-
Berbicara setelah adanya izin dari pimpinan sidang<br />- Kerjasama
antara pihak-pihak yang terkait dengan persidangan<br />Etika
Persidangan :<br />- Interupsi / penyelaan / pemotongan pembicaraan<br />-
Skorsing / pemberhentian acara waktu persidangan <br />- Digunakan
untuk lobi atau komunikasi nonformal diluar persidangan<br />- Untuk
menghadapi keadaan darurat (chaos)<br />- Refreshing <br />- Ketukan palu
sidang <br />1 (satu) kali ketukan <br />1. Digunakan untuk perpindahan
atau pergantian pimpinan sidang<br />2. Digunakan untuk pengesahan
putusan biasa point per point dan atau bab per bab<br />3. Digunakan
untuk skorsing kurang dari 15 menit (1x15 menit)<br />2 (dua) kali
ketukan <br />Digunakan untuk skorsing lebih dari 15 menit (2x15
menit)<br /><br />3 (tiga) kali ketukan<br />1. Membuka dan menutup
acara<br />2. Pengesahan keputusan yang bersifat prinsipil atau
pengesahan keputusan dari semua hasil persidangan
(konsideran)<br />Macam-macam interupsi :<br />- Interupsi point of order
(digunakan apabila interupsi yang bersifat prinsipil)<br />- Interupsi
point of information (digunakan apabila ada informasi yang
berhubungan dengan acara persidangan)<br />- Interupsi point of
clarification (digunakan apabila ada klarifikasi yang berhubungan
dengan acara persidangan)<br />- Interupsi point of personal privilege
(digunakan untuk melakukan pembelaan yang bersifat personal/privacy).</span></div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<a href="http://www.himaptikaunsil.co.cc/2009/11/materi-teknik-persidangan-organisasi.html"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: medium;"><u><b>Materi
Teknik Persidangan Organisasi</b></u></span></span></span></a><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: medium;"><b>
</b></span></span>
</div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Materi
Teknik Persidangan Organisasi<br />Oleh : diki
septiawan<br />dickseptiawan@gmail.com<br /><br />1. DASAR
PEMIKIRAN<br />Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER membutuhkan
persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara<br />fokus dan
berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik
pada akhirnya akan lahir dari<br />pemahaman dan ketaatan terhadap
aturan didalam sebuah persidangan.<br />Persidangan didefinisikan
sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu
dalam upaya untuk<br />menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai
sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat<br />kepada
seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas
ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya<br />final sehingga berlaku
bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika
persidangan berlangsung<br /><br />JENIS PERSIDANGAN<br />1)Sidang
Pleno<br />a.Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan<br />b.Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium
Sidang<br />c.Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee<br />d.Sidang
Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Permusyawaratan<br />2).Sidang Paripurna<br />a.Sidang Paripurna diikuti
oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan<br />b.Sidang
Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang<br />cSidang Paripurna
mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan
Permusyawaratan<br />3).Sidang Komisi<br />a.Sidang Komisi diikuti oleh
anggota masing-masing Komisi<br />b.Anggota masing-masing Komisi adalah
peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno<br />c.Sidang
Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris
Sidang Komisi<br />d.Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh
anggota Komisi dalam Komisi tersebut<br />e. Sidang Komisi membahas
materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan<br /><br /><br />ATURAN PERSONALIA SIDANG<br />1.Peserta<br />Hak
peserta:<br />a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara<br />lisan
maupun tertulis<br />b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian
dalam pengambilan keputusan<br />c.Hak Memilih, adalah hak untuk
menentukan pilihan dalam proses pemilihan<br />d.Hak Dipilih, adalah
hak untuk dipilih dalam proses pemilihan<br />Kewajiban
peserta:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br />2.Peninjau<br />Hak Peninjau:<br />-.Hak Bicara, adalah
untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada
pimpinan baik secara<br />lisan maupun tertulis<br />Kewajiban
Peninjau:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br /><br />ATURAN PERSONALIA SIDANG<br />1.Peserta<br />Hak
peserta:<br />a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara<br />lisan
maupun tertulis<br />b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian
dalam pengambilan keputusan<br />c.Hak Memilih, adalah hak untuk
menentukan pilihan dalam proses pemilihan<br />d.Hak Dipilih, adalah
hak untuk dipilih dalam proses pemilihan<br />Kewajiban
peserta:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br />2.Peninjau<br />Hak Peninjau:<br />-.Hak Bicara, adalah
untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada
pimpinan baik secara<br />lisan maupun tertulis<br />Kewajiban
Peninjau:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br /><br />3.Presidium Sidang<br />a.Presidium Sidang dipilih
dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang
dipandu oleh Panitia<br />Pengarah<br />b.Presidium Sidang bertugas untuk
memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang
disepakati<br />peserta<br />c.Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin
dan menjalankan tata tertib persidangan<br /><br />Syarat-syarat
Presidium Sidang :<br />a.Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan
bertanggung jawab<br />b.Memiliki pengetahuan yang cukup tentang
persidangan<br />c.Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif
dalam situasi kritis<br />d.Mampu mengontrol emosi sehingga tidak
terpengaruh kondisi persidangan<br />Sikap Presidium Sidang
:<br />a.Simpatik, menarik, tegas dan disiplin<br />b.Sopan dan hormat
dalam kata dan perbuatan<br />c.Adil, bijaksanan dan menghargai
pendapat peserta<br /><br />ATURAN KETUKAN PALU dan kondisi-kondisi lain
:<br />Ø1 kali ketukan<br />a.Menerima dan menyerahkan pimpinan
sidang.<br />b.Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin
perpoin (keputusan sementara).<br />c.Memberi peringatan kepada peserta
sidang agar tidak gaduh.<br />d.Menskors dan mencabut kembali skorsing
sidang yang waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang tidak
perlu<br />meninggalkan tempat sidang.<br />e.Mencabut kembali /
membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.<br />2 kali ketukan
:<br />Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup
lama, misalnya istirahat, lobying,<br />sembahyang,makan.<br />Skorsing
ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.<br />Lobying ialah
suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam
pengambilan keputusan<br />3 kali ketukan :<br />a.Membuka/menutup sidang
atau acara resmi.<br />b.Mengesahkan keputusan final /akhir hasil
sidang.<br /><br /><br />Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium
Sidang<br />1.Membuka sidang<br />“Dengan mengucap
Bismilahirahmanirahim, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. “
tok…….tok…….tok<br />2Menutup sidang<br />“Dengan mengucap
Alhamdulillahriabilalamin, sidang pleno I saya nyatakan ditutup.”
Tok……..tok……..tok<br />3. Mengalihkan pimpinan sidang<br />“Dengan
ini pimpinan sidang saya alihkan dari presidium ...kepada
presidium...” tok.<br />4Mengambil alih pimpinan sidang<br />“Saya
terma pimpinan sidang dari pesidium ...,Dengan ini pimpinan sidang
saya ambil alih “ tok<br />5 Menskorsing sidang<br />“Dengan ini
sidang saya skorsing selama 15 menit” tok……….tok.<br />6Mencabut
skorsing<br />“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya
nyatakan sidang dilanjutkan“ tok…….tok</span></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<a href="http://www.ukafahrurosid.com/2009/03/pengantar-teknik-persidangan.html"><span style="color: blue;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: medium;"><u><b>Pengantar
Teknik Persidangan</b></u></span></span></span></a><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: medium;"><b>
</b></span></span>
</div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>A. Pendahuluan</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
<br /><br />Proses pengambilan keputusan (</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>decision
making</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">)
dalam sebuah organisasi merupakan hal yang penting serta memiliki
posisi strategis, terutama apabila organisasi tersebut dihadapkan
pada persoalan yang sulit serta mengancam stabilitas kelangsungan
organisasi tersebut. Sebagai organisasi yang memiliki warna demokrasi
seperti halnya organisasi kemahasiswaan, langkah </span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>decision
making</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
senantiasa diperlukan melalui jalan musyawarah antar anggota atau
musyawarah pengurus. </span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>B.
Persidangan dalam Kontek Musyawarah</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
<br /><br />Secara </span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>etimologi</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
siding menunjukkan pada subjek yang terlibat dalam suatu pertemuan
yang resmi seperti sidang pimpinan/anggota, sidang hakim, sidang
jum’at dan sebagainya. Tujuan yang hendak dicapai dalam persidangan
adalah usaha komunikasi guna mencapai kesepakatan tertentu yang
bermuara pada proses pencapaian tujuan organisasi secara mufakat.
Persidangan yang dilaksanakan melalui jalan musyawarah tersebut
menuntut adanya kesepakatan-kesepakatan yang telah disetujui bersama
oleh peserta sidang. <br /><br />Sidang atau musyawarah atau rapat adalah
suatu pertemuan untuk memutuskan suatu perkara atau masalah.
Persidangan diartikan sebagai suatu forum yang dilaksanakan secara
formal oleh suatu lembaga, organisasi atau unit-unit lain dengan
suatu persoalan atau menyangkut pertanggung jawaban pengurus
organisasi pada masa akhir kepengurusannya. Persidangan adalah
termasuk jenis diskusi karena didalamnya terdapat interaksi antara
peserta sidang untuk merumuskan suatu tujuan tertentu. Istilah
persidangan memiliki nilai yang lebih sekedar diskusi karena didalam
persidangan menghasilkan sesuatu yang akan memiliki kekuatan hukum.
Hal itu dikarenakan bahwa persidangan biasanya dilakukan oleh
lembaga-lembaga formal atau nonformal yang menempatkan persidangan
sebagai forum tertinggi. Jadi persidangan sifatnya lebih formal dan
isi pembicaraannya lebih bersifat politik legal serta menghasilkan
keputusan-keputusan politik yang mengikat banyak orang serta
kepentingan. <br /><br />Persidangan biasanya sangat alot, karena isi
pembicaraan begitu komplek serta berhubungan dengan tujuan ideal yang
akan dicapai. Selain itu dikarenakan banyaknya kepentingan yang
muncul sehingga tidak heran apabila suatu persidangan sangat alot dan
kecenderungan panas yang mengundang kontak fisik. Gesekan-gesekan
dalam situasi persidangan adalah suatu hal yang biasa karena
didalamnya terjadi proses dialog atau debat untuk merasionalkan suatu
hal sehingga sering pula persidangan disebut “</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>perang
dinging atau perang kata</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">”.
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>C.
Prinsip-prinsip persidangan</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
<br /><br />Dalam usaha mencapai suasana persidangan yang diharapkan,
maka harus memperhatikan faktor-faktor yang menunjang lancarnya
persidangan yang meliputi: </span>
</div>
<ol>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Akan kejelasan dan
fokus masalah atau kasus dalam pokok persoalan yang akan dibahas.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Dilaksanakan dalam
suasana yang terencana dari segi waktu, tempat, maupun kesempatan.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Dilandasi oleh
sikap saling menghargai dan menghormati yang ditunjang dengan itikad
baik untuk bersama-sama memikirkan kepentingan organisasi.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Terlepas dari
kepentingan pribadi dan ambisi pribadi yang berlebihan.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Adanya komunikasi
yang dinamis dan dijiwai semangat musyawarah mufakat.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Konsisten dan
konsekuen terhadap hasil-hasil persidangan secara mufakat.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Etika persidangan
adalah sikap atau prilaku yang harus dimiliki oleh setiap peserta
sidang. Hal hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan sidang
adalah: <br />- Saling menghormati dan menghargai antar peserta sidang
selama persidangan berlangsung<br />- Tidak memaksakan pendapat<br />-
Bersikap sopan santun<br />- Bersikap lapang dada<br />- Disiplin </span>
</div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Retorika adalah
gaya bahasa yang digunakan dalam mengemukakan pendapat, pernyataan
atau pertanyaan. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika berbicara
dalam suatu persidangan adalah: <br />- Intonasi suara harus jelas dan
tegas<br />- Tidak berbicara bohong atau harus sesuai dengan fakta dan
data yang benar<br />- Tidak mengeluarkan kata-kata yang bersifat
SARA<br />- Dalam mengemukakan pendapat tidak bertele-tele dan
membingungkan peserta sidang<br />- Bahasa yang digunakan mudah
dipahami dan dimengerti oleh peserta sidang<br />- Dalam mengambil
keputusan harus berdasarkan kesepakatan bersama (suara fraksi)</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>D.
Jenis Persidangan</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
</span>
</div>
<ol>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Sidang
Paripurna/pleno</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Adalah suatu
persidangan lengkap yang dihadiri oleh unsur-unsur refresentatif yang
memiliki kekuatan yang lebih besar dan kuat baik dari segi masalah
ataupun peserta persidangan. </span>
</div>
<ol start="2">
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Sidang Komisi</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Adalah bagian dari
sidang pleno/paripurna yang membahas suatu masalah tertentu saja dan
dihadiri oleh sebagian anggota sidang saja yang termasuk anggota atau
komisi tertentu. </span>
</div>
<ol start="3">
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Sidang Sub Komisi</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Adalah sidang yang
lebih kecil dari sidang komisi karena tingkat kesulitannya
permasalahan yang tinggi. </span>
</div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>E.
Kelengkapan Persidangan</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
<br /><br />Kelengkapan persidangan terdiri dari: pimpinan sidang, ruang
sidang, palu sidang, draft atau konsideran, alat dan bahan yang dapat
menunjang jalannya persidangan misalnya, pengeras suara, meja, kursi,
alat tulis, kertas suara, kotak suara, dan sebagainya. <br /><br />Bentuk
pimpinan sidang terdiri dari dua macam yakni: </span>
</div>
<ol>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Pimpinan Sidang
Tunggal</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Pimpinan sidang
tunggal terdiri dari: ketua, wakil ketua dan sekretaris yang pada
pelaksanaannya dapat diganti setiap session oleh anggota persidangan.
</span>
</div>
<ol start="2">
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Pimpinan Sidang
Presidium</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Pimpinan sidang
presidium adalah onggota persidangan yang ditugaskan dalam
persidangan dari mulai awal persidangan hingga akhir persidangan dan
bersifat sementara. Biasanya berjumlah ganjil yaitu 3 atau 5 orang
yang keseluruhannya disebut pimpinan-pimpinan presidium atau anggota
presidium. Tugas presidium sidang yaitu mengatur jalannya sidang
secara umum baik itu pengaturan lalu-lintas pembicaraan, memberikan
kesempatan berbicara, menjatuhkan sanksi, peringatan, memberikan
tekanan pada persoalan penting, menjelaskan rasionalisasi masalah dan
sebagainya. <br /><br />Unsur-unsur Persidangan: <br />- Panitia pelaksana
(OC)<br />- Panitia pengarah (SC)<br />- Peserta sidang<br />- Pimpinan
sidang<br />- Materi persidangan</span></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>F.
Mekanisme Persidangan</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
<br /><br />Dalam praktek persidangan ada beberapa istilah yang sering
digunakan baik oleh peserta maupun oleh pimpinan sidang sebagai
aturan tertib sidang diantaranya: </span>
</div>
<ol>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Ketukan palu sidang</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Dalam persidangan,
hal yang penting yang tidak bisa dipisahkan dari suatu proses
pengambilan keputusan yaitu palu sidang. Pentingnya palu sidang ini
dari segi peran dan fungsinya oleh karena itu sering disebut nyawa
dari persidangan. Aturan ketukan palu sidang untuk mengatur jalannya
persidangan harus diperhatikan oleh seseorang pimpinan sidang agar
tidak membawa masalah berikutnya. Pimpinan sidang dituntut waswas
dalam menentukan ketukan palu sidang tersebut yang sebenarnya
merupakan senjata bagi pimpinan sidang apabila digunakan secara
benar. Adapun aturan penggunaan adalah sebagai berikut. </span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>Palu
sidang diketuk 1 kali, artinya:</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
<br />- Menskor sidang satu kali...menit/jam/hari/dsb<br />- Menetapkan
keputusan sementara<br />- Mencabut keputusan sementara</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>Palu
sidang diketuk 2 kali, artinya:</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
<br />- Menskor sidang 2 kali...menit/jam/hari/dsb<br />- Menegur atau
menerima perhatian peserta sidang</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>Palu
diketuk 3 kali, artinya:</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
<br />- Membuka sidang secara resmi<br />- Menutup secara resmi<br />-
Menetapkan keputusan akhir</span></div>
<ol start="2">
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Lobying</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Proses pembicaraan
informal peserta sidang diluar acara persidangan apabila suatu
keputusan atau kesepakatan tidak dapat dicapai dalam persidangan.
Terlebih dahulu persidangan diskor/dihentikan oleh pimpinan sidang
dengan waktu yang ditentukan. </span>
</div>
<ol start="3">
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Skorsing</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Skorsing persidangan
dapat dilakukan apabila menghadapi permasalahan dalam persidangan
baik berupa penyegaran, </span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i>deadlock</i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
ataupun menghadapi keadaan darurat dan gangguan pembicaraan. Hal ini
dilakukan oleh pimpinan sidang dengan jalan menghentikan persidangan
dengan waktu yang ditentukan. </span>
</div>
<ol start="4">
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Usul</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Usul yaitu keinginan
dari peserta sidang atau pimpinan sidang pada saat persidangan
berlangsung. </span>
</div>
<ol start="5">
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Interupsi</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 1.27cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Interupsi adalah
memotong pembicaraan peserta atau pimpinan sidang oleh peserta
sidang. Dilihat dari kekuatannya, interupsi dari peserta sidang tidak
dapat ditolak oleh pimpinan sidang dan harus diberikan waktu
interupsi. Sedangkan usul boleh ditolak atau tidak dapat diberikan
kesempatan sama sekali oleh pimpinan sidang untuk dikemukakan.
</span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><i><b>Jenis
Interupsi</b></i></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
</span>
</div>
<ol>
<ul>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Interupsi point of
other</span></div>
</li>
</ul>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 2.54cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Yaitu memotong
pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang
meminta bicara tentang persoalan yang sedang dibicarakan. </span>
</div>
<ol>
<ul>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Interupsi out of
other</span></div>
</li>
</ul>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 2.54cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Yaitu memotong
pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang untuk
berbicara tetapi diluar persoalan yang sedang dibicarakan. </span>
</div>
<ol>
<ul>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Interupsi point of
information</span></div>
</li>
</ul>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 2.54cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Yaitu memotong
pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang untuk
memberikan informasi kepada peserta sidang. </span>
</div>
<ol>
<ul>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Interupsi point of
correction</span></div>
</li>
</ul>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 2.54cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Yaitu memotong
pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang untuk
menelaskan atau meluruskan permasalahan yang sedang di bahas. </span>
</div>
<ol>
<ul>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Interupsi point of
privilaght (hak-hak istimewa)</span></div>
</li>
</ul>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.42cm; margin-left: 2.54cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Yaitu memotong
pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang
apabila seorang merasa tersinggung oleh peserta sidang yang lain. </span>
</div>
<ol>
<ul>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Interupsi inteknis</span></div>
</li>
</ul>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.54cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Yaitu memotong
pembicaraan orang lain dan mengusulkan kepada pimpinan sidang untuk
membicarakan soal teknis persidangan dan teknis lain dalam
persidangan. </span>
</div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: small;"><b>G.
Tata Cara Memimpin Persidangan</b></span></span><span style="font-family: Times New Roman, serif;">
</span>
</div>
<ol>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Pemimpin sidang
harus memperhatikan segala agenda acara, tata tertib, dan protokoler
persidangan.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Membentuk kata
pengantar yang singkat, padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh
peserta sidang.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Jika terjadi
ketegangan ataupun perselisihan berupaya memberikan penjelasan
secara proporsional mengenai masalah yang dibahas.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Memberikan sanksi
jika ada yang melanggar tata tertib sidang dengan tegas dan adil.</span></div>
</li>
<li><div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Membuat kesimpulan
dari keseluruhan acara persidangan.</span></div>
</li>
</ol>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br />Sebelum
sidang dimulai, biasanya sidang belum mempunyai pimpinan sidang.
Untuk itu sebagai pimpinan sidang sementara diambil alih oleh panitia
pengarah (SC). Panitia pengarah ini akan memilih pimpinan sidang atau
presidium sidang untuk selanjutnya. Presidium sidang terpilih
memimpin jalannya persidangan. Pimpinan sidang terpilih dapat dipilih
lebih dari satu orang dan hendaknya dipilih lebih dari satu agar
bergantian memimpin. </span>
</div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0.05cm; margin-top: 0.05cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="font-size: medium;"><b>Materi
TEKNIK PERSIDANGAN ORGANISASI </b></span></span>
</div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">1.
DASAR PEMIKIRAN<br />Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER
membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara<br />fokus
dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan
terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap
aturan didalam sebuah persidangan.Persidangan didefinisikan sebagai
pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam
upaya untuk<br />menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah
Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat<br />kepada
seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas
ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya<br />final sehingga berlaku
bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika
persidangan berlangsung<br /><br />JENIS PERSIDANGAN<br />1)Sidang
Pleno<br />a.Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan<br />b.Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium
Sidang<br />c.Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee<br />d.Sidang
Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Permusyawaratan<br />2).Sidang Paripurna<br />a.Sidang Paripurna diikuti
oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan<br />b.Sidang
Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang<br />cSidang Paripurna
mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan
Permusyawaratan<br />3).Sidang Komisi<br />a.Sidang Komisi diikuti oleh
anggota masing-masing Komisi<br />b.Anggota masing-masing Komisi adalah
peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno<br />c.Sidang
Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris
Sidang Komisi<br />d.Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh
anggota Komisi dalam Komisi tersebut<br />e. Sidang Komisi membahas
materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan<br /><br /><br />ATURAN PERSONALIA SIDANG<br />1.Peserta<br />Hak
peserta:<br />a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara<br />lisan
maupun tertulis<br />b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian
dalam pengambilan keputusan<br />c.Hak Memilih, adalah hak untuk
menentukan pilihan dalam proses pemilihan<br />d.Hak Dipilih, adalah
hak untuk dipilih dalam proses pemilihan<br />Kewajiban
peserta:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br />2.Peninjau<br />Hak Peninjau:<br />-.Hak Bicara, adalah
untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada
pimpinan baik secara<br />lisan maupun tertulis<br />Kewajiban
Peninjau:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br /><br />ATURAN PERSONALIA SIDANG<br />1.Peserta<br />Hak
peserta:<br />a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara<br />lisan
maupun tertulis<br />b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian
dalam pengambilan keputusan<br />c.Hak Memilih, adalah hak untuk
menentukan pilihan dalam proses pemilihan<br />d.Hak Dipilih, adalah
hak untuk dipilih dalam proses pemilihan<br />Kewajiban
peserta:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br />2.Peninjau<br />Hak Peninjau:<br />-.Hak Bicara, adalah
untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada
pimpinan baik secara<br />lisan maupun tertulis<br />Kewajiban
Peninjau:<br />a.Mentaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan<br />b.Menjaga ketenangan/harmonisasi
persidangan<br /><br />3.Presidium Sidang<br />a.Presidium Sidang dipilih
dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang
dipandu oleh Panitia<br />Pengarah<br />b.Presidium Sidang bertugas untuk
memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang
disepakati<br />peserta<br />c.Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin
dan menjalankan tata tertib persidangan<br /><br />Syarat-syarat
Presidium Sidang :<br />a.Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan
bertanggung jawab<br />b.Memiliki pengetahuan yang cukup tentang
persidangan<br />c.Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif
dalam situasi kritis<br />d.Mampu mengontrol emosi sehingga tidak
terpengaruh kondisi persidangan<br />Sikap Presidium Sidang
:<br />a.Simpatik, menarik, tegas dan disiplin<br />b.Sopan dan hormat
dalam kata dan perbuatan<br />c.Adil, bijaksanan dan menghargai
pendapat peserta<br /><br />ATURAN KETUKAN PALU dan kondisi-kondisi lain
:<br />Ø1 kali ketukan<br />a.Menerima dan menyerahkan pimpinan
sidang.<br />b.Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin
perpoin (keputusan sementara).<br />c.Memberi peringatan kepada peserta
sidang agar tidak gaduh.<br />d.Menskors dan mencabut kembali skorsing
sidang yang waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang tidak
perlu meninggalkan tempat sidang.<br />e.Mencabut kembali / membatalkan
ketukan terdahulu yang dianggap keliru.<br />2 kali ketukan : Untuk
menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama,
misalnya istirahat, lobying, sembahyang,makan.<br />Skorsing ialah
penundaan persidangan untuk sementara waktu.<br />Lobying ialah suatu
bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam
pengambilan keputusan<br />3 kali ketukan :<br />a.Membuka/menutup sidang
atau acara resmi.<br />b.Mengesahkan keputusan final /akhir hasil
sidang.<br />Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium
Sidang<br />1.Membuka sidang<br />“Dengan mengucap
Bismilahirahmanirahim, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. “
tok…….tok…….tok<br />2Menutup sidang<br />“Dengan mengucap
Alhamdulillahriabilalamin, sidang pleno I saya nyatakan ditutup.”
Tok……..tok……..tok<br />3. Mengalihkan pimpinan sidang<br />“Dengan
ini pimpinan sidang saya alihkan dari presidium ...kepada
presidium...” tok.<br />4 Mengambil alih pimpinan sidang “Saya
terma pimpinan sidang dari pesidium ...,Dengan ini pimpinan sidang
saya ambil alih “ tok<br />5 Menskorsing sidang“Dengan ini sidang
saya skorsing selama 15 menit” tok……….tok.<br />6Mencabut
skorsing<br />“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya
nyatakan sidang dilanjutkan“ tok…….tok<br />7Memberi peringatan
kepada peserta sidang Tok………. “Peserta sidang harap tenang
!”<br /><br />QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN<br />1.Persidangan
dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ n
+ 1 dari peserta yang terdaftar<br />pada Panitia (OC)<br />2.Setiap
keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak
berhasil diambil melalui suara terbanyak<br />(½ + 1) dari peserta
yang hadir di persidangan<br />3.Bila dalam pengambilan keputusan
melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan
lobbying sebelum<br />dilakukan pemungutan suara ulang<br />Catatan: umum
teknis (pelaksanaan) </span>
</div>
<div align="LEFT" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-38621564130910423032013-01-06T04:20:00.006+07:002013-01-06T04:20:58.803+07:00KETAHANAN NASIONAL <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">KETAHANAN NASIONAL </span></b></div>
<b><br /></b>
<b>A. Latar Belakang</b><br />
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup dan kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenar-benarnya dan mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan<br />
nasional itu bukan sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik yang positif maupun negatif yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Energi positif bisa muncul dari dua situasi kondisi yaitu dalam negeri dan luar negeri. Kedua situasi kondisi itu akan menjadi motor dan stimulan untuk membangkitkan kesadaran pada bangsa untuk membangun ketahanan nasional yang holistik dan komprehensif. Di sisi lain, energi negatif juga akan<br />
muncul dari dua situasi kondisi tadi, yang biasanya menjadi penghambat dan rintangan untuk<br />
membangun ketahanan nasional. Energi negatif biasanya muncul secara parsial tetapi tidak bisa dipungkiri dalam banyak hal merupakan suatu produk yang tersistem dan terstruktur dengan rapi dalam sistem operasional yang memakan waktu lama.<br />
<br />
Energi positif tersebut diatas dalam banyak wacana biasanya disebut dengan daya dan upaya penguatan<br />
pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan cenderung nasionalnya. untuk Sementara menghambat itu, dengan energi negatif tujuan akhir melemahkan bahkan menghancurkan suatu bangsa.<br />
<br />
Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah bangsa melemahkan dan atau menghancurkan setiap tantangan, ancaman, rintangan dan gangguan itulah yang yang disebut dengan<br />
Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, ketahanan nasional mutlak senantiasa untuk dibina dan dibangun serta ditumbuhkembangkan secara terus-menerus dengan simultan dalam upaya mempertahankan hidup dan kehidupan bangsa. Lebih jauh dari itu adalah makin tinggi tingkat ketahanan nasional suatu bangsa maka makin kuat pula posisi bangsa itu dalam pergaulan dunia.<br />
<br />
Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 pun tidak lepas dan luput dari persoalan yang berkaitan dengan ketahanan nasional karena dalam perjalanan sejarahnya, Negara Kesatuan Republik IndonesEia mengalami pasang surut dalam menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup sebagai sebuah bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat. Apabila dilihat dari geopolitik dan geostrategi yang kemudian dikaitkan dengan potensi-potensi yang dimilikinya maka bangsa Indonesia berada pada posisi yang rawan dengan instabilitas nasional yang diakibatkan dari berbagai kepentingan seperti persaingan dan atau perebutan pengaruh baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal itu sudah dipastikan akan memberikan dampak bagi hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang.<br />
<br />
Indonesia adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan dan penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan diatur oleh hukum yang berlaku. Dengan kata lain, hukum sebagai pranata sosial disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa yaitu menjaga ketertiban bagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional itu menjadi salah satu kekuatan ketahanan nasional karena adanya jaminan kekuasaan hukum bagi semua pihak yang ada di Indonesia dan lebih jauh daripada itu adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia mampu untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hukum sebagai asas berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan pada kepentingan dan aspirasi rakyat.<br />
<div>
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-52780968765525834272013-01-06T03:45:00.000+07:002013-01-06T04:21:45.165+07:00RELASI POLITIK DAN ADMINISTRASI DALAM KEPEGAWAIAN DAERAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">RELASI POLITIK DAN ADMINISTRASI</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">DALAM KEPEGAWAIAN DAERAH</span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Oleh :</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>M.R. Khairul Muluk</b></div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Abstract</b></div>
<div>
<i>Relation in Politic and admin istration can be explained in two aspects: local government value and Personnel. Relationin first aspect is represented in debates between structural efficiency and local democracy model. Relation in second aspect is represented in struggle between value-free and value-laden approach. These relations put into continum rather than dichtomy between politic and administration because both of them are viewed as complementary rather competition. </i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
<i><b>Keyword</b>: local government model, local government personnel, structural effeciency model, local democracy model, value-laden approach, value-free approach.</i><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="font-size: x-large;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div>
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
Praktek dan teori administrasi publik senantiasa berkutat dengan perdebatan antara penekanan pada aspek politik pada suatu masa, kemudian bergeser pada penguatan aspek administrasi dengan</div>
<div>
mengurangi intervensi politik untuk kemudian selalu berupaya pada upaya pencapaian titik keseimbangan antara pengaruh politik dan administrasi. Persoalan ini senantiasa menjadi isu yang tak berakhir bagi administrasi publik dalam semua sektor di setiap masa. Terkadang posisi politik begitu</div>
<div>
dominan mempengaruhi nilai dan institusi administrasi publik dan terkadang administrasi publik mampu menjauhkan dominasi politik meskipun tak mampu menghilangkannya sama sekali, bahkan</div>
<div>
dalam masa tertentu (terutama dalam masa pemerintahan Orde Baru) pernah terjadi ketika birokrasi justru yang lebih menguasai institusi politik. Hal tersebut misalnya dapat disimak dari kajian.</div>
</div>
</div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5805472291481673669.post-82161828712802157522013-01-06T03:44:00.000+07:002013-01-06T04:11:13.445+07:00NETRALITAS KORPORAT DAN BIROKRASI INOVATIF DI INDONESIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">NETRALITAS KORPORAT DAN BIROKRASI INOVATIF</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">DI INDONESIA:</span></div>
<div style="text-align: center;">
<i>MENANAM, MERAWAT DAN MENUAI KEMULIAAN BANGSA</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Oleh:</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Syafuan Rozi</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Abstract</b></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<i>This article will telling us any alternatives about how Indonesian bureaucracy should be reforming and transforming its structure and values into new paradigm, culture and structure. The key words are how they can change to be a political neutrality institution and competence person, they should have good training to build clear vision as entrepreneur corporate and ascetic spiritual institution when they serving all of citizens and states. The conclusion of this article are the explanation about how any stakeholder in Indonesia should make planning of bureaucracy model of transformation and applicable implementation to achieve good bureaucracy, promoting state capacity and welfares people issues should be managed now and the future.</i><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div>
<b>PENGANTAR</b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Demi memuliakan bangsa, menjadi pembuat perubahan atau <i>change maker</i> dalam suatu institusi yang pernah menjadi instrumen kekuasaan politik memang tidak mudah, termasuk membenahi institusi dan kultur birokrasi/Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Nusantara. Surat kaleng ancaman, pandangan rendah-meremehkan, intrik kusut menebar fitnah sampai tidak dilibatkan dalam pertemuan/kegiatan, dimutasikan ke jabatan pelengkap penyerta, kerap harus dihadapi oleh para pembaharu/inovator birokrasi. Kepada kelompok penentang upaya transformasi dan reformasi birokrasi ini, kita hanya bisa</div>
<div>
mengatakan, Mahatma Gandhi saja yang wajahnya begitu baik, tenang dan perilakunya menyejukkan, dengan prinsip ahimsa-perlawanan tanpa kekerasan, mereka bunuh, apalagi kita yang bukan</div>
<div>
siapa-siapa. Namun sebagian kita masih ingin memuliakan birokrasi dan kesejahteraan publik dikemudian hari, apapun kendala yang menghadang. Batu karang yang garang pun bisa bolong-belah tertembus oleh tetesan halus mata air yang terus-menerus. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ada tawaran strategis, bahwa PNS perlu dirubah “dari dalam”, yaitu di mulai oleh kalangan PNS sendiri. Mengubah suatu keadaan yang bernuansa birokratik-lamban prosedural dan tadinya menjadi alat kekuasaan elit, menuju institusi korporat yang profesional, cepat tanggap, kreatif, dalam pelayanan publik dalam rangka menciptakan lapangan kerja terdidik, terjangkaunya pangan bergizi, perumahan</div>
<div>
yang dekat dengan tempat kerja, jalan raya yang awet dan tidak macet, angkutan umum yang nyaman, perawatan kesehatan yang dibiayai asuransi nasional, dan seterusnya. Untuk mencapai itu diperlukan kondisi netralitas politik birokrasi adalah suatu upaya sinergi atau saling mendukung yang dilakukan oleh beberapa pihak atau kelompok di dalam masyarakat yang menginginkan terbentuknya suatu keadaan politik yang lebih adil dan demokratis, dengan persyaratan bahwa birokrasi tidak boleh memihak atau tidak menjadi perpanjangan tangan salah satu kekuatan politik yang ikut bertarung dalam pemilihan umum.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pengalaman Jepang dan Jerman, membuktikan netralitas birokrasi dalam beberapa kali pemilu yang dimenangkan oleh Liberal Democratic Party dan Christian Democratic Party, telah menghasilkan</div>
<div>
kondisi yang memuliakan kepentingan publik dan kepastian karier birokrasi itu sendiri.Untuk itu, saatnya PNS dan KORPRI di Indonesia belajar untuk menanam, merawat independensi politik dan semangatnya untuk melayani publik, agar dengan sendirinya bisa menuai kemuliaan sebagai instrumen negara milik rakyat. Birokrasi dengan baik bisa mengelola pajak yang dibayarkan oleh penduduk, laba perusahaan negara dan sumber daya alam, untuk kepentingan kemakmuran dan kesejahteraan negeri ini</div>
<div>
dengan semangat inovasi dan kreativitas utama.</div>
<div>
<br />
<br />
PENUTUP<br />
<br />
Sebagai penutup kita perlu memperhitungkan adanya tantangan eksternal birokrasi Indonesia seperti dampak globalisasi yang menimbulkan persaingan antar bangsa, kemajuan dan kesenjangan<br />
teknologi antar-komunitas, tuntutan pelanggan dan pembayar pajak yang kritis terhadap negara, telah mendorong banyak organisasi dan pelaksananya untuk berubah atau “mati”, begitu juga nasib birokrasi<br />
Indonesia. Situasi ekonomi serta persaingan yang tajam mendorong organisasi melakukan restrukturisasi, perampingan organisasi, desentralisasi, merger, pemanfaatan IT (Information Technology) dan melakukan manajemen perubahan dan harapan.<br />
<br />
Tantangan eksternal seperti globalisasi, persaingan, kemajuan teknologi, tuntutan pelanggan (Dalam hal ini pembayar pajak dan retribusi), mendorong suatu organisasi untuk berubah, jika tidak ia akan mati suri atau dipersoalkan tanpa ujung pangkal. Situasi ekonomi yang memburuk serta persaingan yang tajam mendorong organisasi melakukan restrukturisasi, perampingan organisasi, desentralisasi,<br />
merger, pemanfaatan IT, membangun jaringan. Jika birokrasi Indonesia masih bergaya lama, dengan struktur organisasi yang bersifat hirarkis, tentu sekarang akan dianggap terlalu lamban untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan atau pembayar pajak.<br />
<br />
Organisasi dalam situasi yang sangat dinamis harus mampu bergerak secara cepat dan luwes. Struktur organisasi yang lebih datar/ horisontal dianggap lebih tepat untuk keadaan sekarang karena jarak<br />
antara konsumen dengan pengambil keputusan lebih dekat. Bahkan struktur organisasi yang bersifat network dimana suatu organisasi hanya memiliki pusat yang kecil dan fungsi fungsi organisasi<br />
dilaksanakan secara outsourcing (merekrut atau mengontrak SDM dari luar), dianggap sebagai struktur yang cocok untuk situasi ini.<br />
<br />
Tantangan lingkungan birokrasi Indonesia, seperti halnya di dunia bisnis ini membuat rasa aman pegawai atau karyawan menjadi hilang. Tempat seseorang dalam suatu organisasi tiba-tiba bisa hilang. Hal ini dapat menimbulkan masalah besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang tidak dapat lagi menggantungkan hidupnya pada organisasi. Tanggung jawab pengembangankarier seseorang didorong<br />
menjadi tanggung jawab individu. Seseorang harus mencari nilai tambah bagi dirinya sendiri sehingga lebih luwes dalam mencari pekerjaan termasuk menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri (entrepreneurship). Job security yang hilang harus digantikan menjadi career security.<br />
<br />
Ada persoalan strukutural dan kultural yang perlu diperhatikan oleh otoritas birokrasi untuk memperbaiki kinerja lembaga ini di masa depan. Ini memerlukan semacam Badan Reformasi Birokrasi Indonesia, sebagai penggerak dan pengawal pembenahan abdi masyarakat dan negara.<br />
Paradigma baru birokrasi Indonesia dalam rangka reformasi birokrasi dan pengembangan karier serta fungsi dan tugasnya perlu berorientasi kepada visi dan misi kewirausahaan seperti yang dihidupkan<br />
oleh para pemikir seperti Osborn, Gaebler,Frederickson dan Rhenald Kasali. Sejalan dengan perubahan struktur organisasi maka pengembangan karier yang bersifat tradisional dianggap tidak cukup luwes untuk memunuhi kebutuhan organisasi dan pegawai pada saat ini. Tantangan dunia bisnis seperti halnya tantangan jabatan publik menuntut pola kerja yang sifatnya lintas fungsi dan tim kerja. Seseorang birokrat perlu belajar atau minimal berempati pada seorang wirausaha yang bekerja di<br />
bidang produksi dan pemasaran yang juga harus memiliki pengetahuan keuangan, sumber daya manusia, produksi atau operasi.<br />
<br />
Seseorang dapat pula mengembangkan karier ke bidang spesialis dan profesional tanpa harus melalui bidang manajerial. Pada beberapa perusahaan imbalan yang diterima oleh seorang profesional dapat<br />
melebihi imbalan dari seorang manajer. Apakah birokrasi Indonesia bisa bercermin dalam dunia sedemikian. Pilihan penting lain adalah menciptakan lapangan kerja untuk anda sendiri dan orang lain.<br />
birokrasi Indonesia baru pun perlu berisi orang-orang yang berani mangambil risiko, peka terhadap tantangan lingkungan. Arah pengembangan karier dan bidang tugas pada saat mendatang akan lebih variatif, bisa vertikal, horisontal, dapat juga horisontal dulu kemudian vertikal. Agar PNS dan KORPRI bisa memiliki career security, maka anggotanya perlu lebih aktif dan “dibuatkan jalan” atau fasilitas untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi dalam lingkungan yang serba berubah, sehingga PNS benar-benar menjadi sangat ahli atau memiliki keahlian yang bersifat multiskill.<br />
Kunci pembenahan birokrasi Indonesia masa depan adalah mendekatkannya dengan asset Ilmu<br />
Pengetahuan dan Teknologi. Ia adalah kekuatan di masa depan. Jika birokrasi Indonesia bertindak mengabaikan, maka dipastikan nasibnya jalan ditempat atau ditinggalkan. Pilihan bagi birokrasi<br />
Indonesia adalah berubah menjadi korporat yang netral dan inovatif atau mati. Hanya saja perlu dikemas agar perubahan birokrasi Indonesia dari Birokratik menjadi Korporat adalah suatu ‟pesta bersama‟ yang menyenangkan. Inovasi dan transformasi birokrasi Indonesia yang berjiwa netralitas politik korporat untuk masa depan yang bisa dirancang sekarang untuk masa depan itu antara lain:<br />
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Mengkondisikan terwujudnya keadaan good governance atau tata kelolanegara atau instrumen eksekutif yang berjalan profesional dan berbasis kompetensi. Jika nepotismedipergunakan kalangan tertentu (berlatar kesamaan etnis, agama, almamater) dalam rekruitmen, perasaan tidak puas akan menggunung. Manajemen rekruitmen yang berbasis keterwakilan etnis multikultural dan keahlian profesionalisme akan menghasilkan dukungan legitimasi yang tinggi dalam suatu negara yang bermasyarakat plural.</li>
<li>Ada pandangan transformatif bahwa istilah atau kata Pemerintah/pemerintahan dalam konteks akademis sudah saatnya digantikan dengan kata Eksekutif atau Pelaksana Otoritas Politik dari publik yang menjadi warga negara. Mereka bukan tiran atau penguasa politik, melainkan para abdi masyarakat atau pelaksana negara. </li>
<li>Prasyarat suatu pemerintahan yang kompeten untuk Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik, memiliki antara lain mampu mengadakan: (a). Informasi akurat; (b). Diagnosa yang benar; (c). Otoritas dan legitimasi yang memadai; d). Punya kemampuan prediktif dan anti-sipatif; (e). Bisa melakukan pengobatan atau penanganan keadaan yang tepat; (f). Mampu mengatasi dampak ikutan suatu kebijakan atau keadaan. </li>
<li>Birokrasi Indonesia perlu punya kriteria „a man who knows the way, shows the way and goes the way‟. Berusaha untuk mengetahui jalan atau cara yang akan ditempuh publik, menunjukannya ke publik dan ikut menjalankannya bersama publik. Korporat yang mau memikirkan perbaikan nasib generasi mendatang...insight and vision for now and fututre generations. Memajukan aspek keteladanan (leadership) dan meng-hormati hukum (rule of law) dalam segala hal, termasuk dalam persoalan menjaga integritas bangsa.</li>
<li>Birokrasi Indonesia perlu dilandasi oleh aspek-aspek moralitas dan pembelaan terhadap HAM. yang memotivasi rakyatnya untuk membangun dirinya dan menjadikannya mitra sejajar. Prinsip good governance Birokrasi Indonesia hendaknya bermuara ke “good living for public. Seperti ungkapan Cicero “sales patriae suprame lex”: kesejahteraan rakyat adalah hukum yang tertinggi.</li>
<li>Dalam konteks inovasi birokrasi dalam bidang kependudukan dan menjinakkan korupsi, sebagai contoh aplikasi misalnya dapat dilakukan dengan merancang single-identity number. Satu chip electronic yang bisa digunakan untuk KTP, kartu pemilih, SIM, STNK/BPKB, asuransi kesehatan/ pendidikan, rekam medis, alat bayar tol/busway/mass rapid transportation, pencatatan migrasi/laksana paspor elektronik, akta kelahiran, akta nikah, akta cerai, electronic banking/ ATM, sehingga penghasilan dan pengeluaran bisa transparan diketahui. Ini bisa dijadikan mekanisme pembuktian terbalik bagi seluruh warga negara untuk diketahui asset halalnya. </li>
<li>Dalam bidang IPTEK diperlukan sinergi antar birokrasi. LIPI-PLN perlu mewujudkan kerja sama dalam lingkup kegiatan penguatan inovasi, pemanfaatan iptek dan sumber daya yang dimiliki LIPI dan PLN. mengembangkan kapasitas penyediaan listrik energi terbarukan berbasis sumber daya lokal untuk desa tertinggal, kawasan perbatasan, daerah pesisir dan daerah terpencil lainnya. </li>
<li>Salah satu contoh praktik pemerintahan yang baik adalah adanya transparansi dan pertanggungjawaban terhadap masyarakat (public accountibility) misalnya menjelaskan berapa penerimaan pajak dari masyarakat dan untuk apa saja dana itu telah digunakan yang diumumkan lewat media publik. Adanya perhatian terhadap dinaikkannya anggaran pendidikan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang akan mengelola potensi kemanusiaan yang ada. </li>
<li>Untuk menyemangati anak negeri ini saya mau memulai, menembus tradisi penemuan, ini artinya agar anggaran APBN/APBD sebanyak 20% jangan hanya untuk bidang pendidikan, tapi juga penelitian dan penemuan. Kita memang baru menjadi bangsa pedagang, belum bangsa penemu, banyak dari kita termasuk Pertamina, Bulog, cenderung melakukan impor barang dan jasa. Kebiasaan memudahkan impor, tanpa memperkuat produksi dalam negeri yang mampu penopang lapangan kerja adalah tindakan nasionalisme yang keruh. Birokrasi Indonesia perlu lebih mencintai nation-nya.</li>
<li>Terkait dengan telah keluar surat edaran MenPan bulan April 2009, yang secara keras melarang setiap PNS untuk terlibat langsung dalam politik praktis, termasuk menganjurkan mendukung atau menolak calon wakil rakyat disemua tingkatan atau calon presiden/wakil presiden tertentu. P2P-LIPI sebagai lembaga riset publik misalnya termasuk berada digarda terdepan dalam mendorong terwujudnya netralitas PNS, semestinya semua jajaran birokrasi bersedia konsisten dengan kebijakan tersebut dan tidak ikut-ikutan mempromosikan salah seorang caleg/capres.</li>
</ol>
<br />
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09931081593683046068noreply@blogger.com0